78. FAKTA YANG TERUNGKAP

315 2 0
                                    

🌃🌃🌃

12.30 WIB

Di rumah sakit tepatnya di ruangannya Raka. Ezha sama temen-temennya yang lain lagi pada ngumpul di sana untuk ngebahas kelanjutan tentang kasus Vanya ini. Soalnya Adrian bilang katanya Raka nemuin sesuatu lagi dari hasil lacakannya.

Walaupun kondisi Raka juga masih belum terlalu pulih dia masih bisa buat bangun tapi ya tetap aja dia masih keliatan lemah karna belum sepenuhnya stabil.

"Gimana Ka? Lo dapetin apa lagi dari hasil lacakan lo?" tanya Adrian.

"Jadi gini. Gue tadi sempat nyoba buat nyadap nomor ini. Dan lo pada tau? Nomor ini sempat nelfon ke salah satu nomor yang gue nggak tau itu siapa," jawab Raka.

"Terus? Mereka ngomongin apa aja? Lo denger nggak?" tanya Adrian.

"Dari yang gue denger katanya orang yang disebut-sebut sebagai Bos ini udah ada di sana. Di tempat penyekapannya Vanya," ucap Raka.

"Cewek atau cowok Ka?" tanya Ezha.

"Kalau gue denger-denger sih dari suaranya itu cewek," jawab Raka.

"Terus posisi persisnya mereka ini di mana? Lo tau nggak?" tanya Ezha.

"Gue dapetin posisinya itu cuma di Bogor doang. Di daerah Puncak gitu Zha. Cuma kan kalian tau sendiri kalau Puncak itu juga luas nggak cuma satu gang doang," jawab Raka.

"Gue juga udah minta tolong sama Abang sepupu gue buat bantuin kita nyari Vanya di sana. Soalnya kan Abang sepupu gue anggota kepolisian dan kebetulan banget dia lagi tugas di sana," ucap Rina.

"Ntar Abang lo ketauan kalau dia polisi gimana?" tanya Tiara.

"Enggak Ra. Soalnya setiap Abang gue nugas itu dia nggak pernah pake baju dinas. Soalnya juga kan dia itu anggota Intel jadi dia sebisa mungkin dia harus nyamar biar nggak ada yang tau kalau dia polisi," jelas Rina.

"Gue juga udah ada minta tolong sama temen-temen gue yang anak geng motor di daerah sana buat bantuin nyariin Vanya juga," ucap Raka.

"Kalian udah buat laporan ke kantor polisi?" tanya Tiara.

"Udah tadi. Kita udah buat laporan ke kantor polisi dan lagi di proses juga sama pihak kepolisian," jawab Ezha.

"Tapi gue masih agak aneh dan agak bingung sama kasus Vanya ini. Kok bisa Vanya di culik di daerah rumah dia tapi satupun nggak ada yang tau," ucap Raka.

"Nah iya gue juga. Pas gue denger ceritanya dari Aqeela juga agak rada-rada gimana ya? Agak aneh gitu. Ya kali nggak ada satupun yang tau. Di tambah lagi tas Vanya ada di rumah," sambung Tiara.

"Nggak cuma lo aja anjir. Gue juga. Bingung banget sama nih kasus. Yang jadi pertanyaan gue itu si Vanya ini lagi ngapain kok bisa tas dia di tinggal di rumah. Karna dari yang gue tau Vanya ini tipikal orang yang nggak gampang lupa sama sesuatu," ucap Keyra.

"Terus hasil dari temen lo gimana Zha?" tanya Raka.

"Sama Ka. Dia juga dapet lokasinya di daerah Puncak," jawab Ezha.

"Eh tapi kan tadi lo bilang kalau nomor itu ada nelfon seseorang. Lo nggak coba lacak juga nomor itu?" tanya Vicky.

"Udah gue lacak tapi posisi nomor itu juga sekarang lagi ada di daerah Puncak. Dan pas gue cari namanya itu Mrs.Chan. Chan siapa coba?" ucap Raka.

BE MINE || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang