22. DISPATCH VERSI INDONESIA

183 6 0
                                    

🌃🌃🌃

Nah sekarang Vanya sama Ezha lagi ada di ruangan musik yang ada di rumahnya Ezha. Anak sultan mah beda ya? Nggak cuma di sekolah aja ada ruangan musik. Di rumah juga ada ruangan musik.

Vanya cuma masih nggak percaya aja. Dia sampe mikir gini ini tuh rumah atau istana sih. Baginya ini adalah rumah paling besar dan megah yang pernah dia datangi.

Keyra sahabatnya sendiri aja yang kodratnya anak dari keluarga darah biru perasaan nggak segini besar rumahnya.


Kalau si Ezha kayaknya bukan darah biru lagi dah. Udah percampuran.

Vanya tuh cuma nggak habis fikir aja nih ya guys. Rumah segede ini yang nempati cuma 3 orang. Ezha, Kakaknya sama Ayahnya.

"Zha rumah segede ini kalian cuma tinggal bertiga doang?" tanya Vanya.


"Ada lebih dari 5 orang," jawab Ezha.


"Hah?" Vanya langsung ngalihin pandangannya ke arah Ezha yang terlihat sedang duduk di salah satu kursi. "Siapa aja? Kan cuma lo, Kakak lo sama Bokap lo. Lainnya?" ucap tanya Vanya.

"Maid di rumah gue aja ntah ada berapa orang dan mereka semua tinggal di sini. Nggak mungkin rumah sebesar ini maid-nya cuma 1 orang," ucap Ezha.

"Awal-awal lo tinggal di sini lo pernah ke sesat nggak sih Zha?" tanya Vanya.

"Pernah anjir." Ezha langsung ketawa pas ingat pertama kali dia tinggal di rumah itu. "Kalau ingat itu asli gue ngakak. Bisa-bisanya gue tersesat di rumah sendiri. Soalnya terlalu banyak lorong dan ruangan. Gue sampe salah masuk kamar bego. Ngakak please," ucap Ezha.


"Lo masuk ke kamar siapa anjir?" tanya Vanya.

"Gue malah masuk ke kamar maid," jawab Ezha.

"Bangke. Bisa-bisanya lo tersesat," ucap Vanya.

"Asli waktu itu gue sampe nangis kejer karena nggak sengaja ke kunci di kamar itu," ucap Ezha.

"Temen-temen lo sering main kemari Zha?" tanya Vanya

"Sering banget malahan. Kita sering nongkrong di basemant. Tempat khusus kami nongkrong," jawab Ezha.

"Buset rumah pribadi ada ruangan basemant-nya juga?" tanya Vanya.

"Itu atas permintaan gue sih Nya. Karena kan nggak mungkin kalau gue sama yang lain nongkrong di ruang tamu. Ntar tiba-tiba ada tamu Bokap gue kan jadi nggak enak," ucap Ezha.


"Lo ada benernya juga sih," ucap Vanya.

"Ya udah ayo ajarin gue. Ini udah jam setengah 2. Ntar lagi jam makan siang," ucap Ezha.

Vanya sama Ezha langsung nyamperin sebuah piano yang terletak tak jauh dari posisi mereka berada.

Vanya sama si Ezha duduk sebelahan tuh kan. Si Vanya sebagai pembimbing sementara Ezha sebagai murid.

BE MINE || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang