48. Kekalahan Agno (2)
Satu harapan terbesar Bele adalah segera terjadi bulan purnama. Keadaan semakin kacau ketika kekuatan werewolf benar-benar tak tersisa.Werewolf, kaum yang paling kuat diantara yang lain -dalam cerita ini-kinipun harus mengakui kelemahannya, tertunduk dengan takdir yang ada.
Sudah sepantasnya siapapun itu, jangan sampai merasa paling kuat dan berkuasa. Karena jika takdir tidak berada dipihakmu, yang terkuat sekalipun akan lemah.
Berharap selalu datang kebahagiaan adalah hal mustahil karena hidup adalah tempat datangnya masalah.
Didepannya kini ada seorang yang tidak tahu diri sedang menatapnya. Menyeringai, seakan nemukan sesuatu yang memang ia cari.
"Kau sungguh keterlaluan. Hanya karena tahta? Kau bahkan telah memiliki Pack mu sendiri!" Ucap Bele dengan terengah.
Tentu Matteo adalah werewolf, namun entah bagaimana kekuatannya tidak seakan hilang. Yang Bele tahu, itu pasti berkat bantuan Prim, raja vampir picik itu.
"Ah, Gadis cacat! Memangnya tahu apa kau tentang tahta hm? Kau hanya sebuah cincin perak dari sampah yang beruntung karena diambil oleh penerus Pack besar ini." Balas Matteo dengan wajah yang dibuat kasihan.
Bele, entah bagaimana gadis ini memiliki kekuatan yang berkembang pesat. Lihat saja, tanpa bantuan sihir Bele masih bisa bertarung dengan busur panahnya.
Matteo juga tak bisa meremehkan gadis ini, mengingat dia memiliki sihir yang aneh dengan sulur itu. Ah tentu saja! Matteo hampir melupakan sesuatu.
Keduanya salih menyerang, Matteo menggunakan pedangnya sedangkan Bele dengan busurnya. Bunyi hantaman kedua senjata itu memecah keheningan.
Keduanya sama-sama kuat untuk sekarang. "Menyerah sekarang Alpha Matteo. Aku tidak akan memberitahu Alpha Rolex jika kau berkhianat apabila kau menyerah sekarang!" Tekan Bele ketika ia berhasil menancapkan panahnya ke tangan Matteo hingga pedangnya terlepas dari genggamannya.
Matteo tertawa, "Aku takut sekali! Kau tahu? Aku sangat membencimu! Kau adalah wanita murahan yang merebut suami putriku!"
Bele sedikit tersentil, kata-kata sangat menusuk hatinya. "Agno adalah mateku" Balas Bele dengan tegas.
"Wanita apa yang masih mau berada ditempat lelaki yang sudah memiliki istri, bahkan kau tidur bersama suaminya! Menjijikkan." Cecar Matteo pada Bele yang mulai lengah, kakinya dengan perlahan mengambil pedang agar dekat dengannya.
"Di sini, perihal menikah tidak penting Alpha! Jika keduanya mau dan ingin mereka bisa tinggal bersama, terlebih dengan ikatan mate. Siapa yang bisa menolak takdir itu!" Marahnya, tanpa sadar Celine sedikit mengambil alih tubuh Bele. Harga dirinya tergores, wolf itu tidak terima.
"Lantas apa! Agno dan Gita sama-sama mau menjalani pernikahan, dan kau adalah pihak yang harus disalahkan dalam kehidupan mereka!"
Matanya mengabur, tangannya mengepal. Bele adalah tipe yang selalu memikirkan pendapat orang lain. Perkataan Matteo menamparnya, ketakutan seakan bersemayan didalam jiwanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA'S DESTINY [ END ]
Werewolf*** Takdir selalu tak terduga, suka atau tidak kita harus menjalaninya. Agnoraga Demetri Apollo, keturunan murni Dewa Serigala itu telah melenyapkan seseorang yang berkuasa. Hingga takdir membawanya bertemu sang mate, ada banyak rahasia dibalik ca...