15. I'M SORRY

8.4K 721 0
                                    

15. Maafkan Aku

Damian memakan daging buruannya. Daging rusa segar kesuakannya dan sang human, membuat Damian sangat lahap memakannya.

"Kenapa Dam?" tanya Agno dipikirannya karena Damian menggeram tiba-tiba.

"Dadaku sakit! Seperti ada yang mencekik," jawab Damian.

Seperti ada dentuman keras menyambar dada werewolf itu ketika mengingat mate yang mereka tinggalkan,

"MATE"

«««««

Damian melesat dengan sangat cepat. Bahkan beberapa pohon yang tak kuat sampai tumbang karena kecepatan Damian.

Sampai ditaman lavender, Damian tak bisa menemukan sang mate, dia berlari dengan menggunakan instingnya. Menghirup aroma matenya yang samar-samar.

Aroma lavender sang mate makin menyengat, dan disana dia melihat. Matenya, belahan jiwanya, tergeletak lemah didekat sungai dengan darah yang mengering.

Damian menyingkirkan anak rambut matenya, melihat lengan gadis itu yang berdarah. Dan gaun dibagian pahanya pun terdapat darah.

Damian mengangkat matenya bridal style, matanya menajam, "Maafkan aku sayang."

«««««

Semua membungkuk hormat saat calon Alpha itu memasuki istana dengan calon Luna yang memejamkan mata.

Luna Alishas yang baru dari taman dengan Putri Hera, terkejut melihat putranya.

"Kenapa dengannya?" tanya Luna Alishas panik. Sedangkan yang ditanya hanya menggeleng.

"Damian?" kaget Luna Alishas melihat warna mata putranya. Luna Alishas takut Damian tak bisa mengendalikan dirinya seperti dulu saat Damian bangkit dengan wujud wolfnya.

"Aku akan membawanya kekamar,"

"Bunda akan memanggil dokter istana," anggukan Damian langsung membuat Luna Alishas pergi.

Damian membaringkan matenya diranjang. Dokter istana datang dengan cepat, bersama dengan tenaga medis lainnya.

"Pangeran bisa menunggu diluar?" tanya dengan halus dokter perempuan itu.

"Tidak! Aku tetap disini menjaganya!" kata Damian datar. Luna Alishas masuk,

"Damian tolong permudah semua ini, biarkan mereka menolong Bele. Kau keluar bersama Bunda. Jika kau tetap disini, ini akan memperlambat pengobatannya!"

Damian menatap sang Bunda, lalu menganguk dan keluar bersama Luna Alishas.

Para tenaga medis itu mulai membuka pakaian Bele yang tercampur darah yang mengering.

Sang dokter memeriksa, saat memegang luka dilengan Bele dia berkata, "Racun?"

«««««

"Ceritakan pada bundamu kenapa Bele seperti itu?"

Damian menatap bundanya, "Ini semua karena Agno! Jika saja dia tidak meninggalkan Bele sendiri, pasti Bele akan baik-baik saja."ujar Damian geram.

ALPHA'S DESTINY [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang