19. Berita Duka

6.7K 613 26
                                    

Hallo selamat datang di chapter ke:

19. Berita Duka

Beri vote, sebagai bentuk apresiasi.

Hindari silent reader, ya.

Karena itu hanya memperlambat proses update cerita.

Oke, terimakasih.

Selamat membaca!
____

“Jangan natap aku kayak gitu ih, Attar!” seru Zahira berdecak sebal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jangan natap aku kayak gitu ih, Attar!” seru Zahira berdecak sebal.

Pasalnya, sudah tiga menit Attar tak luput memandangnya lekat.

“Aku terlalu cantik, ya?”

Senyum manis Attar tertahan. “Akan lebih cantik kalau aku dengar kamu melantunkan ayat suci.”

“Nanti malam ya, Habibi sayang.”

Sekarang mereka berdua tengah berjalan menuju meja makan. Dengan posisi sang istri memapah nampan berisi hasil rujak cingur tadi dan suaminya sibuk membawa dua gelas jus jeruk dengan pasrah.

“Selamat makan!”

“Hush! Berdo'a dulu, Ra,” tegur Attar memegang pergelangan tangan sang istri berupaya untuk menunda kegiatannya.

“Iya-iya, maaf!”

Pasutri muda tersebut mengadah tangan dan membaca do'a dalam hati. Begitu selesainya, Zahira langsung mengambil napas dalam-dalam bersiap untuk menyantap masakannya.

“Pelan-pelan,” peringat Attar.

“Hm,” sahut istrinya sibuk mengunyah.

Dia tampak begitu menikmati hasil masakannya hingga tak berselang lama.

“Alhamdulillah, kenyang juga makan nih rujak!”

“Gimana gak kenyang orang porsinya sampai dua piring.”

Mendengar sang suami mencibir, Zahira berdecak sebal. “Biarin”

Setelah selesai dengan acara makan. Tak terasa kini, sore menjelang malam, tibalah waktunya Zahira berberes rumah.

Piring yang sudah terletak di atas wastafel, sekarang telah tercuci sampai bersih. Zahira meletakkan satu-satu benda itu dan kembali beranjak ke ruang tengah.


Meskipun semua terlihat rapi dan tidak ada yang berantakan, bukan berarti menjadikan Zahira lengah. Ia masih nekat untuk mengecek masing-masing ruangan agar terpastikan aman.

Attar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang