Malam ini sengaja triple update, hitung hitung sebagai ganti karena akhir akhir ini sering terlambat. Dan lama banget updatenya.
Terus semangat untuk membaca dan terimakasih.
"Aa’ nggak akan kehilangan Soya. Jangan kayak gini, A’. Soya khawatir, Soya takut Aa’ kenapa kenapa”
Gara menggeleng pelan, masih pantaskah dirinya memiliki Soya?. Lelaki itu menatap Soya yang memasang ekspresi khawatir karena dirinya.
Lelaki itu menyatukan kening mereka. Membuat keduanya sama sama merasakan nafas hangat yang saling bersahut sahutan.
Matanya sudah berat sekali untuk terjaga. Gara rasa setelah ini ia akan ambruk dalam pelukan gadisnya. Lelaki itu sempat tak sengaja melirik pada dress selutut warna putih bersih milik Soya yang sudah basah kuyup. Mengekspos isi dalamnya yang dapat Gara lihat dengan jelas.
Katakanlah Gara tak tahu diri saat dirinya sudah mulai memiringkan kepalanya. Saat matanya terpejam, bibirnya berhasil menyatu pada bibir Soya.
Membuat gadis itu tahu seberapa dingin rasanya saat Gara sudah mulai melumatnya pelan.
Astaga, ingatkan Gara sekarang juga bahwa ia sudah berjanji untuk tidak mengambil first kiss Soya!.
Sekarang Soya tidak tahu harus bagaimana lagi selain merapatkan tubuhnya pada Gara. Lelaki itu sudah mulai menyesap bagian atas dan bawah bibirnya.
Perutnya berkedut geli, merasa seperti beribu kupu kupu telah beterbangan dalam dirinya. Rasanya benar benar memabukkan, darahnya berdesir hebat saat sesapan kuat menimbulkan suara cercapan yang keras.
Menggantikan suara hujan yang semakin reda hingga ternyata sedari tadi sunyi telah melanda. Mereka tidak sadar.
Gara tidak sempat mengusap bibir Soya yang memerah dan sangat basah itu akibat ulahnya. Saat pasokan udara semakin menipis, Gara jatuh pingsan tepat dalam pelukan Soya.
"Gar, udahlah. Jangan galau mulu. Semangat dong" ucap Gino yang baru selesai mandi.
Ckk!.
Gara berdecak keras dalam hati, ia sudah bangun daritadi. Dan ia juga tidak sedang galau. Hanya sedang membayangkan bagaimana manisnya ciuman dibawah hujan. Gara tidak tahu bagaimana mungkin dirinya ini bisa lepas kendali pada saat keadaan tidak baik baik saja.
Bahkan dengan kurang ajarnya melumat dan menghisap habis bibir gadisnya yang terasa sangat manis. Hingga membuatnya kecanduan.
Sampai sampai saat ia bangun tidur, Gara sedikit kecewa. Sebab tidak ada Soya disisinya. Hanya ada Gino yang tidur disampingnya.
“Lo pasti masih mikirin kejadian kemarin ya, Gar. Sabar, gue yakin bang Agung pasti akan luluh kalau lo minta maaf dengan tulus”
Beruntung Gino tidak sempat melihatnya ciuman dengan Soya. Sahabatnya itu bilang menjemput dirinya saat dalan keadaan pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
18+ : When We Were Young
Teen Fiction"Aa' ihh. Pelan pelan nyusunya! masih banyak kok" Siapa yang tidak kenal dengan Aan Sandi Negara, sosok lelaki yang gagah, tampan, dan perkasa. Kisah ini menceritakan perjalanan hidup Aan Sandi Negara, ketika usianya menginjak delapan belas tahun...