PART 28 : Baikan Lagi

73 19 84
                                    


“Pose sekali lagi!”

Ayudia tengah berpose di depan kamera sembari memegangi botol hand body. Ia kini ada job menjadi model hand body merek baru. Ayudia meletakkan satu tangan kirinya di pinggang, satu tangan kanannya memegangi botol hand body. Rambutnya berkibar karena angin kipas, dan perempuan itu tersenyum begitu lebar.

Good Job!”

Ayudia mengakhiri pemotretannya. Fotografer begitu memuji kecantikan Ayudia hanya dibalas senyuman oleh Ayudia.

“Senang bekerja sama dengan Anda, Nona Ayudia Anindita. Anda sangat cantik memukau,” puji pemilik brand hand body  tersebut.

“Senang juga bekerja sama dengan Anda, Pak,” sahut Ayudia.

Ayudia pergi ke ruang ganti, mengganti pakaiannya karena setelah ini Ayudia akan pergi mengunjungi restoran milik Darrel, mantan kekasihnya.

Ayudia mengenakan kaus lengan panjang berwarna biru muda dan celana jeans panjang berwarna hitam. Ayudia mengucir rambut cokelat gelombangnya, kemudian memakai topi berwarna putih dan masker. Ayudia segera meninggalkan tempat pemotretan, menuju Restoran Aileen.

Sesampai di Restoran Aileen, Ayudia menaiki lantai dua. Ayudia memilih meja nomor dua puluh. Meja itu sorot dengan jalan umum. Ayudia melepaskan topi dan maskernya, kemudian memasukkannya ke dalam tas. Perempuan itu menatap menu-menu di restoran milik Darrel.

“Menunya unik semua,” gumam Ayudia.

Ayudia menekan bel, membuat seorang pelayan perempuan berambut dikucir satu menghampiri.

“Saya pesan kwetiau goreng seafood hidup ini harus penuh dengan warna sama salad buah penuhi hidupmu dengan keceriaan dan tawa,” pesan Ayudia.

Sembari menunggu pesanan, Ayudia melihat-lihat hasil pemotretan yang dikirim oleh fotografer tadi. Ayudia tersenyum lebar. “Aku sangat cantik,” gumamnya.

Pesanan telah datang, Ayudia mulai menikmatinya. Saat sedang asyik menikmati makanannya, Ayudia tiba-tiba melihat Darrel yang lewat. Pria itu menghampiri pelanggan. Ia tengah menanyai pelanggan tersebut. Melihat Darrel beraktivitas, membuat Ayudia tersenyum. “Dia sangat berkharisma.”

Saat Darrel menyudahi kegiatannya, ia akan meninggalkan lantai dua, Ayudia beranjak dari tempatnya. Perempuan itu menghampiri Darrel, ia menahan lengan Darrel, membuat Darrel menoleh ke arahnya. Tiba-tiba Ayudia bersimpuh di hadapan Darrel, membuat kening Darrel berkerut, kedua alisnya menyatu.

Mau apa Ayudia begini? batin Darrel yang tidak mengerti, apa maksud Ayudia.

Ayudia menggenggam kedua tangan Darrel. Ia menatap Darrel penuh harap. Ayudia mulai mengeluarkan air matanya di depan Darrel. “Darrel, maafkan aku. Aku tahu, aku selama ini kamu sangat sakit hati padaku atas masa lalu kita, Rel. Aku tahu kamu sangat kecewa padaku. Aku memang jahat, Darrel. Maafkan aku, aku khilaf selama ini. Aku merasa bersalah selama ini sama kamu, Rel. Tolong, maafkan aku,” ujar Ayudia dengan tersedu-sedu.

Darrel dibuat terkejut. Ayudia Anindita, sosok model terkenal bersimpuh di depannya? Kejadian ini sungguh langka. Banyak yang melihat mereka. Darrel mengembuskan napasnya, lalu berdeham. Ia menatap Ayudia. “Bangunlah, Ayudia,” pinta Darrel.

Ayudia menggeleng. “Aku tahu, kesalahan aku di masa lalu sangat fatal, Darrel. Maafkan aku. Aku tidak akan berdiri sebelum kamu memaafkan kamu.”

“Ya. Aku memaafkan kamu, Ayudia. Bangunlah. Apakah kamu tidak malu diperhatikan orang banyak? Kamu model, harus jaga sikap,” tutur Darrel.

Mbak Boba & Mas Seblak [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang