Hallo selamat datang di chapter ke:
16. Tentang Kita
Beri vote, sebagai bentuk apresiasi.
Hindari silent reader, ya.
Karena itu hanya memperlambat proses update cerita.
Oke, terimakasih.
Selamat membaca!
____“Habibi... ayo bangun,” sela Zahira menggucang tubuh suaminya pelan dengan keadaan mata terpejam.
Kantuk seolah menahan kelopak matanya hingga tak mampu terbuka. Suara azan subuh yang mengumandang berhasil membuat Zahira terbangun dari tidurnya. Cepat-cepat ia membangunkan sang suami.
“Eungh. Iya-iya,” balas Attar dalam keadaan masih setengah sadar.
Pemuda itu mengerjapkan mata lalu melepaskan pelukannya dengan Zahira. Ia terduduk dan saat atensi pertamanya melihat ke arah sang istri, dalam hitungan detik penglihatannya dibuat terkejut oleh darah yang mengalir dari bawah tubuh Zahira.
Ini yang dinamakan bocor?
Begitu menyadari itu adalah darah haid. Attar bergegas bangkit dari kasur, menggelar kaki berjalan ke meja untuk meraih tas belanjaan kemarin yang berisi tisu. Pemuda tersebut sudah siap sedia.
“Maaf, ya? Sebentar.”
Perlahan, Attar membawa istrinya yang tak kunjung membuka mata terduduk ke tempat yang tidak terdapat darah.
Selesai dibersihkannya darah itu sampai tidak menyisakan jejak. Attar menarik sprei tersebut dan meletakkan di sebuah kotak pakaian kotor dekat kamar mandi.
“Darah kamu, Ra. Bersihin tubuh dulu, gih.”
“Hah?” Zahira membuka matanya, berusaha mencerna ucapan sang suami, begitu arah pandang melihat ke belakang. Gadis tersebut sadar dan terlonjak.
“EH IYA! ASTAGHFIRULLAH BOCOR, LUPA GAK TAMBAL PAKAI CAT NO DROP NO BOCOR-BOCOR.”
“Ih, Attar, maaf. Aku bersihin dulu.” Dalam keadaan tergesa-gesa, ia memasuki kamar mandi.
Sedangkan Attar terkekeh pelan melihat tingkah menggemaskan sang istri.
Sambil menyandarkan punggung tubuh di sofa. Lima belas menit berlalu, kemunculan Zahira sukses membuat Attar sigap berdiri. “Gimana? Udah? Perutnya masih sakit gak? Atau lanjut tiduran aja, ya?”
Kepala Zahira menggeleng pelan. “Gak papa, Attar. Kamu ambil wudu aja gih, terus salat. Aku mau ke bawah untuk bersih-bersih ruangan.”
“Ra? Gak boleh capek-capek!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Attar
Spiritual"Berhenti jadi anak berandalan, Attar! Mulai sekarang hindari jalanan, balap, sampai tawuran! Karena besok Papa dan Mama akan menjodohkan kamu dengan gadis yang kuat dengan agamanya." Deg! Dengan banyak paksaan. "Saya terima nikahnya dan kawinnya Ma...