42. Sekali Lagi
Lily menatap rombongan werewolf itu dengan nelangsa. Hari semakin larut tengah malam namum rombongan itu tidak ada tanda-tanda lelah sama sekali.
Ah tentu saja. Mereka kan werewolf!
Lily menjatuhkan diri, mendramatisir keadaan. Semua menoleh mendengar suara jatuhnya gadis elf itu.
"Astaga Pangeran dan teman teman lain, hari semakin gelap dan kita dari tadi terus berjalan. Sebenarnya sejak satu hari yang lalu aku terus berjalan. Istirahat lah sebentar saja? Tak kasihan kah denganku?" melasnya dengan memohon.
Salah satu alis Damian terangkat, melihat gadis itu duduk ditanah dengan wajah melasnya. Damian menghela napas, menatap kedepan. Memang hutan ini gelap, sangat gelap malah. Hanya saja penglihatan werewolf lebih tajam daripada bangsa lain, kecuali vampir tentu saja.
Damian begitu merindukan gadisnya. Damian merasa terbakar karena belum menemukan dan berjumpa dengan Bele selama dua hari ini.
"Baiklah, kita istirahat disini!" perintah Damian. Semua mengangguk, Lily tersenyum senang mendengarnya.
Kemudian Lily berdiri tersenyum manis dan berjalan menjauh dari para werewolf itu.
Sedangkan Damian mendekat kearah sungai, menatap pantulan dirinya di air yang terlihat lusuh.
"Lihatlah human, wajahmu sangat jelek sekali. Haruskah aku menyesal memiliki human seperti mu?" ujar Damian pada Agno. Humannya itu tidak berusaha mengambil kendali tubuhnya karena merasa bersalah.
"Sial!" umpat Agno. Damian tertawa sebentar. Memejamkan matanya merasakan angin. Rindu sekali dia dengan gadis berambut orange itu.
"Kenapa kau menikah Agno? Itu menyakiti hati mate ku!" tanya Damian tiba-tiba pada Agno melalui mindlink.
"Kenapa kau tak menghentikan aku Dam! Kau tahu aku tak ingin Bele terkena masalah jika aku menolaknya!" Jawab Agno dengan lesu.
"Mereka mengunciku! Memberikan aku wolfsbane, mengurungku. Aku terlalu lemah karena kau belum menandai mateku! Aku akan segera menandainya ketika aku menemukannya. Persetan dengan resikonya!"
«««««
Kuda putih Bele melaju kencang. Dengan nafas memburu Bele terus mengingat jalan keluar dari hutan ini
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA'S DESTINY [ END ]
Werewolf*** Takdir selalu tak terduga, suka atau tidak kita harus menjalaninya. Agnoraga Demetri Apollo, keturunan murni Dewa Serigala itu telah melenyapkan seseorang yang berkuasa. Hingga takdir membawanya bertemu sang mate, ada banyak rahasia dibalik ca...