LEMBARAN 9

1 2 0
                                    

Hari sudah mulai gelap dan alisha kini sudah bersiap untuk menemui kedua orang tuanya dan keluarga jendral yang sedang makan malam disana,dengan gaun biru alisha tampak serasi menggunakan itu

“Maaf lama ma,pa Tante om”ucap alisha
Lembut

“Iya gak papa sayang”ucap Nita-mama jendral

Makan malam hanya di hadiri oleh keluarga Cakra dan keluarga Nizar,kecuali kedua anak sulung mereka

Yudis yang tidak ingin ikut,karena ingin beristirahat sedangkan Yuna sedang pergi ke luar bersama keluarga kecilnya untuk berlibur

Tentu ini malam Minggu,bagi yang jomblo menyendiri seperti Yudis bagi yang sudah mempunyai pasangan keluar berjalan bersama kekasih nya seperti Yuna

“Gimana kalian udah tambah dekat?”tanya Cakra-ayah alisha

“Belum om,jendral yakin kok lama kelamaan alisha bakal cinta sama saya “jawab jendral

“Walaupun saya harus dibanting”sambung jendral

“Kenapa kok bisa?”tanya Nizar bagaimana tidak jelas saja melalui tinggi dan berat badan alisha sudah kalah dengan jendral namun mengapa gadis ini bisa membanting anaknya yang begitu bongsor

“Gak tahu,mungkin itu love language nya pa”ucap jendral

“Emang ada love language begitu?”tanya Yeni

“Ada ma pshycal attack “ucap alisha dengan senyum manisnya yang ia buat buat

“Oh begitu,baru tahu mama”ucap Yeni


Wira yang tengah duduk di balkon nya kini merasakan sakit perut dan punggung nya terasa sakit dan itu sangat nenyiksa,Dian baru saja masuk niat hanya untuk menghabiskan waktu berdua karena kedua orangtuanya juga sedang quality time

“Kak,kakak kenapa?”tanya Dian

Wira tersenyum menahan sakit perut dan punggung nya, sementara Dian sudah kalang kabut

“Kakak gak apa”ucapnya ia tahu Dian pasti khawatir

“Yakin?”

“Iya,bisa minta tolong ambilkan kakak air hangat?”

Dian langsung meluncur menuju dapur memberikan kakaknya air putih hangat
Dan tak lupa dengan biskuit-biskuit yang ia temuka di dalam lemari pendingin

“Oh ya kak”ucap Dian ia menyesap susu nya Lalu ia melanjutkan perkataannya

“Kakak gak ada niatan mau Operasi mata gitu?”

“Emang ada yang mau donorin mata ke kakak?”tanya Wira

“Ada kak,kalau misalnya kakak mau bilang yah kak”ucap Dian

“Iya dek,kamu itu malaikat yah aslinya”

Dian bingung,ia memberikan ruang rasanya Wira akan melanjutkan perkataannya tadi

“Walaupun ada sisi buaya nya”ucap Wira

“Ih,kakak”keduanya tertawa lebar sudah lama mereka tidak seperti ini







Alisha, gadis itu tengah menyandarkan tubuhnya di balkon rumahnya menikmati semilir angin malam ini pemandangan malam ini sangat indah Bulan sabit yang muncul terang malam ini di biasa oleh beberapa bintang

Tiba saja alisha merindukan sosok Wira,lelaki manis yang mampu membuat nya terbius hanya karena tawa lembutnya dan senyuman manisnya

Jendral menghela nafas nya,apa yang alisha rindukan saat ini? Padahal kan dirinya sendiri tengah bersama gadis itu

“Kamu galau,rindu sama siapa?Wira?”

Alisha melihat sosok jendral dengan kemeja putih dibalut jas hitam sungguh menawan bohong kalau ia tidak terkagum namun sayangnya ia hanya kagum bukan mencintai pria itu

“Iya”ucap alisha

Hati jendral sedikit ter-iris ketakutan nya selama ini benar bahwa gadisnya sudah jatuh cinta kepada Wira

“Aku tau aku egois, tapi ingat kita akan bertunangan”ucap jendral

“Gue tahu,tapi kaya nya gak bisa Jen”

“Why not?”

Alisha menggeleng kan kepalanya jujur ia juga sangat bingung dengan perasaannya,ia menyukai Wira namun ia juga kasihan kepada orang tuanya yang sudah menaruh ekspetasi tinggi terhadap nya

“Maaf”tuturnya lalu ia langsung pergi meninggalkan jendral sendiri
















Pagi telah tiba mentari menerpa wajah manis Alisha melalui celah celah jendela kamar alisha,alisha yang terusik segera bangun ini hari Minggu rasanya ia malas melakukan aktivitas nya

Jihan lucknut
|Bangun ogeb

Jihan lucknut
|Jam set4 udah siap Lo! Kita mau
Ke mall,biasa mari menjadi beban
Orang tua sekali sekali



|Ogeb! Pada dasarnya kita
|Itu semua hanya lah beban

TUNAWIRA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang