09. Ana Uhibbuka Fillah

9.9K 967 9
                                    

Hallo selamat datang di chapter ke-sembilan!

09. Ana Uhibbuka Fillah


Beri vote, sebagai bentuk apresiasi.

Hindari silent reader, ya.

Karena itu hanya memperlambat proses update cerita.

Oke, terimakasih.

Selamat membaca!

_____

Zahira said:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Zahira said:

"Laki-laki yang terlihat tampan, belum tentu beragama. Tapi, laki-laki yang beragama sudah pasti terlihat tampan!"

🤍🤍🤍


Saat ini langit sudah mulai petang. Hari menjelang malam, Attar sudah berada di kamar mandi, ia membersihkan tubuh di bawah guyuran shower.

Berbeda halnya dengan Zahira yang masih disibukkan dengan berberes ruang tengah yang berantakan. Karena Rey terlalu senang bermain mobil-mobilan sedari siang tadi, kini keadaan benda tersebut berserakan di mana-mana.

Setelah menguras waktu cukup lama, dirasa ruangan sudah rapi, gadis itu menghembuskan napas lega. Ia mulai melangkahkan kaki menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Ceklek.

Suasana kamar hening. Apa Attar sedang berada di kamar mandi?

"RA!"

Dan benar saja dugaan Zahira, sang suami berteriak memanggil namanya berulangkali dari arah kamar mandi.

"ZAHIRA, ISTRIKU!"

Usai beristighfar dalam hati Zahira menjawab, "Iya, kenapa?" Gadis itu mendekati pintu kamar mandi, menempelkan telinga untuk mendengar ucapan Attar.

"Ambilin handuk."

"Oalah iya-iya, sebentar," sahut Zahira meraih handuk yang tergantung. Didapatnya, gadis itu memaku sebentar. "NGASIHNYA GIMANA?"

"YA BUKA PINTUNYA, CEPETAN!"

"ATTAR! MESUM BANGET SIH, KAMU!"

"SIAPA YANG MESUM, AYO MANA. MAU GUE LUMUTAN DI KAMAR MANDI?"

"IYA-IYA."

Tak ada pilihan lain, mengambil napas dalam-dalam. Gadis itu merotasi mata, beristighfar dalam hati sebelum akhirnya pelan-pelan memutar gagang pintu, dan saat pintu terbuka sedikit. Attar malah membuka pintu itu dengan sempurna.

Attar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang