CHAPTER 18

85K 2.4K 12
                                    

Selamat pagi, selamat menjalani hari dan sehat selalu. Semoga kalian bahagia 😍

Aku pernah baca kutipan "didunia ini banyak orang baik, jika tidak menemukan. Jadilah salah satunya"

Mungkin beberapa orang setelah membaca kutipan itu ada yang bilang "percuma bersikap baik kalo mereka nggak baik sama kita"

Aku juga permah berpikir begitu. But, Kamu pasti tau kapan harus bersikap baik dan kapan harus bersikap tegas pada lingkungan sekitarmu.

Karena "jangan pernah menyesal menjadi baik, sebab sikapmu sendiri yang menunjukan bagaimana kualitas dirimu yang sebenarnya"

Love you all



Malam berikutnya, Gara memutuskan untuk berkumpul bersama kedua sahabatnya dirumah Geo. Mengetahui jika rumah Geo sedang sepi karena Maura berada dirumah mertua Geo. Bukan karena sedang ada masalah, Geo bilang Maura hanya sedang ingin pulang sejenak.

Gara pikir kalau Maura disini sudah pasti Geo akan terkena marah. Banyak sekali camilan sekaligus sampah makanan berserakan di meja ruang tamu. Semua ini yang membeli adalah Gara. Cowok itu sudah mendapatkan gaji bulanannya sebagai bodyguard Soya.

Padahal tak masalah jika tidak digaji, sudah pasti ia akan selalu menjaga Soya. Apalagi sekarang mereka sudah menjadi sepasang kekasih. Lagipula Gara juga bisa mendapatkan uang dari hasil balapan.

Padahal tadinya Gara sudah bersikeras untuk menolak nominal uang yang diberi Bang Agung kepadanya.

Tetapi Bang Agung bilang terima saja karena itung itung profesionalitas sebab sudah mempekerjakan Gara sebagai bodyguard adiknya.

"Sering sering deh, Gar. Lo traktir kita begini" ucap Gino sambil mengemil kacang.

Cowok itu duduk di sofa single. Sementara Gara dan Geo bersebelahan di sofa panjang.

Geo mendengus, "Sadar diri, lo itu kaya. Kalo cuman beli kayak gini bukan hal yang susah"

Gino tertawa pelan, "Bukan gue yang kaya, tapi nyokap sama bokap gue"

Ngomong ngomong, Gino sudah tidak memanggil Geo dengan sebutan big boss lagi. Lelaki itu patuh karena Geo sendiri yang menyuruhnya begitu.

"Lo traktir kita begini, udah pernah ngajak Soya kencan belum?" tanya Geo.

Kalo dipikir pikir Gara selalu menuruti apa mau Soya. Tapi belum pernah sekalipun mengajak kencan. Jadi ia bilang, "Belum"

Gino melotot, "Goblok banget lo! Cowok macam apa yang nggak pernah ngajak ceweknya kencan!"

Geo menepuk pundak Gara, "Sesekali lo harus ajak Soya kencan, Gar"

"Hm, gue tahu. Lagi cari waktu yang tepat"

18+ : When We Were YoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang