LEMBARAN 27

1 2 0
                                    

Mentari mulai menampakan wujudnya,alisha segera terbangun dari tidurnya untuk melakukan aktivitas nya sebagai mahasiswa penerima beasiswa,ia harus rajin jika tidak ingin di keluarkan dari kampus yang ia dambakan selama ini,selesai mandi alisha segera bersiap-siap dan melaksanakan sarapan pagi,tak lupa ia membawa beberapa potong ikan sambal buat yuku

Mengingat tadi malam yuku penasaran dengan makanan Indonesia satu itu.

“Udah?”tanya angkasa ia juga sudah rapi dengan kemeja nya

“Udah, yuk”ajak alisha mereka berdua berjalan menyusuri jalanan kota prefektur mie

“Lo udah sarapan?”tanya angkasa di tengah perjalanan

“Udah,Lo?”tanya alisha mengingat semalam angkasa belum membeli bahan belanjaan

“Udah,tadi ada tetangga ngasih beberapa potong kue”ucap angkasa

“Oh,gitu”

“Temani belanja yuk nanti”ajak angkasa,alisha hanya mengangguk sembari tersenyum toh dia juga tidak ada jadwal hari ini

Setelah berjalan cukup lama akhirnya mereka sampai di kampus mereka yang tak jauh dari tempat tinggal keduanya

“Alisha!!!!!!!”

Jeritan itu menggelegar kemana-mana,dan diketahui pemilik suara itu ialah hinai dengan yuku dibelakang nya dan ada beberapa orang di belakang yuku

“Pagi!”sapa hinai ceria mengibaskan tangannya di depan angkasa dan alisha

“Pagi juga”balas alisha dan angkasa bersamaan dengan senyum ceria

“Hai”sapa yuku terdengar ramah dan cuek secara bersamaan

“Oh ini”ucap alisha memberikan sebuah paper bag berisikan ikan sambal kepada yuku

“Makasih yah”ucap yuku ramah

“Kalian pacaran?’tanya cewe yang sedari tadi berada di belakang yuku

“Gak ah”ucap alisha

“Kalau pacaran sih gak papa,kalian cocok”ucap perempuan tersebut

“heh! Watanabe Airi!!”tegur hinai ia takut alisha merasa tidak nyaman dengan temannya

“Kenapa,kan mereka cocok”ucap Airi

“Alisha udah punya pacar”ketus angkasa ntah mengapa pembahasan ini membuat angkasa sedikit emosi

“Hah? Beneran?”tanya Airi heboh

“Gak,udah lama itu,udah putus kali”ucap alisha santai

“Alisha kok secepat itu sih move on?”

“Jadi bisa dong Lo sama yuku,iya kan yuk”ucap Airi

“Apaan? Kagak!enak aja”ucap yuku yang kembali memasang wajah datarnya

“Yakin nih?”tanya hinai yang awalnya tidak ikutan menjadi ikut bersama Airi

“Lebih baik kita ke perpustakaan?gimana?”usul mashiho yang sedari tadi hanya menyimak

“Ayo”ajak hinai bersemangat

“Gue,Yoshi,Yuto,Asahi mau kelapangan basket mau main basket”ucap yuku

“Widih sejak kapan Lo suka main basket?”tanya aeri yang tiba-tiba muncul entah dari mana

“SEJAK ALISHA BILANG KALAU DIA SUKA ANAK BASKET!!”ucap hinai heboh

Yuku hanya menatap sinis perempuan kelebihan energi tersebut.

“Udah udah,ayo ke perpustakaan gue lupa kalau ada tugas”ucap Angkasa

“Oke oke yu”ucap alisha yang tidak ingin memperkeruh suasana

Alisha, angkasa,aeri dan mashiho sudah lebih dulu berjalan sementara di belakang masih ada Airi,hinai dan arisha

“Kenapa sih,si Angkasa kaya gak suka gitu?”tanya Airi yang memperhatikan gelagat angkasa sedari tadi

“Mungkin angkasa suka kali sama alisha,siapa sih yang tahan cewe cowo sahabatan berdua tanpa ada menaruh perasaan lebih”ucap arisha

“Iya sih, apalagi katanya mereka dari SMA”timpal hinai

“Tapi kalau angkasa sama alisha pacaran sih gue setuju,mereka serasi”ucap arisha

“Kalau di lihat-lihat ia juga sih”ucap hinai

“Gue mah setia sama kapal yusha alias yuku alisha”ucap Airi

“Udah ghibah nya ayo masuk!”seru angkasa dari dalam perpustakaan

Mereka bertiga kaget karena angkasa menegur mereka,hanya terletak dua pilihan angkasa mendengar kan mereka cerita atau hanya kebetulan saja angkasa yang memanggil mereka untuk masuk.

•••

Operasi Wira akan segera di mulai, sekarang disinilah Dian sehabis pulang sekolah ia langsung mengelap badan Wira membersihkan badannya dan mengikuti instruksi sang dokter apa saja yang harus di lakukan saat Operasi

“Kamu yakin Dian?ini sangat beresiko loh”ucap Jihan di samping sudah ada Jinan yang baru saja pulang ngampus

“Yakin kak,kita harus mendoakan yang terbaik buat kak Wira”ucap Dian, sebenarnya ia juga takut namun dari pada gagal ginjal Wira semakin parah

“Abang harap yang terbaik buat Wira yah,mau bagaimana pun Wira sudah menjadi alasan mengapa alisha pernah tersenyum bahagia sekali”ucap Jinan,alisha adalah adik sepupunya dan alisha dan Jinan juga cukup dekat,alisha pernah bercerita tentang Wira ke Jinan

“Makasih bang Jinan”ucap Dian

Jean,Leon,Yudis,jendral, Rinai dan Salsabila baru saja tiba di rumah sakit mereka habis pulang kampus kecuali Jean dan Yudis yang memiliki beberapa urusan selesai kuliah siang

“Gimana belum mulai operasi nya?”tanya Jean

“Gak tahu bang”ucap Dian karena memang ia belum tahu keadaan di dalam sana,sudah dua jam lebih ia menunggu tapi Wira belum kunjung keluar dari ruang operasi tersebut

“Mari kita berdoa untuk Wira yang terbaik”ucap Yudis

“Angkasa udah tahu?”tanya Salsabila

“Angkasa tahu kalau Wira mau di operasi hari ini,tapi kayanya alisha belum”ucap jendral

“Maaf guys,ini semua salah gue”ucap Mimi yang baru saja Sampai

“Kak, berapa kali gue bilang,ini takdir kalau Lo tetap nyalahin diri Lo berarti Lo juga nyalahin tuhan karena udah buat takdir seperti ini”ucap Dian

“Iya bener mi,Dian bener harusnya Lo gak nyalahin diri Lo”ucap Salsabila

“Yang terpenting kita harus tetap berdoa buat Wira yang tengah berjuang di dalam sana”ucap Jinan

“Wira bertahan hidup dan berjuang dengan susah payah jadi kita sebagai temannya harus membantunya”ucap Yudis

“Maafin teman gue yah Dian”ucap Leon

“Gak papa kak,tuhan punya jalan terbaik buat hambanya masing-masing”ucap Dian

Beberapa jam sudah berlalu namun sang dokter belum kunjung keluar dari ruangan operasi

“Kok Wira belum keluar juga sih?”tanya Jihan yang mulai gelisah ia menggigit ibu jarinya

“Sayang..jangan kebiasaan gigitin ibu jari gitu”bujuk Jinan ia mengusap lembut pundak Jihan untuk memberikan rasa tenang

“Kenapa lama banget sih?”tanya Salsabila

“Mungkin banyak yang operasi kak, positif thinking aja”ucap rinai lembut yang berusaha untuk tetap berpikir positif walau ia sendiri gelisah,jendral yang melihat raut wajah rinai pun segera mengusap lembut pucuk kepala rinai

“Tenang yah,Wira pasti baik-baik aja di dalam,Wira udah janji akan tetap selamanya dengan alisha”ucap jendral

Rinai menghela nafas nya walau berat untuk mempercayai hal itu namun ia harap ada keajaiban datang dari langit sana

Pintu Operasi terbuka menampakkan sang dokter yang kini masih mengenakan baju khusus operasi

Semuanya sontak mendekat ke arah sang dokter, apalagi Dian ia sangat khawatir dengan sang kakak

“Gimana keadaan kakak saya dok?”tanya Dian khawatir

“Jadi begini”ucap sang dokter ia menghela nafas sebentar, sementara yang lain masih memberikan waktu untuk sang dokter berbicara.

•••

A

Lisha kini sedang berada di taman yang sangat indah dan luas,bunga bunga memenuhi lapangan luas dan lebar tersebut,banyak berbagai macam jenis bunga ada bunga dandelion,bunga tulip,bunga chamomile,bunga anggrek dan bunga yang lainnya

Tiba-tiba saja seorang lelaki bertubuh tegap menghampiri dirinya,lelaki yang sangat ia rindukan dan ia benci di saat bersamaan

“Hai”sapa laki-laki itu,ia tersenyum ramah matanya menyipit ketika ia tersenyum seperti hanya membentuk garis lengkung

“Wira?”ucap alisha yang masih tidak percaya,kemana kursi roda yang biasa Wira pakai atau tongkat dan kenapa Wira bisa di sini?

“Kamu cantik, apalagi gaun yang kamu pakai cocok dengan mu”ucap nya lagi yang membuat alisha tidak percaya begitu saja

“Wira?Lo bisa liat?”tanya alisha

“Ia,aku udah mau sembuh aku harap kamu tahu itu,namun sepertinya tidak,apa kamu sibuk akhir akhir ini?”tanya Wira

“Maaf wir,tapi kamu sendiri yang bohongin aku,kamu sendiri yang bilang kalau kamu suka dengan Mimi di banding aku”ucap alisha matanya mulai berkaca-kaca

“Syut...jangan nangis bidadari kok nangis sih? Kamu udah cantik jangan nangis nanti hilang cantiknya”ucap Wira mengusap jejak air mata alisha

“Wir-

“Maafin gue yah,Lo harus berjuang biar kita bisa bertemu lagi oke”ucap Wira sembari mengusak Surai hitam milik alisha

“Aku pergi yah”pamitnya

“Wir,Lo mau pergi ke mana wir?”

“Wir?WIRA!!!”

“WIRA!!!”

“ARJUNA WIRA MAHENDRA!!!”

“WIRA!!!JANGAN TINGGALIN GUE,IKUT!!!”

“WIRA!”

“WIRA PLEASE!!!WIRA!!!”

Tubuh tegap Wira hilang begitu saja,tubuh yang tadi mengenakan pakaian serba putih kini pergi seakan di makan cahaya dan hilang begitu saja,cahaya tersebut sudah tidak ada lagi hanya menyisakan alisha dan lahan kosong,tidak ada lagi bunga yang tersisa seperti tadi

Alisha menangis,ia tak mau kehilangan Wira untuk kedua kalinya.

Alisha bangkit dari tidurnya,dirinya kini sudah terduduk di ranjang empuk milik nya  ia melirik jam yang terpasang di dinding kamar nya,jam menunjukkan pukul delapan malam

Alisha bangkit dari duduknya dan berjalan menuju dapur untuk mengambil minum

“Angkasa?”tanya alisha heran mengapa angkasa ada di ruang tamu nya?apa ini apartemen milik angkasa atau miliknya

“Angkasa”panggil alisha

Yang di panggil menoleh ketika namanya di panggil

“Udah bangun Lo?”tanya angkasa

“Emang gue Kenapa?”tanya alisha kebingungan

“Gak Kenapa-kenapa,Cuma tadi waktu gue mau ke apartemen Lo,Lo nya teriak-teriak nama Wira pas gue cek tadi Lo nya ngingau”jelas angkasa

“Lo juga tadi kena demam”ucap angkasa menunjuk sesuatu yang menempel di dahi milik alisha

Alisha meraba Keningnya lalu ber-oh ria
“Thanks”ucap nya lalu menuju dapur untuk mengambil cemilan dan minuman untuk nya dan Angkasa

Alisha duduk di sebelah Angkasa yang sedang menonton acara TV

“Lo mikirin Wira?”tanya angkasa begitu alisha sudah menyamankan posisinya

Alisha terdiam sebentar,ia memang tidak ada memikirkan Wira akhir akhir ini,namun mengapa tiba-tiba saja Wira masuk ke dalam mimpinya

“Enggak,tapi tiba-tiba aja tadi gue mimpi Wira”ucap alisha meneguk jus mangga ya

“Mimpi tentang apa?”tanya Angkasa

“Gak tahu tiba-tiba aja Wira datang sambil senyum, baru bilang kalau dia mau pergi”ucap alisha menatap kosong televisi depannya

“Alisha Lo tau gak kalau-

“Udahlah sa,gue gak mau mikirin Wira lagi,dia udah bahagia sama Mimi,lagian itu Cuma mimpi kok gak perlu di khawatirkan banget”ucap alisha

“Lo lapar,mau gue masakin apa?”tanya alisha yang sudah beranjak dari duduknya

“Terserah gue ikut aja”ucap angkasa

Alisha pergi menuju dapur untuk membuat makan malam, sementara angkasa ia membalas pesan dari jendral temannya.

••••

Disinilah Dian tengah duduk memandangi foto sang kakak,air matanya tak henti turun begitu saja tanpa mau berhenti ia tidak tahu harus bilang apa sekarang rasanya ia ingin berteriak sekencang kencangnya

Wira baru saja selesai mandi dengan pakaian rapi ia akan berjalan menuju rumah sakit,ia membeli bunga yang cukup banyak

Hp Dian bergetar,Dian langsung menjawab panggilan tersebut sembari menunggu kak ananta yang tengah bersiap juga

“Halo Dian kamu dimana?”tanya Mimi di sebrang sana

“Ini mau jalan kak, sebentar yah”ucap Dian

“Yasudah hati-hati kamunya”ucap Mimi

Dian hanya berdehaman untuk menjawab pertanyaan Mimi tadi.

Ananta sudah siap dengan pakaian rapi nya Dian dan ananta segera naik ke mobil, sementara kedua orangtua Dian sudah berangkat lebih dulu dari pada dirinya

“Kakak masih gak nyangka Dian”ucap ananta yang masih tidak percaya dengan kejadian semalam

“Sudahlah kak,Dian juga tak percaya apa yang Dian alami sekarang”ucap Dian ia memandang wallpaper hp nya disana ada foto dirinya dan juga Wira dengan pakaian sekolah mereka saat baru pertama kali menginjak di sekolah dasar

••••

TUNAWIRA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang