JANJII VOTE 😡🤓
«««««
9. Alpha Agnoraga
Bele melepaskan diri dari pelukan Agno ketika melihat wanita cantik yang mirip Pangeran itu.
Menoleh kesamping menghindari tatapan dengan Pangeran itu, Bele segera menghapus air matanya.
"You oke?" tanya Pangeran Agno. Bele hanya mengangguk singkat. Melihat sepertinya mate sang putra cangung dengannya, Luna Alishas mendekati Bele.
"Hai, sayang. Apa ada yang masih sakit?" tanya Luna Alishas. Astaga suaranya sungguh indah ditambah wajahnya yang mendukung membuat Bele semakin merasa jauh.
"Ya,aku baik-baik saja Luna," ujar Bele, dia tidak tahu nama ibu Pangeran Agno itu tetapi Bele yakin jika wanita didepannya itu adalah seorang Luna.
"Jangan takut sayang, aku tak menggigitmu, aku Luna Alishas,Ibu Agno. Istirahatlah aku akan memanggilkan kau tim medis agar luka dalammu bisa sembuh,"
"Tidak-tidak, maksudku tidak usah Luna, saya sudah baik-baik saja dan terimakasih. " kata Bele.
"Baiklah, sepertinya kau perlu bicara dengan putraku. " Luna Alishas berdiri, mengusap puncak kepala Bele sebentar kemudian pergi. Menyisahkan Bele dan Pangeran Agno.
Pangeran Agno duduk ditempat tidur Bele, mendekat lalu mengusap pipi perempuan itu,
"Kenapa menangis?" tanyanya
"Tidak," sepertinya Bele enggan membahasnya. Dia hanya malu karena pertemuan terakhir mereka. Astaga tangan Bele sampai bergetar karena gugup dipandang seperti itu oleh Pangeran.
"Kau baik-baik saja?" tanya Bele berbisik, sebagai mate Pangeran Agno, dia sangat takut kehilangan. Walaupun Bele merasa tak pantas menjadi pendamping Pangeran.
"Aku baik-baik saja dan itu berkat dirimu," ujar Pangeran. Mereka saling menatap, lalu Bele kembali memeluk Pangeran.
Bele meremas rambut belakang Pangeran, saat dia mengecup lembut lehernya. "Terimakasih Bele," guman Pangeran Agno.
«««««
Bele tertidur setelah dokter Packnya menyembuhkan luka dalamnya. Bele sempat mengeluh sakit didadanya. Dan itu karena sihir Alpha Diego.
Agno merapikan selimut Bele, mencium kening gadis itu, wangi menyeruak membuat hatinya terasa tenang.
"Tandai saja dia sekarang Agno! " ucap serigala nya. Damian, serigala emas yang kemarin brutal menyerang siapa saja saat mate nya terluka.
"Kau pikir dikondisinya yang seperti ini?Serigala bodoh, dia bisa saja langsung membenciku," ujar Agno didalam pikirannya.
"Apa maksudmu membencimu? Membenci kita Agno! Dia milikku juga!" tekan Damian.
"Ya, terserah!"
"Agno?"
"Ya? Ibunda?Ada apa?" tanya Agno kemudian mengambil alih Hera yang berada digendongan sang Bunda. Adik kecilnya itu sepertinya baru bangun dari tidurnya.
"Ayah memanggilmu Pangeran, pergilah temui dia sebentar, biar bunda yang menjaga Bele,"
Agno mengangguk, "Baiklah ibunda aku mohon titip Bele sebentar," Luna Alishas mengiyakan, "Aku mau ikut kakak!" ujar gadis kecil digendongan Agno. Kepalanya menyender dipundak sang kakak membuat Agno mencium gemas sang adik.
«««««
Agno berjalan menuju ruang utama istana. Sebenarnya waktu kecil dia tinggal disini. Goldmoon Pack. Namun karena Alpha Diego mengalahkan ayahnya membuat Alpha Rolex meninggalkan istana ini dan membuat Pack baru. Itu sebabnya, Agno hafal setiap letak Istana ini.
Mendengar sang adik berceloteh ria, Agno hanya menanggapi seadanya.
Sampai ruang utama, semua telah berkumpul, ada ayahnya, Alpha dan Beta dari Pack lain, tetua dan penasihat Goldmoon Pack dan Redmoon Pack serta beberapa rakyat.
Agno langsung duduk disebelah ayahnya sambil memangku adiknya. Tanpa dijelakan Alpha Rolex tahu jika putrinya itu sangat manja kepada kakaknya.
"Baiklah melanjutkan yang tadi kita semua bahas, dan sekarang Pangeran Agno ada disini. Seperti yang kita tahu Alpha Diego telah dikalahkan oleh Pangeran Agno, maka secara sah Pangeran Agno lah yang akan menggantikan posisi Alpha Diego yang telah mati, " ucap Alpha Rolex tegas.
Seorang Alpha mengangkat tangannya, "Lalu bagimana dengan anda Alpha Rolex, anda masih mampu memimpin Pack, kenapa bukan anda yang memimpin Pack ini?"
"Tentu tidak, sesuai ramalan dan kesepakatan bersama, apapun itu siapa yang kuat dia yang mendapatkan. Putraku yang membunuh Digeo jadi dia yang pantas untuk menggantikan posisinya, "
"Bukankah Pangeran Agno masih terlalu muda untuk memimpim Pack terbesar serigala?" kata seorang tetua Goldmoon Pack.
"Umurku bahkan telah mencapai 100 tahun dan kau bilang aku masih terlalu muda? Atau memang karena aku tampan?" jawab Pangeran Agno, tidak lebih tepatnya Damian. Dia mengambil alih tubuh Agno.
"Tidak usah basa-basi, aku Agnoraga Demetri Apollo mengambil alih Goldmon Pack dari tangan Diego yang telah mati ditanganku!" Lantang Pangeran Damian dan Pangeran Agno pun setuju.
"Jika ada yang keberatan, maju dan kita bertanding sekarang. Tak peduli dari Pack mana, kubunuh siapa yang menentangku," lanjutnya.
Alpha Rolex tersenyum bangga, putranya sungguh membuat lawannya terdiam dengan gertakannya.
"HIDUP ALPHA AGNORAGA!"
"HIDUP ALPHA AGNORAGA!"
"HIDUP ALPHA AGNORAGA!"
Sahut-sahutan ucapan itu menggema, mengatakan bahwa Goldmoon Pack berada dibawah kepemimpinan Agno.
Berita yang langsung tersebar diseluruh dunia immortal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA'S DESTINY [ END ]
Werewolf*** Takdir selalu tak terduga, suka atau tidak kita harus menjalaninya. Agnoraga Demetri Apollo, keturunan murni Dewa Serigala itu telah melenyapkan seseorang yang berkuasa. Hingga takdir membawanya bertemu sang mate, ada banyak rahasia dibalik ca...