PART 3 : Diselingkuhi Berakhir Insiden

120 39 148
                                    


Seorang lelaki berkulit putih mengenakan celemek berwarna hitam tengah menumis bumbu. Setelah harum, ia memasukkan beberapa pelengkap seperti potongan bakso, sosis, dan udang. Ia memasak sembari melamun, memikirkan kejadian satu tahun yang lalu.

Satu tahun yang lalu ....

Lelaki yang menunggu di restoran bernuansa Jepang, terus menatap ponselnya. Ia begitu cemas, menatap foto profil seorang perempuan cantik berambut lurus sebahu. “Kamu di mana, Sayang?” gumamnya begitu khawatir. Ia kembali menghubungi nomer yang ada di ponselnya.

Nomer yang Anda tuju sedang tidak aktif. Silakan mencoba beberapa saat lagi.

Lelaki itu meletakkan ponsel di atas meja, lalu mengembuskan napasnya dengan kasar. “Kamu di mana, sih? Udah satu jam aku nunggu kamu di sini, Ayudia,” lirih lelaki kesal sudah satu jam menunggu, tetapi perempuan cantik yang berstatus sebagai kekasihnya itu tidak kunjung terlihat juga.

“Kamu di mana, Sayang? Ini hujan, Sayang. Aku kedinginan,” lirih lelaki itu.

Tiba-tiba saja ponselnya bergetar. Lelaki bernama Darrel Aileen mengecek ponselnya, lalu menghela napasnya.

Sayang

Mas Darrel, aku minta maaf. Aku nggak bisa datang ke kencan kita. Aku lagi jalan sama teman-teman lamaku. Mas pulang aja.

Darrel memegangi kepalanya yang terasa sakit. Memang lelaki itu tengah merasa tidak enak badan. Ia melangkah keluar dari restoran dengan langkah lesu. Ia akan segera meninggalkan restoran, menunjukkan rumah untuk beristirahat karena tengah tidak enak badan.

Saat perjalanan, meninggalkan mall, netranya tiba-tiba melihat punggung perempuan yang tengah bersandar dengan sosok lelaki. Mirip seperti kekasihnya. Darrel memicing, kemudian mengikuti langkah perempuan itu dengan sosok lelaki di sampingnya.

Aku harus memastikan apakah itu dia atau bukan. Batin Darrel.

Ia mengikuti perempuan itu yang memasuki restoran bernuansa Eropa. Saat melihat wajah perempuan dan lelaki itu, netranya membulat dengan sempurna.

Itu Ayudia dan Dareen! Mereka ngapain?

Perempuan berambut lurus sebahu, dijepit dengan jepitan, memiliki netra sipit beriris warna cokelat, berbentuk bulat, memiliki bulu mata panjang tengah duduk berhadapan dengan lelaki berkulit putih berhidung mancung, memiliki bulu mata lentik, memiliki wajah yang mirip seperti Darrel.

Dareen menggenggam jari-jemari Ayudia dengan erat. “Kamu nggak ada masalah kencan sama aku, dan membatalkan janjimu dengan Darrel?” tanya lelaki itu, menatap Ayudia dengan serius.

Ayudia mengangguk dengan semangat. “Iya, Sayang. Kamu kan, pacarku. Kalau Darrel sumber uangku.” Ayudia mengusap pipi Dareen dengan lembut.

“Tapi, apakah kamu tidak mencintainya?” tanya Dareen penasaran.

Ayudia menggeleng. “Tidak. Aku tidak mencintai dia. Aku mendekatinya untuk mendekatimu. Aku sudah lama menyukaimu, Dareen. Kita sekarang udah pacaran, kan?” sahut Ayudia.

Dareen mengangguk, lalu menarik salah satu ujung bibirnya. “Tentu saja sekarang kita pacaran. Kamu kan, sudah menerima perasaan aku, Sayang. Aku mencintaimu, Ayudia,” ungkapnya. Lelaki itu meraih jari-jemari Ayudia, lalu menciumnya dengan lembut. Ayudia berbinar, menatap Dareen.

Darrel mendengarkan percakapan mereka, terkejut. Kepalanya makin terasa sangat sakit. Ia memegangi kepalanya yang sangat sakit.

Jadi, dia nggak pernah menyukaiku? Kamu jahat, Ayudia!

Mbak Boba & Mas Seblak [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang