LEMBARAN 22

1 2 0
                                    

Alisha kini sudah siap untuk pergi menuju tempat les bahasa nya besok ia harus pergi ke Jepang dan nanti sore ia akan mengantar alexxa ke bandara

Setelah selesai dengan les bahasa Jepang nya,alisha juga sudah mahir berbahasa Jepang dan disinilah mereka berempat

Di mobil alisha,Jihan dan Salsabila duduk di belakang sementara alexxa duduk di samping Alisha

“Gue bakal rindu sama Lo Lex,huhu”ucap Jihan lebay berpura-pura menghapus air matanya

“Ada gadget,gak usah lebay deh”ucap Salsabila

“Ya kan biar kaya drama gitu Lo”ucap Jihan

“Oh ya,Lo kapan pergi ke Jepang sha?”tanya alexxa

“Lusa Lex,di undur jadi hari Minggu”ucap alisha

“Ada dong kesempatan buat berduaan sama Wira”ucap Jihan

“Paan sih”ucap alisha kemudian memfokuskan dirinya pada jalanan yang lumayan ramai

Sampai nya di bandar empat sekawan itu langsung mengantarkan alexxa dan menunggu pesawat untuk lepas landas

“Perhatian kepada penumpang pesawat rute perjalanan menuju Amerika segera memasuki pesawat karena sebentar lagi pesawat akan lepas landas”

(Kaya gini gak sih pengumuman di bandara?)༎ຶ‿༎ຶ

“Huwa.....Alex gue bakal kangen Lo”ujar Jihan sambil memeluk alexxa

“Gue bentar kok Han gak lama”

“Diem dah ku kalau lu kata 6 semester kagak lama”ucap Jihan ia masih memeluk alexxa dan kini air matanya mulai membasahi pipinya

“Lah nangis tadi katanya boongan biar ke di drama gitu”ejek Salsabila

“Diem Lo!”jetus Jihan yang masih setia memeluk alexxa

“Udah ah gerah”ucap alexxa melepaskan pelukan Jihan

“Hati-hati di sana ya Lex”ucap Salsabila memeluk alexxa erat sudah 12 tahun mereka  bersahabat sangat sulit jika harus di lepaskan

“Yoi,Lo juga baik baik di STAN nanti jangan lupa jaga kesehatan kalian semua”ucap alexxa memandang ke arah temannya satu per satu

“Maaf yah sha,gue gak bisa ngantar Lo ke bandara”ucap alexxa memandang wajah temannya yang paling waras

“Gak papa kali Lex,kita kan bisa vc-an”ucap nya

“Yaudah gue masuk ke pesawat yah bye”ucap nya hendak pergi namun di tahan Jihan

“Peluk perpisahan dong Lex”ucap Jihan

Alexxa merentangkan tangannya bersiap untuk menerima pelukan sahabat nya,ketiga orang itu pun langsung berhamburan memeluk alexxa erat

“We’ll Miss you sist!” Ucap alisha

Alexxa masuk ke dalam pesawat dan Jihan, Salsabila juga alisha pun pulang ke rumahnya masing-masing,alisha langsung mandi dan berganti baju

Ia ingin menghubungi Wira namun sedari tadi panggilan nya di tolak terus,ralat tidak di jawab oleh Wira berkali kali alisha mengirimi pesan juga tidak di balas padahal Wira aktif jika di lihat sejak kapan dia aktif.

“Apa Wira udah tidur?tapi kalau udah tidur kenapa masih aktif?”tanya Alisha pada dirinya sendiri

Akhirnya alisha tidur tidak ingin ber-over thinking terhadap Wira yang menjadi kekasih nya sejak dua Minggu lalu.


“Oh oke wira”

“Biasakan?plis...”

“Iya Wira..bisa kok kapan rupanya
Ketemuan nya?”

“Hari Minggu bisa kan?”

“Iya Wira ih,gemes deh”

“Heheh, yaudah makasih ay”

“Iyah,sama sama Wira..”

S

Ambungan telepon tersebut dan meletakan ponselnya dengan hati hati ke nakas lalu kembali tidur.

Hari berjalan lancar alisha juga sedang mempersiapkan kepergian nya besok

Berbanding terbalik dengan Wira yang habis keluar dari kamar mandi di bantu dengan ananta yang selalu ada untuknya

“Kamu yakin gak papa dek?”tanya ananta khawatir pasalnya dari tadi Wira terus memuntahkan isi perutnya dan tak berselang lama ia mimisan

“Gak papa kak”ucap Wira membasuh mulut nya

“Kamu yakin kamu makin sembuh?kamu udah baikan?kamu gak bohong kan kalau penyakit kamu makin parah?”tanya ananta bertubi-tubi pasalnya makin hari Wira makin sering mengalami muntah,mimisan,bahkan demam

Bahkan Wira pernah diare berkepanjangan dan itu sangat susah untung saja kedua orang tua Wira sedang ada di luar kota jadi selama ini ananta lah yang merawat kedua anak majikan nya itu

Syukurlah Ananta pandai memasak, membersihkan rumah dan mengurus tanaman jadi rumah keluarga Wira jadi bersih dan asri

“Kak boleh gak bawain minum air putih hangat”ucap Wira

“Aku aja kak”ucap dian yang baru pulang dari sekolah nya dan langsung ke kamar kakaknya

Ananta mengangguk Dian langsung saja pergi menuju dapur membuat kan sang kakak minuman,bukan minuman air putih hangat melainkan Wira membuatkan kakak nya air rebusan daun binahong

“Ini kak”ucap Dian memberikan segelas air hangat ke kakaknya

Wira menyeruput nya namun yang ia rasakan beda,ini bukan seperti air hangat biasa

“Uhuk....uhuk...”

“Eh kamu kenapa?”tanya ananta khawatir

“Ini bukan air hangat biasa kan?”tanya Wira

“Iya kak,ini daun binahong katanya bagus buat penyakit kakak”ucap Dian

“Kalau kakak terus terusan minum obat dari dokter yang ada malah makin parah kak,kakak juga sekarang harus diet protein”ucap Dian

“Mulai sekarang Kakak makan beras merah”cerocos Dian lagi

“Benar itu,selagi gak ada ayah dan bunda kamu akan makan beras merah”ucap Ananta

Wira hanya pasrah saja,ia juga masih kepikiran dengan alisha beberapa hari ini besok alisha akan pergi ke Jepang.

Alisha baru saja selesai dari tempat les nya ia segera menghubungi Wira sudah lama ia tidak menghubungi Wira sudah tiga hari mungkin namun seperti sudah bertahun-tahun,ia tahu kok terkesan lebay namanya juga pasangan baru

“Ish!!Wira kemana sih!! Aktif Cuma di telponin gak di angkat”gerutu alisha rasanya ia ingin ke rumah Wira sekarang juga namun apa daya jadwalnya semakin sibuk karena besok ia harus pergi meninggalkan Indonesia

•••

“UDAH LAH GAK ADA YANG PERLU DI JELASIN!”

“DENGARKAN DULU PENJELASAN KU”

“BACOT,LO KEBANYAKAN BACOT!!”

“APA SIH SALAH NYA DENGARIN PENJELASAN ORANG DULU!!”

“PENJELASAN APA LAGI ORANG SELAMA INI LO TUH TELPONAN SAMA ORANG LAIN!!”

“TAPI LO GAK TAHU DIA SIAPA?!”

“GUE TAHU DIA WIRA KAN TEMAN KAMU?”

“BUKAN!TUH KAN LO GAK TAHU”

“UDAH LAH LO SELALU KAYA GITU BANYAK ALASAN,SADAR LO ITU PEREMPUAN LO ITU UDAH PUNYA PACAR!!!”

Martin lelaki itu langsung saja pergi sebelum emosi nya meledak dan menyakiti gadis yang notabenenya adalah pacar nya

“Bisa bisa nya ko selingkuh sama laki-laki modelan begitu setelah Lo dapet kaya gue”monolog nya lalu melajukan motornya dengan kecepatan penuh, Martin membelah jalanan ia betul-betul sangat emosi sekarang

“Liat Lo sialan!!”umpat nya

Jam menunjukkan pukul setengah dua belas,alisha yang sedang merapikan barang nya untuk besok kini memberhentikan aktivitas nya karena mendapatkan pesan suara dari seseorang yang sangat ia rindukan

“Aku mau jumpa kamu”

“Ayo jumpaan di taman kota”

Alisha memasukan ponsel nya di saku celananya ia segera memakai cardigan pink lalu berjalan keluar

“Tumben Wira mau jumpaan jam segini”ucap alisha

“Mau kemana sayang!?”tanya Cakra yang melihat putrinya akan keluar rumah

“Oh,pa alisha izin ketemu teman dulu yah”ucap alisha

“Hati-hati,ini udah malem”ucap Cakra

“Iya pa”alisha bernafas lega biasanya ayahnya tidak akan mengizinkan alisha untuk keluar malam namun entah kenapa sang ayah mengizinkan nya

Alisha melajukan mobilnya ia tahu dimana taman kota yang Wira maksud,taman kota yang pastinya dekat dengan tempat Wira tinggal

Bugatti Divo milik alisha kini sudah sampai di parkiran taman kota dekat rumah Wira,baru saja ingin masuk ia berjumpa langsung berjumpa Wira di dekat pintu masuk taman itu

“Wira”ujarnya ia langsung memeluk pria di depannya dengan erat

Wira langsung melepaskan pelukannya begitu saja, walaupun pelan bagi alisha perlakuan Wira cukup kasar mengingat Wira tidak pernah melakukan hal itu

“Kenapa wir?”tanya alisha bingung tumben saja Wira menolak pelukan nya

Wira diam tidak menjawab,masih dengan muka cuek dan datar nya

“Oh ya wir besok aku ke Jepang,kamu ikut kan ngantar aku ke banda-

“Ayo putus”ucap Wira memotong ucapan alisha

“What?why are you talking like that?”

“Gak papa,soalnya-

“Sayang!”panggil seseorang yang tengah berlari kecil menuju Wira,alisha menganga tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar

Sayang? Maksudnya apa?

“Eh ada Lo sha”

“Hai,btw Lo ngapain kesini?”tanya alisha wajahnya sudah gak bersahabat namun ia usahakan untuk tetap tenang

“Oh,gue mau jemput wira”

“Emangnya kenapa,kok Lo yang jemput wira”

Mimi perempuan itu tertawa halus sebentar”kamu belum tahu kalau aku pacarnya Wira?”tanya Mimi

Alisha menatap Wira percuma saja ia menatap Wira dengan raut wajah heran toh Wira tidak bisa melihat nya

“Kok bisa?”tanya alisha masih menggali informasi sementara Wira hanya diam betul betul diam

“Waktu lulusan itu,Wira nembak gue dari telponan gue tahu kedengarannya gak romantis yah tapi disitu Wira bilang kalau dia suka sama gue dari lama”ucap mimi di selingi tawa manisnya

Alisha tersenyum kecut rasanya ia salah menaruh perasaan terhadap Wira

“Makasih yah”

“Untuk?”tanya Alisha ia berusaha membuat wajah tenang hatinya sekarang panas dan matanya mungkin akan mengeluarkan buliran bening yang siap jatuh ke pipinya

“Udah jadi teman Wira yang selalu ada,gue bakal jagain Wira mengganti kan posisi Lo yang selama ini udah jadi teman baiknya Wira”seru Mimi masih tersenyum manis

“Emang Wira gak bilang sama loh

Ting!!!

“Sayang mama kamu udah ngechat ini”ucap Mimi pada Wira di samping

“Iya sayang bentar,alisha mau pamitan dulu yah”ucap Wira

“Oke deh aku tunggu di sana yah”ucap Mimi lalu pergi begitu saja

Mimi pergi menjauh,bahkan tubuhnya kini tak terlihat lagi menyisakan Wira dan alisha di temani udara yang dingin dan sebentar lagi akan turun hujan

“Apa maksudnya Mimi bilang-

“Maaf tapi itu benar adanya”ucap Wira,tidak bahkan di mata alisha Wira bukanlah Wira yang ia kenal

Wira yang lembut dan selalu berkata romantis.

“Jadi?”

“Maaf udah bohongin kamu,aku gak bisa membohongi Mimi yang udah selalu ada buat aku"

Alisha kehilangan kata-kata nya,ia tidak tahu harus berkata apa lagi hatinya cukup terkejut dengan Mimi yang tiba-tiba memanggil Wira sayang dan kini ia dikejutkan dengan Wira yang mengaku bahwa dia adalah pacar nya Mimi

“Tapi kenapa Lo Nerima cinta gue wir? Kenapa Lo bisa berlaga romantis di saat Lo udah punya pacar se-BAIK Mimi?”ucap alisha menekankan kata baik pada kalimat nya

“Karena gue kasihan,gue tahu kok lo suka sama gue,teman Lo pada bilang kalau Lo suka sama gue”ucap Wira

Alisha tidak menyangka di depannya ini bukanlah Wira,bukan Wira yang selalu berkata lembut bahkan Wira jarang memakai kata lo-gue dalam percakapan nya

“HARUSNYA GUE NERIMA TUNANGAN ITU DENGAN CEPAT!!HARUSNYA GUE LEBIH MEMERCAYAI JENDRAL!!! Hiks...,ah tapi sama aja jendral udah di ambil rinai dan Lo udah di ambil Mimi”alisha menarik nafas dalam-dalam dadanya masih terasa sesak

“Makasih wir atas semuanya, makasih udah buat gue terbang setinggi langit dan Lo jatuhkan begitu aja MAKASIH banyak”ucap nya

“Gue harap Lo bahagia sama Mimi,gue pergi besok gak usah datang yah kasian Mimi,lagian kita Cuma teman baik kan?”ucap alisha dan pergi dari hadapan Wira begitu saja dadanya sesak sedari tadi menahan sakit di dadanya

“Gue kecewa sama Lo wir”ucap alisha dalam hati mobilnya melaju dengan kencang beruntung nya jalanan kini Sepi














Tuk!!tuk!!tuk!!!




































BRUAK!!!!!




























“WIRA!”

Mimi berlari menuju tengah jalan,ia menangis melihat Wira yang tergeletak bersimbah darah sementara alisha ia sudah pergi beberapa menit lalu

Mimi tergesa menelpon ambulance, bajunya kini penuh darah akibat memangku Wira yang tergeletak tak sadarkan diri

Tak lama ambulan datang dan langsung membawa Wira menuju rumah sakit,hujan turun dengan deras dengan di iringi petir dan Guntur yang kuat

Alisha kini sudah ada di kamarnya, beruntung ia sampai sebelum hujan tiba ia terduduk lemas,tubuhnya merosot ke bawah setelah menutup pintu pelan agar tidak terdengar keluarga nya yang sedang tertidur

Ia menahan Isak tangisnya,siapa sangka lelaki yang membuat nya senang dan mampu membuat nya terbang kini menghancurkan nya dan membuangnya begitu saja

“Lo bodoh sha!”lirih alisha

“Mengapa Lo harus mudah jatuh cinta?!”

Alisha melihat ponselnya yang bergetar di dekat nya terpampang jelas nama Wira yang kini tengah memanggil nya

Alisha menutup panggilan tersebut dan memblokirnya dan menghapus nomor tersebut, setidaknya ia bisa move on dari Wira ia akan menghabiskan waktu nya di Jepang untuk mengejar cita-cita nya

••••









TUNAWIRA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang