CHAPTER 25

82.2K 1.7K 11
                                    


Holaa~

Ada cerita apa aja hari ini?are you okay?

Orang bilang, hal yang baik butuh waktu untuk datang setelah hal yang buruk datang. Jadi bagaimanapun keadaanmu sekarang, baik itu sedang merasakan hal baik ataupun buruk. Tetaplah bertahan dan terus bersyukur.

Mungkin terdengar tidak mudah tetapi yakinlah, roda kehidupn akan terus berputar. Terimakassh sudah kuat, terimakasih telah semangat. Dan terimakasih telah turut serta membaca cerita ini.

 Dan terimakasih telah turut serta membaca cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gue kaya, tapi makannya beginian" ucap Geo sambil meraup nasi lauk telur ceplok tiga, ikan teri, dan sayur lodeh. Ia mengambil sesuap nasi untuk dimasukkan ke mulutnya.

Cowok yang memakai kaos hitam polos dengan training olahraga itu protes karena baru kali ini makan dalam satu nampan bersama kedua sahabatnya.

"Bersyukur masih bisa makan" ujar Gara dengan mulut penuh.

Tak butuh waktu lama untuk menghabiskan nasi tersebut, dalam waktu lima menit sudah tak tersisa.
Tinggal sampahnya saja.

Padahal tadi mereka protes sebab Gara membawa nasi sederhana ini. Entah karena suka lauknya atau karena saking laparnya, Gara hanya terkekeh berhasil membuat kedua sahabatnya yang jarang sekali makan makanan seperti ini. Maksudnya makanan yang sederhana sekali seperti ini.

"Kenyang banget" ucap Gino setelah bersendawa keras. Cowok satu ini jika didepan sahabat sahabatnya suka jadi diri sendiri. Nggak ada kata malu sama sekali.

Pernah waktu itu kentut sembarangan, atau mencari harta karun dalam hidung saat yang lain sedang makan, atau juga pernah solo saat dikamar mandi rumah Geo. Agak nggak tahu diri emang.

"Wajah lo kenapa?" tanya Geo yang sedaritadi melihat luka lebam diwajah Gino.

Gino terkekeh, "Biasalah, ortu pulang tadi malem"

Gino mulai merokok dengan rokok elektrik yang hari ini dibawanya ke sekolah.

"Mereka cerai. Gue nggak tahu harus kemana lagi. Kayaknya emang nggak ada yang pengen gue hidup"

"Gar, nanti malam gue nginep dulu dirumah lo. Sampai gue nemuin tempat yang pas untuk bunuh diri" lanjutnya.

Gara mendengus, padahal sudah daritadi malam Gino menginap dirumahnya.

"Lo kalo butuh jasa bunuh diri bisa gue lakuin sekarang juga"

"Masih ada gue sama Gara. Apa Lo nggak lagi nganggep kita sebagai sahabat?" tanya Geo merasa dongkol namun ditahan.

"Kalo gue nggak nganggep kalian sahabat, udah daritadi malem gue bunuh diri. So, thanks!"

Geo berdecak sepertinya hanya dirinya yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Gino.

18+ : When We Were YoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang