Wira dan Dian kini tengah memasak,Wira meminta bantuan Dian untuk memasakkan makanan yang akan ia bawa,karena kedua orang tua mereka sedang sibuk,toh juga Dian senang membantu sang Abang,
“Garamnya berapa sendok bang?”
“Setengah sendok aja”
Dian mengaduk sop ayam yang ia masak lalu mencicipi kuahnya sedikit
“Ini bang”Dian memberikan juga ke sang Abang apakah rasanya sudah pas?atau asin
“Udah ini”ucap Wira
“Matikan kompornya,habis itu tunggu beberapa menit masuk kan ke wadah kecil ya,kamu kalau mau ambil aja Abang hanya perlu sedikit”
“Siap bos”
“Bang,gimana kita masa daging sapi”tanya Dian setelah melihat isi kulkas apalagi yang bisa ia masak
“Mau diapain?di panggang?”tanya Wira
“Di tumis aja gimana?enak kan campur sop”
“Oke,siapin bahan nya tau kan”
“Tau dong”
Wira memang pintar memasak entah bagaimana caranya, resep buatan Wira tidak pernah gagal
Ingat! Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan dan ini mungkin kelebihan yang dimiliki seorang Arjuna Wira Mahendra, walaupun ia tidak bisa melihat ia memiliki banyak kelebihan.
•••
Jam menunjukkan pukul setengah tiga,alisha masih sibuk untuk mengemasi masakan yang baru saja ia bikin,tak lupa ia juga membawa Snack, makanan penutup dan nasi
Seperti umumnya orang Indonesia,kalau belum makan nasi perut tidak akan kenyang,selesai mengemasi barang-barang tersebut alisha langsung saja pergi bersiap-siap
Ia segera pergi mandi dan mengganti baju nya,untuk pakaian yang akan ia kenakan ia memakai kaus putih,dibalut dengan cardigan biru langit bermotif awan putih yang lucu,yang baru saja ia beli kemarin
Dengan memakai celana hitam rambut bergaya ponytail ,alisha tampak cantik dengan itu semua
••••
Wira sudah siap,dengan baju hitam bergaris orange dan putih dengan hiasan kecil di bagian kanan atas bergambar kan buang Daisy,di balut dengan celana hitam,ia tampak sempurna
Dian yang tengah berbaring asik di kasur sang Abang heran,tumben saja sang Abang mau keluar sore
“Emang Abang mau piknik sama siapa sih?”tanya Dian
“Kak alisha,teman Abang”
“Yang mana sih orangnya”
“Nanti dia datang,pasti kamu kenal katanya dia wakil OSIS yah”
“Iyah bang,pasti cantik orangnya “
“Kamu tahu dari mana?”ucap Wira sembari tertawa, bagaimana tidak pasal nya Dian berkata ia belum berjumpa dengan alisha
“Hardian,Yandi,Zidan tadi siang ngomongin kakak itu terus.., katanya yang cantiklah,yang macam bidadari surga”ucap Dian
Tok!!tok!!
Suara pintu diketuk mengalihkan perhatian Abang beradik itu,Dian menuntun Abang nya untuk turun tak lupa membantu untuk membawa kan barang barang juga
Pintu di buka memperlihatkan sosok gadis yang baru saja mereka bicarakan tadi
“Hai Wira lama yah?”sapa alisha
“Enggak kok”
“Kamu Dian kan?”
“Iya kak,kok kakak tahu kita kan belum ketemu”tanya Dian
“Abang kamu sering nyeritain kamu”
“Oh,gitu”
“Kakak,kak alisha kan?”
“Iya”
“Patut teman teman aku terus terusan bilangin kakak cantik, rupanya kakak emang cantik ngalahin bidadari lainnya”ucap Dian
“Makasih, kakak pinjam abangnya yah”
“Oh iya kak,jual aja gak papa kak “canda Dian
“Heh!adik durhaka kamu”ucap Wira diselingi tawa geli nya
Dian sangat protektif dalam memilih orang untuk dekat dengan dirinya,namun begitu dengan alisha,Dian tidak segan untuk menyuruh alisha menjualnya
“Abang pergi yah, kamu hati-hati di rumah”
“Sip bos”
“Oke bye”
“Bye”
“Kak!”panggil Dian
Alisha menoleh kebelakang dengan kedua tangan di bahu Wira untuk menuntun nya jalan,soal barang tadi sudah ia naikkan ke mobil
“Jagain yah kakak, soalnya bang Arjun berharga banget buat aku”
Alisha tertawa, ternyata adik Wira tidak kalah romantis dari sang Abang
“Tadi katanya mau dijual”
“Gak jadi kak,takut kena geprek mama”
Alisha tertawa begitu juga wira”sip pasti kok”ucap alisha lalu menuntun Wira untuk masuk ke mobil
••••••
Alexxa dan kedua temannya sudah sampai di mall,mereka akan menaiki lantai atas dulu untuk melihat baju baju dan celana, selesai mereka membeli beberapa pakaian ketiganya memilih untuk turun ke lantai berikutnya dan membeli beberapa keperluan wajah seperti make-up-an dan skincare lainnya
“Eh itu bukannya si...”ucap Jihan
“Ngapain dia disini?”tanya Salsabila
“Buset siapa tuh,ngapain mereka?”tanya Jihan lagi
Brengsek,berani beraninya dia!
Alexxa tersenyum miring, seperti kali ini bakal ada pertunjukan spesial
“tunggu tanggal mainnya”
Di sinilah jendral bersama sang Abang-Yudis,sang Abang yang selalu ada untuk nya
“Jadi gimana?”
“Kayanya makin lama bang, saingan gue nambah”
“Siapa?”
“Itulah si Wira,tau gak Lo?”
“Kenapa?”
“Udah buta gak nyadar diri lagi”ucap jendral
Sontak saja pernyataan itu membuat Yudis tertawa,apa? Bagaimana?
Adiknya yang mendekati kata sempurna ini harus bersaingan dengan murid baru,buta pula?
“Tenang Lo,gue bakal bantuin Lo”
“Seriusan Lo bang”
Yudis mengangguk menandakan ia tidak main main dengan ucapan nya kali ini,Yudis mengetuk nomor seseorang dan dengan cepat panggilan itu terhubung
“Halo Tin! Lo bisa bantuin kagak?”
“Oh, oke sip”
Yudis menutup panggilan dengan sepihak dan menyimpan benda pipih itu di saku celananya
“Abang pergi dulu,soal calon Lo itu aman”
“Thanks my bro”
“Of course”
••••
Suasana sore yang cerah membuat piknik keduanya berjalan lancar, disinilah mereka duduk di bawah salah satu pohon yang rindang
“Aku buatin kamu makanan,ayo dimakan”ucap Wira sembari membuka bekal yang ia bawa tentu saja alisha juga membantunya
“Wah keliatan nya enak nih,ini kamu yang masak?”tanya alisha antusias dari bau nya saja masakan Wira sangat harum
“Dibantu Dian juga”
“Aku coba yah”
“Iya, silahkan”
Alisha mengambil sendok nya dan mulai memasukan sesuap sop ayam ke dalam mulutnya
“Hm....enak banget,aku suka”
“Kamu suka habisin dong”ucap Wira
“Kamu juga makan yah aku suapi nih cobain masakan aku,aku buatin kamu kari daging enak gak?”
Wira menerima suapan dari alisha,tunggu kari apa ini mengapa rasanya seperti ini enak sekali
“Gimana?”
“Enak,kamu jago banget yah masak pasti jenderal beruntung dapatin kamu”puji Wira
“Gue gak suka sama jendral wir”rengek alisha
“Jadi? Persoalan tunangan itu?”
“Percaya Lo sama dia?”
Wira tampak heran,apa benar mereka berdua tunangan,atau salah satu mereka ada yang berbohong?
“Udah gak usah dipikirin,nih gue suapi lagi yah”
Wira mengangguk”kamu juga jangan lupa makan,nanti kamu sakit”ucap Wira mengusap pipi alisha lembut
Piknik berjalan lancar,alisha membersihkan bekas mereka makan, membuang sampah pada tempatnya,dan menyimpan tempat bekas makan mereka di bagasi mobil,alisha duduk di samping Wira yang tengah duduk asik mengadahkan kepala ke atas menikmati sejuknya angin sore hari
Dengan kedua tangan sebagai penopang tubuhnya,alisha melihat Wira tersenyum simpul mengapa ia harus di jodohkan dengan jendral?kenapa tidak dengan Wira?
Tunggu apa dia jatuh cinta sekarang?ah biarlah toh juga bagus ia bisa menolak jendral dengan alasan dia sudah mempunyai seseorang yang lebih ia sayangi dibanding jendral
“Wira”panggil alisha lembut
“Iya?”
Alisha duduk bersandar di bahu Wira,Wira yang merasakan bahwa ada kepala yang menyandar di bahunya pin tersenyum,ia mengusap rambut alisha penuh perhatian
“Gue capek wir”ucap alisha lalu menghela nafas rasanya lelah sekali,mengapa hari-hari nya tidak selalu seperti ini
Wira yang mendengar nya tersenyum,ia tahu posisi alisha, walaupun ia tidak bisa melihat alisha,ia tidak bisa melihat wajah alisha yang kelelahan dan wajah bahagia alisha
Ia hanya bisa merasakan apa yang di rasa alisha
“Sabar,orang yang sabar itu orang yang indah”
“Kenapa gitu?”
“Sabar memang pahit,namun hasilnya lebih manis dari madu dan gula”ucap Wira lalu mengusap puncak kepala alisha lembut,ada rasa nyaman ketika Wira bersama gadis ini
Ia terasa dunia lebih baik kepadanya,karena gadis ini bersama nya
“Wir,Lo bisa janji gak ke gue”
“Selagi itu bisa gue sanggupi,gue bakal janji ke Lo”
“Gue minta tolong,Lo harus semangat untuk bisa lihat lagi”
“Gue gak tahu sha,aku rasa buta ku ini sudah permanen”ucap Wira ada tersirat rasa putus asa di situ
“Semangat dong,ingat usaha tidak pernah mengkhianati hasil”ucap alisha
Wira tersenyum, ternyata gadis disampingnya ini cukup pintar dan cerdas ah rasanya ia ingin bisa melihat lagi,ia ingin melihat sosok gadis yang selalu ada dengannya
“aku harap kamu tidak akan pernah pergi sha”
•••