Dua werewolf yang saling mencintai, tetapi...
«««««
10. Perdebatan Pertama
Mata cantik itu terbuka, setelah mengumpulkan kesadaran Bele segera duduk.
Dadanya tidak terlalu sakit seperti tadi, namun masih terasa nyeri. Melihat ruangan seperti kamar, dengan desaian old gold yang menambah kesan mewah.
Bahkan kasurnya saja sangat nyaman membuatnya seperti ada magnet yang menariknya untuk tidur lagi.
Bele beranjak dari ranjang, membuka pintu kamar lalu berjalan keluar. Rasanya Bele haus, ingin minum.
Dengan perlahan Bele berjalan, karena tubuhnya masih terasa lemas. Keadaan sekitar sangat sunyi, atau karena Bele tersesat? Astaga istana ini sangat luarbiasa megah dan mewah.
Sampai diruangan terbuka yang banyak terdapat anak tangga, Bele mengikuti kemana arah tangga ini. Saat ia berada seperti ditempat utama, Bele mencoba melihat-lihat.
Hingga terdengar sorakan, 'HIDUP ALPHA AGNORAGA', Bersautan dan terus bergema. Membuat Bele hanya bisa menatap pintu besar tempat diskusi itu.
«««««
"Tuan Putri?"
Sapaan itu membuat Bele menoleh, kiranya mungkin ada Luna Alishas.
"Tuan Putri , kenapa ada disini? Putri perlu sesuatu?" tanya omega itu. Bele menoleh kekanan dan kekiri. Tidak ada siapapun selain mereka berdua.
"Hah? Aku?" tanya Bele yang dibalas anggukan oleh omega. "Iya anda Tuan Putri, anda baik-baik saja?"
Bele tersadar sesuatu. "Ah iya, aku perlu, ehemm, minum. Bolehkah kau tunjukkan kemana arah dapur?"
"Biar saya saja yang mengambilkan Putri ?"
"Tidak tidak! Maksudku tidak, aku ingin mengambil sendiri kau hanya tolong tunjukkan jalannya," oh ayolah Bele tidak pernah disikapi seperti ini, dihormati dan dihargai.
Omega itu mengangguk, "Mari Putri, kesini arahnya. "
Sampai didapur Bele melihat banyak sekali omega yang bekerja. Dapurnya juga sangat luas. Semua omega seketika menunduk saat melihat Bele,
"Jangan! Kumohon jangan seperti itu, aku hanya ingin mengambil air, kalian jangan hiraukan aku disini kumohon," mendengar perintah Sang putri , omega itu mengangguk dan mengikuti perintah.
Selesai minum, Bele menoleh kearah omega yang mengantarnya tadi, "Apa disini ada taman?"
«««««
Agno kembali menuju kamar yang ditempati Bele. Setelah semua sepakat bahwa Agno akan menjadi Alpha Goldmoon Pack.
"Kupikir tadi aku mencium aroma mate kita," ucap Demetri dipikirannya.
"Hmm, sekelebat akupun menciumnya, tapi tidak mungkin dia sampai kesini, terlalu jauh dari kamar,"
"Ya, kau benar. "
Agno membuka pintu kamar Bele, namun tidak menemukan siapapun didalamnya.
"Bele?" teriak Agno.
"DIMANA MATE KU?!" teriaknya keluar kamar, teriakannya membuat para pengawal berbondong-bondong keluar.
"DIMANA MATE KU HAH?! KEMANA SAJA KALIAN?"
"Maaf Pangeran, kami tadi menyembuhkan luka kami," ucap Sang Gamma.
"SIALAN! CEPAT CARI DIA!"
Setelah kepergian para prajurit, Agno mencari Bele setiap sudut istana. Melihat bundanya menghampiri dirinya, Agno segera mendekat, "Bunda, aku tidak menemukan Bele, dimana dia?"
"Tenglah putraku, Bele pasti ada disini, para prajurit pasti akan menemukannya, "
"Aku akan mencarinya ibunda,"
«««««
"Astaga Tuan putri? Pangeran mencari anda!" Bele dikejutkan oleh omega yang tiba-tiba mengatakan itu, padahal dia sedang menikmati indahnya bulan sabit.
"Aku?"
"Iya Putri, Pangeran mengamuk tidak menemukan anda, lebih baik Putri temui Pangeran sekarang, saya antar,"
Astaga mengapa Agno mengamuk?
Bele terus mengikuti omega itu, dia bingung apa yang harus dia katakan nanti.Sesampainya diruang utama ia melihat Agno mencekik seseorang disana, Bele berlari menghampiri Agno
"Pangeran!" Peringatnya. Mencium aroma mate nya, Agno menghentikan kekuatan untuk mencekik Gamma itu. Semua disana bernapas lega. Tak terkecuali Alpha Rolex dan Luna Alishas. Agno memang berubah jika menyangkut mate nya.
"KEMANA SAJA KAU?!" Tanya Agno lantang, mencekram lengan Bele kuat hingga Bele meringis.
"Aku hanya meliat bulan di-"
"KAU SEDANG SAKIT BELE! BODOH! KAU KELUAR HANYA UNTUK MELIHAT BULAN? "
Mendengar bentakan itu Bele menjadi emosi, dengan sekali hentakan ia melepaskan cengkraman Agno,
"Sakit lepaskan! Aku hanya berkeliling apa salahnya?" tantang Bele membuat Agno menjadi emosi, dia menarik kembali lengan Bele.
"Kau baru sembuh Bele kau ingat!kau terkena sihir, luka mu parah dan kau tidak bisa menyembuhkan luka itu dengan cepat." Tekan Agno.
"Maksudmu? Karena aku tidak bisa berganti shift begitu? Aku lemah? Iya begitu?!"
Dengan muka merah padam Bele memberontak, namun Agno lebih kuat dia mengangkat Bele seperti karung beras.
"Maafkan aku bunda, beristirahatlah!" ucapnya sebelum melesat secepat kilat dengan Bele yang meronta-ronta. Luna Alishas hanya menggeleng lemah.
"Kau memang harus dihukum gadis nakal!" ucap Agno pada Bele,
"Dan aku akan kabur sebelum kau menghukumku," jawab Bele membuat Agno menepuk pantat Bele tidak terlalu keras tapi cukup membuat Bele mengaduh.
«««««
Zona baper akan segera dimulai!
Jangan Lupa Vote Follow juga saiyaa yaa gais yaa Libra_libraryWith love,
LIBRAA ❤💛💚
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA'S DESTINY [ END ]
Werewolf*** Takdir selalu tak terduga, suka atau tidak kita harus menjalaninya. Agnoraga Demetri Apollo, keturunan murni Dewa Serigala itu telah melenyapkan seseorang yang berkuasa. Hingga takdir membawanya bertemu sang mate, ada banyak rahasia dibalik ca...