Hallo selamat datang di chapter ke:12. Allah, Cinta
•••
Beri vote, sebagai bentuk apresiasi.
Hindari silent reader, ya.
Karena itu hanya memperlambat proses update cerita.
Oke, terimakasih.
Selamat membaca!
_____
"Cinta kita adalah yang terbaik. Kamu membuat imanku bertambah selama di dunia, dan karena itu, ketika kematian telah menjemput kita. Kelak di akhirat, aku akan bersanding dengan tanganmu, membawa kamu ke surga-Nya."
- Attarsyah Al-Gifari -
“ADA KECOA!”
Bruk!
Kening Zahira menabrak dada bidang milik Attar. Gadis yang baru saja melangkah keluar kamar mandi sehabis berwudu, berlari ketakutan karena kecoa mengejarnya hingga tak fokus melihat ke depan.
“Nyaman ya pelukannya?” tutur Attar sukses membuat tangan Zahira yang melingkar itu terlepas. “Ih, mana ada! Reflek namanya, tau reflek gak?”
“Astaghfirullah, Ra.... Jangan pakai nada tinggi.”
“Kamu sih, yaudah maaf. Sana ambil wudu. Aku salat magrib duluan.”
Attar menggeleng cepat, memegang kedua bahu istrinya dengan senyum simpul. “Terus gunanya kamu punya seorang imam kayak aku buat apa? Dianggurin? Mau emangnya aku imamin perempuan lain?”
“Ya gak juga,” balas sang istri, menghela napas kemudian melepaskan pegangan sang suami. Waspada! Bisa-bisa bukannya salat, Attar yang jelas kebiasaannya sering kebablasan ketika berdua terjadi lagi. “Cepetan, habis magrib aku ada acara.”
“Hm.” Attar memasuki kamar mandi dan mulai berwudu sesuai ajaran Islam.
Beberapa saat tak berselang lama, kini berdirilah Attar sendiri di saf terdepan. Pemuda yang kerapkali dijuluki berandalan itu sekarang memakai jubah berwarna hitam yang memanjang hingga mata kaki lalu juga dibaluti peci hitam.
“Attar sebentar, handphone aku bunyi,” sela Zahira tergesa-gesa mengambil ponsel di atas nakas.
“Siapa, Ra?” heran Attar mengernyitkan dahi. “Cowok?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Attar
Spiritual"Berhenti jadi anak berandalan, Attar! Mulai sekarang hindari jalanan, balap, sampai tawuran! Karena besok Papa dan Mama akan menjodohkan kamu dengan gadis yang kuat dengan agamanya." Deg! Dengan banyak paksaan. "Saya terima nikahnya dan kawinnya Ma...