35. EZHA SI PALING DADAKAN

174 4 0
                                    

🌃🌃🌃

"Jadi lo mukul dia bukan karena gue kena bola tadi?" tanya Vanya.

"Ya bukanlah. Karena dia nyentuh lo dan gue nggak suka ada yang nyentuh lo selain gue," ucap Ezha.

Baper jangan?

Baper jangan?

"Masih aja nggak peka," ucap Ezha.

"Bodo ah Zha. Ngeselin lo lama-lama," ucap Vanya lalu berjalan meninggalkan Ezha di sana.

Ezha hanya tertawa kecil melihat tingkah Vanya lalu bergegas pergi menyusul Vanya.

******

Nah jadi sekarang Vanya sama Ezha lagi di jalan mau ke kantin. Tentu aja di sepanjang jalan tuh anak berdua harus terlibat adu cekcok.

Ezha nya ngeselin+kang nyari ribut.

Vanya nya keselan+esmosian.

Jadi ya udah pake komplit. Lagi juga si Ezha ini kayaknya nggak senang sehari aja nggak bikin si Vanya kesel. Kayaknya itu udah jadi kebiasaan dia bikin si Vanya kesel tiap hari.

Untung ganteng:v.

Di sepanjang jalan ke kantin juga ada aja yang di omongin. Kadang yang nggak berfaedah sekalipun di bahas sama si Ezha.

Contohnya gini.

"Nya lo tau hewan undur-undur kagak?"

"Yang jalannya mundur itu kan?"

"Nah iya."

"Emang kenapa?"

"Gue masih heran. Kenapa dia jalannya bisa mundur ya? Kenapa nggak maju? Kan masa depan adanya kalau kita maju bukan mundur."

"Kalau lo tanya sama gue terus gue harus nanya sama siapa bege?"

"Nah satu lagi yang masih jadi pertanyaan gue."

"Apa lagi Zha?"

"Hewan kaki seribu itu kakinya emang ada seribu ya? Kira-kira siapa ya yang ngitung kakinya?"

"Goblok Zha. Mana gue tau astaghfirullah."

"Heh Nya lo tau kagak?"

"Kagak."

"Kan gue belum ngomong."

"Lagi juga lo ngomong setengah-setengah. Ntar lagi juga otak lo bakalan jadi setengah."

"Tapi cinta gue buat lo utuh kok Nya."

"Nyenyenye. Bodo ah."

"Tuh kan nggak peka. Nggak seru ah."

"Lo kebanyakan ngalus anjir. Udah berapa cewek lo alusin?"

"Baru lo doang sih."

BE MINE || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang