Wira sudah pulang beberapa hari lalu disinilah ia tengah duduk di halaman belakang bersama Ananta, Dian lelaki itu kini tengah bersekolah Dian sebentar lagi lulus dan berkuliah Wira juga akan berkuliah ia tengah mengurus surat surat nya mulai dari paspor sampai berkas lainnya.
“Kamu tahu dulu itu alisha lengket banget sama kamu,gak mau lepas dia sayang banget sama kamu”ucap ananta
“Bang,Lo ada foto alisha gak?gue mau lihat sosok bidadari penolong gue bang”
“Gak punya wir,seingat gue Lo ada hp dan disana kayanya ada foto alisha deh”ucapnya
“gue gak tahu dimana hp itu sekarang bang,nanti gue minta ke Dian aja deh”ucapnya
Dian baru pulang,ujian kenaikan kelas hari ini sangat menguras tenaga dan pikirannya,benar benar hari melelahkan,selesai mandi Dian duduk di ruang keluarga untuk mencari info kuliah di Indonesia dan universitas yang bagus.
“dian”panggil Wira Yang tengah menuruni anak tangga,Dian jadi rindu dimana Dian lah yang membantu sang kakak untuk turun dari tangga tersebut namun sekarang sang kakak bisa melakukan nya sendirian
“Iya kak kenapa?” tanya Dian
“seingat kakak,kakak dulu ada ponsel deh”ucap Dian
Dian memikirkan ponsel apa yang di maksud kakak,kemudian ia paham apa yang dimaksud sang kakak
“ponsel dari kak alisha kan? Rusak kak akibat kecelakaan yang menimpa kakak”ucap Dian menjelaskan
Wira cukup sedih mendengar hal itu,jadi ia harus apa sekarang ia sangat merindukan sosok gadis itu
Tak masalah jika Wira hanya melihat fotonya dari layar ponsel yang penting Wira bisa melihat wajah bidadari nya.
•••
Wira baru saja keluar dari toko ponsel,ia datang ke mall untuk membeli ponsel karena sebentar lagi ia akan kuliah,ia juga membeli laptop dan beberapa kebutuhan kuliah lainnya, selesai dengan belanja Wira mendatangi sebuah tempat dimana ia sangat bersyukur dan berterima kasih
Wira menyempatkan untuk membeli serangkaian bunga dan kini ia tengah memasuki pemakaman umum dimana Martin di makamkan.
“kak tin, makasih yah buat semuanya gue bakal ngejaga mata dan ginjal yang Lo kasih”ucapnya sembari mencabut rumput liar yang tumbuh di makam Martin
“gue gak tahu mau bilang apa tapi makasih banget berkat Lo gue bisa melanjutkan kehidupan gue”ucapnya sembari menaruh bunga itu
“Senang-senang diatas sana yah, maaf gak bisa datang liatin Lo tiap hari gue harus pergi ke luar negri untuk kuliah dan wujudin cita-cita gue kak”ucapnya lalu pergi dari sana menuju mobilnya.
•••
Lagi-lagi alisha hanya di sibukkan oleh tugas dan tugas,dan seperti biasa angkasa gak bosen bosen nya terus memperingati gadis itu untuk memakan walaupun sedikit
“Halo alisha”ucap arisha
“Halo jug-Uhuk uhuk
Entah mengapa alisha tiba-tiba tersedak ludahnya sendiri kala melihat angkasa dan arisha....
Berpegangan tangan(?)
“Buset! Pacaran lo pada?” tanya nya terkejut
“Hmmm”balas angkasa singkat
“Serius anjir!”ucap alisha yang masih tak
percaya dengan balasan singkat Angkasa
Cup!
Oke sekarang alisha percaya ketika Angkasa tiba tiba saja mencium pucuk kepala arisha,arisha yang menjadi korban hanya bisa menahan senyumnya karena perlakuan angkasa tadi
“aku mau ganti baju dulu tunggu yah”ucap angkasa ditujukan untuk arisha
Sementara alisha ia yakin sebentar lagi ia akan menjadi nyamuk Disni
“sejak kapan Lo pada pacaran?”tanya nya
“baru aja sihh”
“bagus, akhirnya tuh anak luluh juga di tangan lu”ucap alisha
“nih,gue bawain cheesecake buat Lo”
“thanks,tahu aja Lo gue pingin makan yang manis-manis”
“iya,sama sama”
“Oh ya sha”panggil arisha yang di panggil hanya menoleh lalu melanjutkan makannya
“Lo gak ada niat buat pacaran gitu,banyak Lo yang masih jomblo Asahi kayanya jomblo,gak mau gitu Lo sama dia?ganteng Lo”
“lo tahu kan gue nolak yuku”yang di bales anggukan dari arisha
“gue juga gak tahu kenapa gue kaya gak ada niatan pacaran dulu,entah kenapa gue gak suka aja gitu sama laki laki ganteng mana pun”
“jangan-jangan Lo...
“Gue normal anjir!!!”ucap alisha yang tahu kemana arah pembicaraan gadis di depannya
“kirain kan”ucap arisha
“kalau gue belok udah gue tembak Lo dari dulu”tukas alisha yang langsung mendapat pukulan dari arisha
“gue normal yah!”tukasnya
“Buktinya gue pacaran sama Angkasa”ucap nya
“iya deh yang pengantin baru”
Wira dan temannya kini tengah kumpul di suatu cafe,tidak semua hanya ada jendral,Candra, Mahesa, Bayu dan Wira mereka berbincang ringan mulai mengingat masa dimana jendral membenci Wira sampai jendral sadar akan kelakuannya
“Lo ada foto alisha gak Jen?” tanya Wira
“ada nanti gue kirim ke hp Lo lewat WhatsApp” ucap nya lalu menyeruput americano nya
“lo udah ada hp kan?bagi dong wa Lo wir”ucap Bayu
“nih”ucap Wira
Dengan cekatan Bayu langsung men-scan kode QR yang ada di ponsel Wira
“thanks wir”ucapnya dan mengembalikan ponsel milik Wira
“jadi Lo pergi ke Korea?” tanya Candra
“iya besok,doain gue yah” ucap Wira
“pasti,nanti kita antar Lo”ucap Mahesa
“thanks guys”
“santai aja bro” ucap Mahesa
Jam menunjukkan pukul 23.35 Wira baru sampai di rumahnya ia segera memasukan motornya ke bagasi dan masuk ke dalam rumah nya
“baru balik Lo kak?” tanya Dian yang baru dari dapur
“iya,Lo belum tidur?”tanya Wira
“belajar besok gue ada tes masuk perguruan tinggi”ucap Dian
“semangat my bro!”
“Besok Lo pergi yah? Jam berapa emangnya?”
“jam tujuh gue udah di bandara”
“yah,gak bisa dong” ujar dian kecewa
“Kenapa?”
“gue ujian maaf yah kak gak bisa ngantar Lo ke Bandara”
“Gak apa,lagian nanti ada bunda sama ayah kan sama nanti orang bang jenderal sama yang lain ikut ngantar gue kok dek”ucap Wira menepuk pelan bahu sang adik
“semangat gue selalu dukung Lo”ucap Wira lalu naik ke atas untuk membersihkan badannya
Selesai mandi Wira duduk di meja belajar nya ia membuka ponselnya terdapat pesan dari jendral,Wira melihat pesan tersebut rupanya itu foto alisha yang jendral kirimkan.