LEMBARAN 12

1 2 0
                                    

PLAK!!!

Emosi alisha memuncak begitu saja telapak tangannya yang lembut itu kini tengah memerah sehabis menampar pipi jendral kuat,yang di tampar meringis ia juga melepaskan cengkraman nya membuat Wira hampir terhuyung ke belakang jika angkasa dan Bayu tidak membantunya

“puas Lo ngehina Wira?”tanya alisha ia mencoba meredamkan emosi nya

Seisi kelas dibuat terdiam,takut tidak ada yang berani melerai keduanya bahkan saat jendral menghina Wira tadi pun tidak ada Berani melerai keduanya

Bahkan angkasa sudah lelah untuk menasihati jendral punggung angkasa kini juga menjadi korban akibat jendral mendorong kuat sehingga ia menubruk salah satu meja di dekatnya

Jendral terdiam,baru kali ini ia merasakan bahwa gadis lembut yang ia kenal kini menamparnya kuat bahkan sangat kuat itu terbukti pipinya kini memerah dan rasanya panas

Selama alisha menjabat sebagai wakil ketua OSIS ia tidak pernah bermain tangan memukul,atau melukai seseorang namun hari ini telapak tangan nya telah menampar pipi jendral

“Lo bisu?jawab pertanyaan gue”ucap nya ia tidak ingin berteriak itu hanya membuang tenaganya saja

“BELUM, PUAS LO!LO MAUNYA APA SIH SHA GUE ITU CALON TUNANGAN...

PLAK!!!

Alisha kembali menampar pipi jendral,nafasnya menggebu-gebu ia benci bahwa jendral terus mengatakan bahwa mereka adalah tunangan

“Gue bahkan gak Sudi jadi pacar Lo,konon Lo minta gue jadi pendamping hidup Lo?mimpi apa Lo?!”ucap alisha ia sedikit menaikan suaranya beberapa oktaf

Baru saja jendral ingin membuka suara Salsabila sudah lebih dulu menyela nya
“Lebih baik Lo pergi ke kelas Lo,kasihan alisha dia mau ujian kalau dia badmood itu ngaruh ke nilainya”ucap Salsabila tegas

Mau tidak mau jendral keluar di ikuti Mahesa,Candra dan Bayu sementara angkasa duduk di bangkunya begitu juga murid yang lain alexxa dan Jihan yang baru sampai ke kelas alisha bingung karena atmosfer di kelas alisha terasa berbeda

“Kenapa?”bisik alexxa ke salsa

“Jendral buat ulah”balas Salsabila berbisik juga

Alisha mendudukkan dirinya di bangkunya ia menarik nafas dalam lalu melihat ke arah Wira yang tengah menundukkan kepalanya tangan alisha beranjak memegang telapak tangan Wira yang terlihat bergetar

Seperti nya anak ini ketakutan,Wira mendongak kepalanya menoleh dimana biasanya alisha duduk dan ia tersenyum
“Aku gak papa,kamu gak papa kan?”tentu saja Wira mengkhawatirkan gadis tersebut setelah ia mendengar suara tamparan

“Pipi kamu gak papa kan”tanya Wira,seperti nya ia salah paham pikir alisha

“Bukan aku yang di tampar Wira,tapi aku yang nampar”balas alisha ia tahu Wira sekarang sedang salah paham

Jihan melongo bagiamana tidak,alisha yang tadinya seperti macan yang siap menerkam mangsanya kini menjadi alisha yang lembut yang ia kenal bahkan panggilan yang keluar dari mulutnya berubah

Yang tadinya menggunakan embel gue-lo jadi menggunakan aku-kamu,

“Sha kita balik kelas yah”ucap alexxa dan Jihan

“Oh iya, nanti istirahat ke sini yah”ucap Alisha dengan senyum yang membuat siapapun melihat nya langsung terpesona

“Oke deh”ucap Jihan senang,memang anak satu ini pandai sekali mencairkan suasana yang canggung

Guru masuk membawa beberapa tumbukan kertas yang akan di bagikan ke siswa untuk melaksanakan ujian, sementara Wira ia di panggil ke depan untuk di tanya-tanya

Banyak murid yang kagum melihat Wira, bagaimana tidak ia bisa memahami matematika tanpa melihat dan mencari jawaban sangat cepat tanpa mencoret coret kertas sebagai pencari jawaban

Begitu juga alisha ia tersenyum tatkala Wira mulai bergerak menuju bangkunya dan di bantu Raihan alisha sempat terkejut

Kapan Raihan dekat dengan Wira? Dan tampak nya Wira juga dengan senang hati menerima bantuan dari Raihan

Wira kini sudah terduduk, Raihan menepuk pundak Wira pelan “kerja bagus bro”ucap nya Wira hanya balas dengan senyuman sebelum akhirnya membalas ucapan Raihan

“Makasih”ucap nya Raihan mengangguk walaupun ia yakin Wira tidak bisa melihat nya dan anak itu kembali duduk untuk melanjutkan aktivitas sebelumnya

••••

B

El istirahat berbunyi semua murid berhamburan begitu juga angkasa yang berjalan menuju kelas Jendral dan duduk di salah satu bangku kosong di depan jendral

“Udah gue bilang jangan bertingkah masih aja bandel”ucap angkasa

“Habisnya gue emosi anjir!”

“Sakit bos di tampar”ucap Candra

“Lo mau rasa?sini biar gue kasih contoh gratis gak bayar”ucap jendral

“Heheh gak bos maaf”

“Lo si bos,dah tahu lawan Lo cewe sendiri”ucap Mahesa menyeruput es jeruknya

“Dimana tuh anak?’”tanya jendral menanyakan keberadaan alisha

“Kantin sama temannya”ucap Mahesa yang memang habis dari kantin bersama Bayu

“Ada Wira juga?”

“Yah..biasanya kek mana bos.. bos”ucap Bayu

Jendral menghela nafas nya kalau kaya gini ceritanya ia gak mau kalau Wira yang nantinya menempati tempat yang jendral inginkan,yah dia menginginkan tempat yang sekarang Cakra-ayah alisha duduk

CEO dari perusahaan Cakra group, perusahaan terbesar semua perusahaan besar bahkan tanpa berpikir panjang mau bekerja sama dengan perusahaan keluarga alisha

Dan dia mau suatu saat nanti ia bisa di posisi itu,karena Yudis sang abang lah yang akan mengambil alih perusahaan papa nya.

“Jadi kek mana si doi,dia tahu?”tanya Candra

Jendral sempat mendelik,ia melirik ke arah angkasa sebentar angkasa yang tahu apa maksud dari tatapan jendral pun membuka suaranya

“Gue tahu,gak usah di tutupi”ucap angkasa datar sontak semuanya terkejut

“Harusnya kalau Lo mau main kaya gitu liat latar belakang dulu”ucap angkasa












Di malam yang cerah ini berubah menjadi malam yang menyebalkan bagi alisha, bagaimana tidak sekarang dia sedang duduk di hadapan cermin ia mengepalkan tangannya kuat kuat rasanya ingin menangis saja

“Sudah siapa sayang?”tanya Yeni mamanya yang kini juga tampil cantik dengan kebaya biru nya

Alisha mengangguk,ia berjalan dan memegang tangan sang mama air matanya hampir saja menetes membasahi pipinya

“Ma,kenapa tiba-tiba?”tanyanya

Yeni menatap putrinya yang kini tampak cantik,gaun berwarna biru dan dihiasi dengan mutiara putih yang melekat sempurna di tubuhnya, rambutnya yang di gerai begitu saja dan diatasnya terdapat mahkota menambahkan kesan manis

“Mama juga gak tahu saya,semua ini ada pada papa mu”ucap Yeni

“Sudah jangan nangis nanti papa mu makin marah”ucap Yeni mengajak putri untuk segera menuju podium

Acara malam ini terasa begitu ramai,banyak yang mendatangi acara tunangan nya dengan jendral,bahkan Dian dan Wira juga sedang duduk di bangku tamu

Hati alisha terasa sakit ketika melihat wajah Wira yang masih saja tersenyum seakan ia begitu merelakan bahwa alisha bersama jendral

Alisha tahu bahwa ia bukan siapa-siapa Wira namun hati kecilnya masih tidak menerima kalau Wira harus datang dan menerima ini dengan lapang dada,Dian yang disampingnya ikut tersenyum seakan ia merelakan dirinya untuk menjadi milik jendral

Ini bermula ketika ia baru saja pulang sekolah,ayahnya sudah berkata bahwa nanti malam acara tunangan nya alisha sempat menolak namun mau apapun itu alasannya Cakra-ayah nya tidak akan menerima penolakan itu



Disinilah alisha ia berdiri termenung di balkon rumahnya ia melihat cincin yang terpasang di jari manis nya,ia benar-benar membenci jendral Sekarang ia yakin ini adalah ulah Jendral

Tubuh tegap yang kini terbalut dengan jas biru nya berdiri di samping alisha,dia adalah jendral

“Lo jahat tau gak”lirih alisha rasanya ia tidak mempunyai tenaga untuk berteriak

Jendral tertawa sebelum ia membuka mulutnya untuk berbicara”Lo yang mulai babe ,lo yang mulai untuk berperang dan gue muak untuk ngalah sama sifat lo”

“Tau gak sih rasanya kalau kita harus menjalin ikatan dengan orang yang sama sekali tidak kita cintai”

“I know babe, apa salahnya kamu memaksa kan diri mu untuk mencintai ku alisha”

“Hati gue udah terisi Jen,Lo tahu siapa orang nya Wira! Wira Mahendra dia orangnya”

“Gue tahu,bahkan sejak pertama kali anak itu masuk ke kehidupan kita”

“You know babe, dengan cara ini gue juga bisa memegang kendali atas perusahaan keluarga Lo”tekannya di kalimat terakhir

“Gue benci ini,gue benci sama Lo Jen, bahkan saat kita nikah nanti gue akan mau tinggal sama Lo bahkan melirik Lo!”setelah mengatakan hal itu alisha keluar ia tidak boleh menangis ia tidak boleh lemah di hadapan semua orang



••••






TUNAWIRA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang