24. Menjelang Ujian

8.4K 725 158
                                    

Hallo selamat datang di chapter ke:

24. Menjelang Ujian

Beri vote, sebagai bentuk apresiasi.

Hindari silent reader, ya.

Karena itu hanya memperlambat proses update cerita.

Oke, terimakasih.

Selamat membaca!
____

“Anugerah terbesar pemberian dari Allah bagi aku itu adalah kamu, Ra. Allah mengirimkan seorang wanita calon bidadariku di surga-Nya adalah sebuah keajaiban yang tiada tara harganya.”

- Attarsyah Al-Gifari -

- Attarsyah Al-Gifari -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Tar ....” Kali ini Alea bersuara dengan lirih. Sukses membuat pandang mata pasutri muda tersebut mengarahnya.

“Juga Zahira. Aku meminta maaf, mengusik kehidupan kalian dengan beberapa masalah yang terbilang berat.”

Gadis dengan penampilan yang cukup berbeda dari Zahira tersebut menatap istri mantan kekasihnya. “Zahira, aku gak bisa jauh-jauh dari Attar. Aku rusaknya sama dia.”

Deg.

Dalam hitungan detik Zahira mengatupkan bibir. Ketika ucapan itu merocos bebas melewati gendang telinganya. Rasa dada menyesak tanpa berhenti. “Ru-rusak sama Attar?”

Wallahi. Apakah itu fakta adanya?

“Le? Kamu rusak sama lelaki lain! Ingat itu.”

“Enggak, aku rusak bersama kamu! Attar!”

“Gak!” Attar membantah dengan lantang. Kemudian ia segera beristighfar dalam hati, mengingat istrinya seringkali melarang ia berucap nyaring. “Aku gak pernah merusak seorang gadis. Aku terjaga dan kamu percaya sama aku kan, Ra?”

Mata yang menyalurkan permohonan itu tak menggubris atensi Zahira. Ia memilih mengalihkan topik. Tidak tau ingin menjawab apa. Menetapkan keputusan dalam keadaan isi kepala bertubrukan sangat susah. Bisa meledak hancur saat ini juga jika dipaksakan.

“Aku capek ..., kita bisa pulang aja? Dingin juga, badan aku menggigil akibat guyuran hujan.”

Attar mendekat segera, dengan perasaan was-was ia memeluk sang istri. Berharap di tengah-tengah kedinginan ini, pelukannya menyalurkan kehangatan.

“Maaf.” Selanjutnya, ia merangkul sang istri kemudian meninggalkan tempat tersebut tanpa sekalipun menoleh ke arah mantan kekasih.

Alea.

Khalayak pemain drama yang manipulatif.

Dengan seenaknya, dia memutar balikkan fakta.

Attar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang