Di sinilah mereka semua kini berkumpul, Di ruang keluarga
Mereka duduk di sofa dengan Valda berada di posisi tengah di samping Aldric dan Samuel, Sementara Xavier duduk paling pojok karena Valda sendiri yang tidak ingin dekat dekat dengannya. Sedari tadi Valda hanya menunduk dan memainkan jarinya.
Sementara itu ketiga pria dewasa yang duduk di sebelah nya ini tak sedikitpun mengalihkan pandangan dari nya dengan tatapan bersemangat, semua etensi benar benar tertuju pada Valda.
Mulut yang sedari tadi ditutup rapat oleh Valda kini mulai terbuka
"Emm... Anuu...Valda gak di marahin kan?" tanya Valda dengan ragu ragu, dengan tatapan takut takut ia memandang ke arah Aldric
"Why son? Untuk apa ayah marah padamu? Seharusnya kami sangat bersyukur karna Valda akhirnya mau pulang kesini "Aldric mengulas senyum dan mengusap lembut rambut putra nya
"Emm... Maaf sebelumnya Valda udah kasar sama kalian, Valda tau kok Valda salah" Valda menundukkan kepalanya tak berani memandang yang lebih dewasa.
"It's okay son, harusnya kami yang meminta maaf padamu"
Dengan tatapan berkaca kaca Valda mendongakkan kepala, tak menyangka mereka dengan mudahnya memaafkan semua perlakuan kurang ajar Valda padahal sikapnya selama ini sangat tidak sopan pada ayah kandung nya sendiri juga kedua kakaknya.
"Loh kenapa menangis hmm? It's okay, semua sudah berlalu, yang terpenting sekarang Valda sudah kembali pada kita semua, sudah saat nya kita memulai lembaran baru " Perlahan Aldric merangkul anak nya dan mulai memeluk nya tak terkecuali dengan Samuel, Xavier yang melihat itu tentu ingin ikut serta namun sial nya mata elang Valda melihat gerak gerik Xavir, Dengan gesit ia keluar dari pelukan Aldric dan Samuel dan segera berdiri menjauh
"Jangan sentuh sentuh! Hushhh!!!!! " peringat Valda pada kakak nomor dua nya itu.
"What?! Dek kakak minta maaf ya..Tadi tidak sengaja, sungguh!" Xavier Dengan gerakan mengacungkan dua jari berharap Valda yakin padanya
"Kagak ye!gak percaya!! Pergi sono! Hushhh" Valda mengibaskan tangan nya pertanda mengusir, ia tak mau segamblang itu memaafkan Xavier yang tadi telah membuat nya takut setengah mati.
Aldric dan Samuel yang menyaksikan hanya terkikik geli, antara kasihan dengan Xavier namun juga sedikit kesal karna tindakan Xavier tadi yang sudah membuat sang adik terkejut.
"Kak Sam! Jangan cuma tertawa! Help me!!" Xavier meminta pertolongan pada kakak sulungnya namun apalah daya tidak di gubris Samuel.
Yah Xavier di kacangi
Aldric dan Samuel berlalu merangkul Valda menuju ke kamar meninggalkan Xavier
.
Pagi itu, adalah pagi pertama Valda di mansion Adiwangsa, ia masih tak percaya pada akhirnya ia akan berakhir disini, di tempat yang katanya rumah
Ternyata takdir sungguh membingungkan, bisa bisanya pada awalnya ia tinggal bertiga dengan ibu dan ayahnya kini malah bertemu dengan seorang pria yang ternyata adalah ayah kandungnya sendiri
Kehidupan macam apa ini?!
Awalnya ia bahagia dengan keluarga kecilnya lalu tiba tiba saja dilanda berbagai ujian yang sangat berat dan sekarang malah terasa menjadi seorang Pangeran kecil dengan embel embel tuan muda dari banyak orang di mansion ini. ia tertawa dalam hati, bila sofia the first menjadi putri dalam semalam maka ia kini sepertinya juga menjadi pangeran dalam semalam, sungguh takdir yang lucu untuk di tertawakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VALDA ADIWANGSA [END]
RandomHidup adalah tentang perjalanan, baik buruknya hanya tuhan yang tahu, tugas kita sebagai manusia adalah menjalani dan memahami maknanya. Seorang remaja laki laki juga tengah berusaha menjalani hidupnya, banyak hal baru yang kadang membuat ia terkej...