CHAPTER 2

445K 6.1K 232
                                    

Welcome to my story! Semangat bacanya, cerita ini akan direvisi dan dipublish sampai bab terakhir!




***


MESSAGE FROM : THREE G

Gino : Big boss, malam pertama lo sama istri gimana?

Geo : Nikmat

Gino : Ada videonya nggak?

Geo :Nggak ada

Gara : Lo berdua gila!

Suara tawa mengudara, memenuhi lorong sekolah yang terlihat sepi. Hanya ada Geo, Gino, dan Gara yang sedang duduk di depan kelas. Gara mendengus, padahal mereka duduk tak berjauhan, tetapi masih komunikasi lewat grup whatsap.

Mereka gila, Gara saja yang waras. Saking warasnya sampai tidak ikut tertawa dan lebih memilih mengamati aktifitas peserta didik baru yang berada di bawah, tepat di lapangan basket.

Dengan posisinya yang berada di lantai tiga tentu merasa kesulitan mencari sosok Soya di tengah kerumunan siswa yang jumlahnya mungkin lebih dari 500 orang. Gara berdecak kesal. Harusnya setelah apel pagi tadi, ia tetap berada di lapangan.

Lagipula hari pertamanya sebagai siswa kelas tiga tidak ada satupun guru yang datang di kelasnya. Lebih baik jika tadi ia di bawah menjaga Soya, daripada disini bersama kedua temannya yang sedang gila itu.

“Nggak bakal hilang kali, Gar. Dia baik baik aja di bawah sana” tutur Geo menenangkan. Pasalnya raut wajah Gara terlihat khawatir. Dan  baru kali ini dirinya melihat Gara perhatian dengan perempuan selain ibunya sendiri.

“Sedikit kecepit resleting celana sih tadi waktu upacara”

Geo berdecak keras menatap Gino, “Bukan yang itu goblok! Gue lagi bahas ceweknya Gara”

“Ampun big boss, gue bercanda. Iya nih! Gue jadi penasaran, kenapa lo bisa berangkat bareng sama cewek tadi Gar? Bukannya lo nggak suka deket sama cewek? Lo kan sukanya deket sama gue!”. Tiga belas tahun selama Gino berteman dengan Gara, tak pernah sekalipun ia melihat lelaki itu kencan dengan perempuan.

Pacaran saja belum pernah. Mungkin sesekali ada yang mendekati, tetapi tak lama akan pergi seiring berjalannya waktu. Baru kali ini ia melihat Gara se intens itu dengan manusia berjenis kelamin perempuan.

“Dia majikan gue, yang gue ceritain kemarin. Gue kerja jadi bodyguarnya”

“Gue jadi curiga, takutnya lo jadi bodyguarnya biar bisa deket cewek polos, cantik, dan berisi seperti...siapa tadi namanya?” Gino tampak berpikir.

“Soya Lizzua”

“Nah iya!”

Gara berdecak keras, mana mungkin ia seperti itu. Malah di pikir pikir, Soya lebih beruntung karena memiliki bodyguard tampan, gagah, dan jantan seperti dirinya. “Lo pikir gue cowok apaan!”

18+ : When We Were YoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang