35. THE OTHER SIDE OF BELE

6.8K 580 29
                                    

35. Sisi Lain Bele

"Bele!"

Suasana mencekam seketika, dua pasang takdir itu harus sama-sama terluka demi menyelamatkan satu sama lain.

"Aku tidak bisa Pangeran," lirih Bele menatap mata sang mate dengan nanar, bisikan lembut yang mampu membuat Agno tertampar dengan keras.

Dia salah memang, benar benar salah.

"Tidak akan pernah! Kau miliku!" ujarnya mutlak,

Bele tertawa lelah, "Lantas seharusnya kamu juga milikku bukan? Tapi nyatanya, kamu bukan hanya milikku," kata Bele membuat Agno kehilangan kata-kata.

Alpha Matteo maju diantara tengah-tengah Bele dan Agno, "Sudahlah, jangan membuat drama! Kau tidak lihat disini banyak para petinggi klan? Jangan merusak reputasi Goldmoon Pack!" ujar Matteo dengan tajam kearah gadis itu,

"Cukup! Aku tak perduli lagi dengan semua ini! Mate ku adalah Bele. Kalian tidak bisa memaksa ku lagi. Persetan dengan musnahnya bangsa ini!" marah Agno dengan menyingrikan Alpha Matteo dari hadapan pasangannya.

"Agnoraga!" kali ini peringat dari Alpha Rolex, dia maju mendekati Agno dan Bele,

"Bele! Atas nama Goldmoon Pack, aku Pemimpin Pack ini memohon padamu tetaplah bersama Putraku!"

Bele menatap Alpha Rokex tak percaya, "Dengan menjadikan aku yang kedua?"

"Jika itu bisa mempertahankan kedamaian klan, aku jawab, Ya." kata Alpha Rolex dengan tegas, namun Bele tahu mata itu seakan mengucapkan banyak beribu maaf karena telah melakukan ini semua.

"Sudahlah Putri Bele! Terimalah semua ini. Pikirkan kedamaian klan terutama klan werewolf, kau bukan keturunan bangsawan asli!"

Perkatan dari salah satu petinggi Pack itu membuat Bele tersadar. Sedangkan Agno langsung menerjang pria yang mengatakan itu,

"Cukup Agno!" titah Alpha Rolex

"Jangan pernah kau mengatakan apapun tentang mateku! Atau aku akan menggunakan racunku utuk membunuh dirimu!"

Orang itu langsung menggeleng, racun yang dimiliki Agno atau lebih tepatnya Damian, bukan sembarang racun.

Racun yang mematikan dan bekerja secara lambat sehingga begitu menyiksa.

"Biarkan aku egois kali ini! Jika Pangeran tetap bersama dia," tunjuk Bele pada Gita yang berdiri dibekalang Agno, "Aku akan pergi," lanjutnya,

"Dia benar Pangeran, aku bukan siapa-siapa. Aku bukan keturunan bangsawan atau apalah itu, ketidaksetiaan mu sudah cukup menjawab itu semua," ujar Bele lagi,

Agno mendekat, menarik tangan Bele ,"Ikut aku!" perintahnya sambil menarik Bele,

Bele memberontak, kenapa Agno menjadi berubah, apa karena Gita? Bele mulai mengeluarkan kemampuannya. Berbicara dengan alam. Mengendalikan alam,

Tiba-tiba keluar dari tangannya sulur yang memanjang, keluar juga dari bawah lantai istana sulur besar dan panjang.

Sulur itu menghantam segala yang ada di istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sulur itu menghantam segala yang ada di istana. Makanan jamuan hingga kuris dan meja yang ditata sedemikan rupa bergulingan.

"Hentikan gadis itu!" Para pemimpin klan mulai mengeluarkan pedangnya, menghampiri Bele yang menjadi sumber tumbuhnya sulur itu.

Setiap akan mendekat, Bele memerintahkan sulur agar menjatuhkan mereka, para omega berhamburan melarikan diri bersama beberapa penduduk Pack dan warrior yang lain terlilit sulur, dia beralih kearah Agno yang terbelenggu sulur panjang,

Saat hendak lebih membelitnya dari arah belakang seperti ada yang menusuknya. Gita, pedang itu tepat menggores kaki Bele, Mata merah Bele langsung menoleh kearah Gita,

"Belit dia teman teman!" keluar sulur dari bawah lagi,

"Aaah," jerit Gita terkejut ketika sulur itu membelit tubuhnya, melirik kearah ayahnya yang sama terbelit,

Bele kembali kepada Agno, "Hentikan ini sekarang Bele!" perintah Pangeran itu,

"Kau tak bisa memerintah ku!" jawab Bele menggeram,

"Tentu aku bisa, Aku matemu! Aku Alphamu!" ujar Agno menyadarkan Bele. Seketika Bele mengedipkan matanya berulang kali, mata merah itu berganti warna normalnya. Bele menatap seluruh sulur yang membelenggu semua yang ada disini,

Apa yang telah ia lakukan?

"Aku tidak tahu, aku harus pergi. Aku tidak bisa bersama mu. Maafkan aku," kata Bele ketakutan, dia berlari keluar dengan bantuan sulur,

Agno mengaum, tubuhnya berubah menjadi wolfnya. Wolf emas yang besar itu membuat sulur yang membelitnya patah berserakan.

Agno melesat menghadap Bele, "Bele!" peringat Agno,

Bele menoleh, dengan mata yang kembali bewarna merah tajamnya, menyerang Agno dengan sulur lagi.

Pertarungan tak terelakkan, Agno berhasil menangkis semua serangan yang diberikan Bele tanpa menyerang kembali. Ia tidak mau melukai Bele. Namun kesabarannya habis saat Bele benar-benar mengikatnya dengan berbagai tumbuhan.

Bagaimana Bele melakukannya?

Agno kembali menghancurkannya, terakhir dia mengeluarkan cakarnya. Ketika ada kesempatan, Agno langsung mencakar leher Bele.

Seketika Bele melemas, Agno langsung menangkap Bele yang jatuh dari atas agar tidak menghantam tanah.

Mata Bele tertutup, Agno tidak bodoh memberikan racun mematikan dengan cakaran tadi. Ia hanya memberi racun biasa yang dapat disembuhkan.

"Siapa dia sebenarnya pangeran?" berbagai pertanyaan mulai muncul ketika Agno membawa Bele yang pingsan.

Sulur yang melilit mereka sudah terlepas, menyebabkan mereka terbatuk karena sesak.

"Dav!"

"Iya Pangeran?" jawab Davion dengan terengah,

"Bereskan ini semua, suruh yang lain bubar. Tak perlu ada perayaan apa pun. Aku ingin ketika aku kembali kesini semua sudah normal!"

"Saya mengerti," hormat Davion,

Agno melesat, meninggalkan Alpha Rolex yang memperhatikannya dengan Luna Alishas dipapahnya.

"Semua akan baik-baik saja," ujar Luna Alishas.

«««««

Bele selesai ditangani dokter Pack. Agno memperhatikan matenya yang terbaring.

"Maafkan aku melukaimu. Harusnya aku tidak melakukannya," guman Pangeran Agno, mengingat Bele tidak memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan memulihkan diri dengan cepat.

Menyingkap selimut yang menutupi kaki Bele, disana goresan panjang karena pedang menghiasi kaki putih itu.

Ada banya pemikiran yang terlihat dibenak pria itu. Bele, bukan gadis sembarangan.

Agno mencium dahi Bele, "Ku mohon, jangan seperti ini sayang."

«««««

«««««

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALPHA'S DESTINY [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang