LEMBARAN 28

2 2 0
                                    

Wira sudah sampai di rumah sakit, tepat pada ruangan berpintu putih tersebut banyak orang berkumpul ada teman Wira,teman jendral,teman Yudis dan teman alisha,hanya Angkasa dan alisha yang tidak ada saat ini begitu juga dengan alexxa yang tengah menempuh pendidikan nya di Amerika.

“Angkasa udah tahu soal ini?”tanya jendral pada Jihan yang tengah mengecek hp nya

“Angkasa udah tahu tapi alisha belum”ucap Jihan

“Alexxa?”tanya Salsabila

“Udah,tadi jam 11 malam alexxa nelpon gue”ucap Jihan

“Apa balasan Angkasa?”tanya Mahesa

Jujur Jihan takut mengatakan hal ini,tapi ia harus memberitahu apa yang Angkasa katakan semalam

“Angkasa ngirim pesan ke gua,dia bilang alisha tidak ingin mendengar hal apapun tentang Wira,semalam Angkasa ingin menjelaskan kejadian yang terjadi namun alisha memotong perkataan angkasa lebih dulu”jelas Jihan

Jendral,Candra,Mahesa, bayu menghela nafas gusar mereka,tak terpikir mereka kejadian nya akan seperti ini
Pasti akan sangat sulit menjelaskan nya secara detail kepada alisha kalau sudah begini

“Gue akan bantu angkasa untuk ngejelasin”ucap Mimi

“Jangan kak,justru kalau kakak yang jelasin kak alisha gak bakal percaya,kak alisha kalau sudah hilang kepercayaan nya memang begitu tidak ingin berurusan lagi dengan orang itu”ucap rinai

“Kalau begitu biar gue yang perlahan buat rasa percaya alisha kembali”ucap Bayu

“Sejak kapan Lo dekat sama alisha?”tanya Salsabila

“Tenang,gue pake orang dalam”ucap Bayu

“Siapa? Angkasa yang dekat sama alisha aja gak bisa konon lagi orang dalam Lo”ucap Candra

“Udah Lo pada bakal gak nyangka”ucap Bayu

Dokter dan kedua orang tua Dian berjalan menuju tempat dimana anak anak remaja itu berkumpul, dokter,Suji dan Malvin baru saja membahas beberapa hal yang perlu mereka bahas

“Dokter”panggil Dian sopan

Dokter tersebut menghela nafasnya”selamat yah,kakak kamu berhasil melewati operasi nya”ucap sang dokter

Dian membeku semua yang ada disana membeku kecuali Malvin dan Suji yang sudah tahu keadaan putra sulung mereka

“Beneran Dok?”tanya jendral tak percaya

“Iya,Wira anak yang tangguh ia mampu bertahan sejauh ini dan berkat doa kalian Dian bisa melewati operasi yang terbilang cukup beresiko Dengan mudah”ucap sang dokter

“Jika tidak ada yang di perlukan saya akan pamit”ucap sang Dokter

“Baik dokter,terimakasih”ucap Malvin dan Suji

Sang dokter pergi untuk menyelesaikan beberapa urusan nya, sementara anak remaja yang ada disana masih membeku

“Ma,Dian gak mimpi kan ma?”tanya Dian

Suji hanya menggeleng ia masih terharu,Tuhan masih memberikan putra sulung nya untuk melanjutkan aktivitas nya sampai hari ini

“Pa?ini beneran pa?kak Wira...hiks”Dian tak kuasa menahan tangisnya,ia sangat bersyukur jujur ia sempat takut mendengar penuturan Jihan tadi malam

Dian mendengar kan Jihan cerita tentang mimpi alisha yang Angkasa cerita kan
Walaupun singkat namun itu jelas dan padat yang siapapun mendengar nya pasti akan ber-over thinking .

“Dokter bilang, Operasi Wira berhasil dan operasi mata kak Wira akan di lakukan setelah kak Wira sadar dari komanya”jelas Suji

“Maaf Tante kalau boleh tahu perkiraan Wira koma sampai kapan yah Tan?”tanya Mimi

Suji tersenyum lembut”dokter belum mengatakan hal itu sayang,namun dokter bilang bahwa koma Wira tidak membutuhkan waktu yang lama”ucap Suji

“Dan kata dokter Wira tidak akan mengalami amnesia dan semacam nya”ucap Malvin begitu melihat raut wajah Yudis dan Salsabila yang keliatan begitu khawatir

Semuanya bernafas lega setidaknya Wira tidak akan lupa dengan sosok alisha yang selama ini membuat Wira tersenyum dan melupakan sakitnya.

•••

Alisha dan Angkasa kini tengah berada di cafe bersama dengan hinai, sebenarnya hinai lah yang mengajak angkasa dan alisha ke cafe

“Kenapa Lo gak ngajak yang lain?”tanya angkasa yang merasa bahwa hanya dia seorang laki-laki disini

“Mashiho gak bisa datang karena dia berlibur Dengan keluarga nya, Asahi,Yuto,Yoshi,sedang pergi ke museum seni biasalah anak seni nah sedangkan si Amanuma yuku gak tahu sedari tadi pagi tuh anak gak bisa di kabarin”cerocos hinai

“Teman-teman!”panggil seorang cewe berambut panjang poninya terbelah dua menampilkan kesan manis tak lupa dengan pita biru yang melekat indah di rambut nya

“Siapa lagi itu yah tuhan”gerutu angkasa ia merasa seperti bapak bapak yang mengawasi anaknya berkumpul dengan teman-teman nya

“Arisha! Sama siapa kesini?”tanya hinai

“Tuh”tunjuk arisha dengan dagunya begitu melihat sosok laki-laki bertubuh jangkung memasuki sebuah cafe

“Tumben Lo mau ikut?”tanya hinai

“Bosen di rumah terus”ucap yuku seadanya lalu duduk di sebelah alisha yang tengah bermain hp

“Ekhem!serius amat main hp nya”ucap yuku tepat di telinga alisha

“Eh!”alisha terkejut bagaimana tidak suara yuku yang berat tiba-tiba saja masuk ke Indra pendengarannya

“Terkejut ya?maaf ya”ucap yuku

“Santai aja”ucap alisha

“Wah,patut yuku mau ikut rupanya ada cewe incaran nya”ucap arisha

“Siapa? Alisha?”tanya Angkasa di bumbui nada tidak senang

“Iya lah-“

“Gak!jangan percaya ucapan tuh anak emang rada rada tuh orang nya”ucap yuku

“Idih!awas aja Lo”ucap arisha lalu duduk di depan alisha

“Hai, aku arisha Takata arisha”ucap arisha memperkenalkan diri nya

“Aku alisha, Adoria alisha”ucap alisha dengan senyum manisnya

“Wah nama kita hampir kembar yah”ucap arisha senang

“Iya”ucap alisha matanya kini sudah berbentuk seperti garis lengkung karena tersenyum

“Kamu gak sih yang dapat beasiswa?”tanya arisha

“Iya,kok tahu?”tanya alisha

“Lo terkenal banget di fakultas akuntansi”ucap arisha

“Beneran?”tanya alisha tak percaya atas apa yang di katakan arisha

“Iya,Lo tau gak-“

“Bagus mesan dulu,gue laper”ucap yuku

“Iya,sama”ucap angkasa

“Hehehe,oke-oke”ucap arisha sembari menyengir

Akhirnya mereka memesan makanan dan kembali bercerita mulai dari perjuangan alisha sampai ke hal-hal yang berbaur dengan sifat cewe pada umumnya seperti makeup,skincare sementara dua cowo disamping alisha kini sibuk bermain hp

Pesanan mereka sudah sampai,mereka semua tengah menikmati kue dan kopi yang mereka pesan tadi saat alisha ingin menyuapkan sesendok kue ke dalam mulutnya tiba tiba gelang yang melekat indah di tangannya jatuh begitu saja

Alisha yang tersadar langsung menunduk untuk mengambil tapi yuku lebih dulu membantu alisha untuk mengambil barang tersebut

“Ini”ucap yuku

“Terima kasih”ucap alisha sopan sembari tersenyum lalu memakai gelang tersebut

“Alisha”panggil yuku

“Iya?”

“Nama Lo Adoria alisha kan?”tanya yuku

“Iya”jawab alisha sembari mengangguk

“Terus kenapa gelang lo huruf w?”tanya yuku hati-hati

“Oh,ini...

“Emang kenapa?”tanya angkasa

“Gak papa,gue nanya aja kan biasanya tuh orang kalau pakai gelang inisial pasti huruf orang yang berharga atau gak nama sendiri”ucap yuku

“Atau alisha udah punya pacar?”tebak hinai

“Eh enggak kok,ini inisial adek gue”ucap alisha berbohong

“Loh,bukannya alisha anak bungsu?”tanya arisha

“Tahu dari mana?”tanya Alisha walupun terkejut ia harus tetap kalem

“Nebak aja sih hehehe”ucap arisha di iringi cengiran nya

Suasana tiba-tiba menjadi canggung akibat pembicaraan tadi,alisha yang masih memikirkan tentang perasaan nya yang masih belum menerima kenyataan bahwa dirinya sudah tidak memiliki hubungan dengan sosok lelaki yang ia sayangi

“Gimana kalau kita ke taman bermain sehabis ini?”tanya hinai dengan nada ceria nya bermaksud untuk menghilangkan suasana canggung

“Iya, Pasti seru”ucap arisha

“Maaf tapi kayanya gue gak bisa “ucap alisha

“Gue juga”ucap angkasa

“Lo gimana ku?”tanya arisha

“Sorry tapi gue ada janji sama Asahi,Yuto juga Yoshi”ucap yuku

“Gak papa deh kita berdua aja ris”ucap hinai

“Iya,kapan kapan saja kita pergi bersama”ucap arisha

“Kalau gitu gue duluan yah”ucap alisha

“Oke”ucap arisha dan hinai sementara yuku ia memperhatikan tubuh alisha yang perlahan menghilang dari pandangan nya
Bersama angkasa

•••

Dian kini tengah duduk di sebelah ranjang sang Abang yang masih tertidur pulas,alat Elektrokardiogram terus menerus berbunyi di dalam ruangan serba putih tersebut

“Bang,gue bangga sama Lo terimakasih sudah mau berjuang sampai detik ini tapi ingat Lo harus bangun Lo harus jelasin ke kak alisha apa yang sebenarnya terjadi”

“Lo gak mau kan kak alisha bahagia dengan lelaki lain,gue tahu Lo cinta banget sama kak alisha”ucap Dian

“Dian? Udah sampai aja kesini?”tanya Mimi yang baru tiba di ruangan Wira

“Iya kak,kangen banget sama kak Wira”ucap Dian yang masih menggenggam erat tangan Wira

“Tenang yah,tuhan punya skenario terbaik nya kita hanya perlu berdoa agar Wira cepat Sadar dari komanya”ucap Mimi yang kini tengah mengelus pundak Dian agar tenang

“Kamu sudah makan?”tanya Mimi

Dian hanya terdiam benar ia belum makan sedari pagi,entah mengapa ia tidak ada nafsu makan saat ini

“Dian gak lapar kak”ucap Dian

“Kamu gak boleh begitu Wira,ayo makan kakak bawain ayam goreng”ucap Mimi tengah menyiapkan makanan untuk Dian nikmati

“Ini”ucap Mimi

“Terimakasih kak,kakak gak makan?”tanya Dian

“udah tadi”ucap Mimi

“Dian makan yah kak”pamit Dian

“Iya silahkan sayang”ucap Mimi,lalu ia kembali membersihkan ruangan Wira yang sedikit berantakan mulai dari membukakan tirai agar matahari masuk dan mengutip sampah yang berserakan

“Udah jumpa kan sama orang nya? “

“.....”

“Sekarang Lo tahu kan harus ngapain?”

“.....”

“Tenang dah nanti gue kasih imbalan”

“.....”

“Iya betul,gak percayaan amat sama sepupu sendiri”

“...”

“Oke oke bye”

Bayu baru saja selesai menelpon,ia langsung masuk ke dalam ruangan Wira yang ternyata sudah ada Mimi dan Dian di dalamnya

“Habis telponan sama siapa Lo bang?”tanya Dian

“Sepupu gue”ucap Bayu tidak di bumbui kebohongan sedikit pun

Dian hanya ber-oh ria tidak ingin menambah masalah pada dirinya lebih baik ia melanjutkan menghabiskan makanan nya

“Sendiri Lo kesini?”tanya Mimi yang baru keluar dari kamar mandi

“Iya,tapi jendral dan yang lain nanti kesini kok”ucap Bayu lalu duduk di sofa dan lanjut bermain hp sebentar

“Gimana kabar alisha disana?”tanya Mimi

“Senang kok,dia bahagia disana”ucap Bayu

“Kaya nya kak alisha udah lupa sama kak Wira yah,pasti sekarang dia lebih bahagia dan selalu senang”ucap Dian

“Belum,siapa bilang dia udah move on,dia memang bahagia tapi dia belum move on”ucap Bayu

Mimi dan Dian diam ada benarnya juga apa yang dikatakan Bayu,seorang yang bahagia belum tentu benar-benar bahagia kita tidak tahu bagaimana keadaannya di dalam

Mimi juga merasakan hal itu,ia harus menghibur Dian menenangkan Dian namun dirinya masih merasa sedih dan masih memikirkan bahwa dia lah penyebab kejadian tersebut

“Halo guys!!!”ucap Candra yang baru masuk di ikuti Mahesa, Jendral,Zidan,Yandi dan Hardian

“Belum ada kemajuan juga?”Tanya jendral ke pada Mimi sedangkan Mimi hanya menggeleng menandakan bahwa belum ada kemajuan tentang Wira

Yandi dan Zidan berjalan ke arah Wira sementara Hardian berjalan ke arah Dian dan berdiri tepat di samping anak itu

“Kak wir semangat,pasti kak bidadari bangga banget liat perjuangan Lo untuk ketemu dia”ucap Yandi

“Jangan nyerah yah kak,gue gak rela kalau kak Bidadari bahagia sama lelaki lain selain Lo”ucap Zidan

Hati Mahesa sempat tergores begitu mendengar penuturan Yandi dan Zidan,dua lelaki yang biasa nya tidak bisa serius kini berkata seperti itu

“Kalian udah pada makan?gue bawain burger nih”ucap Mahesa

“Tadi udah sih bang, tapi kalau burger perut gue gak bisa nolak” ucap Zidan dan diriingi anggukan kepala Yandi

“Dasar!”ucap Mahesa

“Ada cola gak bang?”tanya Hardian si paling cola dia mah

“Cola?ada nih mau yang mana Lo pilih”

Akhirnya mereka menikmati kelezatan burger yang di beli Mahesa tadi.

•••

“Udah gak usah dipikirin”ucap angkasa

Mereka berdua tidak langsung pulang melainkan duduk sebentar dahulu di taman sembari menikmati es krim yang angkasa beli tadi

“Gue gak mikirin itu kok”elak alisha

“Gue tahu Lo masih belum menerima keadaan dimana Lo bukan lagi orang yang sepesial di mata Wira begitu juga sebaliknya”

“Gue udah move on kok,ngapain juga gue berharap Wira kembali ke gue,dia kan udah bahagia sama Mimi”ucap alisha

“Lo tahu gak sha,Wira”

“Lo kenapa sih sa,selalu bahas Wira gue udah move on gue gak mau masuk ke lubang gelap itu lagi,gue gak mau kembali ke masa lalu gue”

“Sebelum gue pergi ke sini Mimi,orang yang gue percaya dan dengan seenaknya saja dia merusak kepercayaan gue kepada nya bilang kalau Wira masuk rumah sakit dan dalam Kondisi kritis, sekarang Lo selalu bahas Wira apa kalian sekongkol sama Wira untuk nyakitin gue lagi?gue mau bahagia sa”

“Tolong jangan bawa nama Wira dalam kehidupan gue lagi, please”ucap alisha dadanya merasa sesak, matanya merah dan air Matanya hampir jatuh dari tempat nya

“Maaf,gue minta maaf sha gue janji mulai sekarang gue gak akan bahas Wira lagi”ucap angkasa

“Gue cape,gue mau pulang”ucap alisha

Angkasa segera berdiri dan mengikuti langkah alisha untuk pulang bersama.

“Maaf wir,tapi gue janji alisha tidak akan bahagia dengan cowo lain selain Lo”

•••










TUNAWIRA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang