44. RED CARD

130 4 0
                                    

🌃🌃🌃

"Jangan-jangan Adrian itu naksir sama lo juga," jeplak Keyra.

"Heh tuh mulut mau di cabein," ucap Vanya.

"Ish kan cuma nebak doang. Soalnya pandangan dia beda banget setiap mandangnya ke lo. Kayak ada maksud gitu," ucap Rina.

"Ada udang di balik bakwan," sambung Keyra.

"Anjir jadi pengen bak-----"

"Vanya"

Anjir.

Astaghfirullah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Astaghfirullah.

Bener aja kan kata Keyra. Dia takut aja kalau tiba-tiba Ezha si makhluk Tuhan yang paling ganteng nongol nyamperin mereka.

Mana munculnya ngagetin lagi. Dengan ekspresi muka yang minta di cium, eh:v.

Ya jelas aja Vanya, Rina sama Keyra kaget banget dong kan ya.

Gimana nggak kaget sih gaes.

Itu anak nggak tau dari mana asalnya tiba-tiba udah nongol aja di depan mereka.

Jangan-jangan Ezha punya ilmu teleportasi lagi. Bisa berpindah tempat sesuka hati dalam waktu yang singkat.

Atau Ezha punya kekuatan kayak Boboiboy yang bisa berubah jadi 3.

Atau jangan-jangan ini bukan si Ezha.

Tapi rohnya.

Entahlah nggak tau.

Mereka juga masih nggak nyangka aja sama nih anak yang kalau nongol suka tiba-tiba kayak jailangkung.

Datang tak di undang pulang tak di antar.

Nggak kayak kamu yang datang karena rasa penasaran dan hilang setelah bosan.

Slibaw.

"Heh lo bertiga kenapa? Segitunya amat mandangin gue." Ezha langsung ngambil tempat di sebelah Vanya. "Gue kayak hantu ya?" ucap Ezha.

"Iya lo kayak hantu. Tiba-tiba nongol. Lo kapan datangnya heh?" ucap Rina.

"Eum---kayaknya gue udah ½ jam yang lalu di sini. Maybe," ucap Ezha.

"Tuh kan bener kata gue. Tadi gue sempat bilang takut aja ntar tiba-tiba si Ezha nongol. Bener kan nongol," ucap Keyra.

"Lagi juga lo ngapain di sini bego?" tanya Vanya.

BE MINE || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang