49. ALPHA AGNORAGA

6.1K 470 49
                                    

49. Alpha Agnoraga

Rasanya sangat menyakitkan ketika orang yang kita sayang terluka dan kita tidak bisa membantu. Jika kamu belum pernah merasakannya bearti seseorang yang kamu anggap sayang itu tidak begitu spesial untukmu.

Alpha Rolex. Jangan kalian pikir dia lemah, tidak! Dia adalah Alpha yang kuat, namun untuk kesempatan ini gelar kuat itu tidak berlaku.

Dia kehilangan cahayanya, dunianya, Lunanya. Jangan tanya bagaimana Sang Alpha tahu, karena rasa sakit berlebihan dan kehampaan dari dirinya telah menjawab semua itu tanpa diberitahu.

Dan Agno, Calon Alpha itu mungkin kalian pikir terlalu lama dalam menobatkan Agno menjadi Alpha seutuhnya. Namun, Alpha Rolex selalu mencari hari dimana gelar Alphanya bisa diturunkan ke putranya.

Seorang perempuan dilemparkan kesebelah Agno. Dia Gita.

Hictor dengan cepat mendekat, "Lihatlah siapa ini? Wanita licik yang menyembunyikan darah berhargaku." Ujarnya dengan lembut tetapi kemudian menarik rambutnya hingga mendongak kearahnya.

"Dimana dia!"

Gita mendesis dan menjawab, "Aku tidak tahu, dia kabur bersama gadis gumiho itu! Dia membunuh ayahku!"

Tentu saja Agno sedikit melirik. Tubuhnya yang telah dirantai disebuah alat penyiksa membuat dia tidak bisa leluasa bergerak. Kenapa Gumiho?

"Baguslah, memang itu tujuan awalku. Setelah dia mati kau pun akan menyusul. Bawa dia!" perintah Hictor pada pesuruhnya. Gita memberontak namun tentu kalah.

"Kudengar dia istrimu?" tanya Hictor pada Agno yang menatap datar depannya. "Menjijikkan" Sambungnya dengan senyum sinis.

Tanpa basa-basi Hictor menusukkan pedangnya ke Agno. Tidak tepat jantungnya, melainkan perut kirinya.

"Kalian yang ingin selamat. Cukup diam dan patuh pada perintahku! Sebentar lagi aku akan mengambil alih wilayah ini!" Teriaknya dengan tawa diakhirinya.

Dalam waktu yang sama Alpha Rolex terkejut ketika Vampir itu menusukkan pedangnya. Agno tentu hanya bisa menahan sakitnya tanpa bisa membalas.

"Kau disini! Aku titip Hera padamu! Jaga dia karena aku percaya padamu!" Kata Alpha Rolex.

"Tapi Yang Mulia, anda tidak akan berhasil!" Jawab Indira dengan panik.

Sang Alpha lantas melihat ke langit, "Sebentar lagi Bulan akan tertutup, aku bisa mengalihkan perhatian mereka. Hanya perlu waktu sebentar." Tanpa berlama-lama Alpha Rolex berlari kearah kerumunan itu, melawan Prim dan Hictor dengan pedang terakhirnya.

Semua terkejut, Alpha mereka bertarung namun mereka hanya memandang karena untuk berdiripun mereka tidak berdaya.

Bele yang baru datang tidak gegabah. Ia melawan dari jauh ke prajurit mereka, memanah dengan cepat untuk membantu Alpha Rolex.

Melihat Agno kesusahan bernapas seperti itu, rasanya Bele yang seperti dicekik. Sakit.

Tidak ada yang tahu, Davian membawa komplotan Vampir namun mereka malah membantu Alpha Rolex.

Jika diperhatikan lagi, vampir pengikut Hictor dan Prim memang memiliki warna mata hijau. Seperti sihir. Hictor berhasil dilumpuhkan oleh salah satu vampir yang bersama Davian.

Bele terkejut ketika Prim memegang leher Alpha Rolex, mata Alpha itu menatap putranya dan mengangguk. Selanjutnya Bele tidak tahu apapun, kejadiannya secepat kilat. Prim mengeluarkan api dan membakar Alpha Rolex.

"Kita harus mengalihkan perhatiannya Bele! Hanya sebentar sebelum gerhana terjadi!"

Tanpa membalas ucapan Celine, Bele berlari mengikuti saran wolfnya. Pedang yang ia simpan dipunggungnya dengan cepat ia keluarkan. Membuat sulur untuk melilit Prim.

ALPHA'S DESTINY [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang