34. Berakhir?
Dua hari kemarin. Dua hari kemarin dimana Bele mendengar pembicaraan menyakitkan itu.
Dua hari yang lalu, ketika ia sengaja menggoreskan tangannya agar mengeluarkan darah. Supaya rasa sakit dihatinya bisa teralihkan.
Tapi nyatanya? Tidak. Rasa sakit karena goresan panah yang ia buat tidak berhasil membuat Bele melupakan rasa sakit pengkhianatan ini.
Kenapa Agno mau? Kenapa Alpha Rolex tidak mencegah? Astaga memangnya siapa dia yang berharap itu semua.
Bele hanya gadis yang kebetulan tertulis dikisah Agno dan Gita.
Mungkin malam ini adalah hari pernikahan mereka. Rasanya Bele ingin tertawa sekencang kencangnya. Apa yang dia harapkan? Kenapa dia masih disini.
Bunyi ketukan pintu terdengar, mengalihkan atensi gadis dengan gaun merah menyalanya.
"Ini bunda sayang,"
Ah itu Luna Alishas. Sejak kemarin Bele menghindari orang di istana termasuk Luna Alishas. Rasanya ketika bertemu mereka, seakam pengkhianatan itu kembali menghantui.
Bele mendekat ke pintu, membukanya dan menghadap Sang Luna. Bele tersenyum kecil,
"Ada sesuatu Luna?"
"Kau baik-baik saja Bele?"
"Ya, tentu saja,"
"Tidak! Kau mendengarnya bukan? Bele kau mendengar sesuatu? Pembicaraan ku dengan Gamma Erick?"
Rasanya sulit untuk menahan air mata agar tidak jatuh. Sebaik apapun menyembunyikannya tetapi apabila ditanya pasti terasa sakit.
"Lantas kenapa Luna bertanya aku baik-baik saja?" tanya Bele dengan menatap manik Ratu Pack ini.
«««««
Rasa penyesalan menggerogotinya. Dia telah berkhianat, bukan ini bukan keinginannya. Desakan dan ancaman mereka membuatnya tak bisa berkutik.
Dia telah menghilangkan satu nyawa karena permintaan para tertinggi klan untuk segera memiliki seorang pendamping. Agar ramalan itu tidak terjadi.
Dia Agno,
Dan Damian tentu saja. Wolf itu mengurung diri bagaikan ditempat terpencil dipikirannya. Diam tidak mau berbicara maupun bergerak.
Hati yang sedang ia jaga, telah ia khianati. Setidaknya gadisnya itu tidak mengetahui apa yang terjadi disini.
"Suamiku?"
Panggilan itu awalnya tidak dipeduilkan Agno, namun tepukan dipundaknya menyadarkannya,
Gita tersenyum, dia mendapatkan Agno. Astaga! Seperti mimpi.
"Kenapa disini?"
Gita menoleh dengan senyum indahnya, "Memangmya kenapa? Tidak boleh?" tanya Gita dengan sedikit tertawa,
Agno menghela napas pelan, menoleh menatap wajah cantik disampingnya, istrinya? Tidak! Hanya Bele yang berhak,
Namun, bagaimana pun Gita adalah gadis yang baik. Dia juga harus terseret dalam paksaan para Petinggi.
Dahulu Gita telah menemukan matenya, bahkan ketika mereka kecil. Tetapi, pemberontak yang dibuat para gumiho pada werewolf mengakibatkan terbunuhnya mate Gita.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA'S DESTINY [ END ]
Werewolf*** Takdir selalu tak terduga, suka atau tidak kita harus menjalaninya. Agnoraga Demetri Apollo, keturunan murni Dewa Serigala itu telah melenyapkan seseorang yang berkuasa. Hingga takdir membawanya bertemu sang mate, ada banyak rahasia dibalik ca...