𝐈𝐧𝐭𝐫𝐨: 𝐍𝐞𝐠𝐨𝐜𝐢𝐚𝐭𝐞 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝟏

474 60 11
                                    

📍Markas  mafia Benvolio, kota Verona.

꧁༒༻☬ད 𝖐𝖎𝖑𝖑𝖎𝖓𝖌 𝕽𝖔𝖒𝖊𝖔 ཌ☬༺༒꧂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꧁༒༻☬ད 𝖐𝖎𝖑𝖑𝖎𝖓𝖌 𝕽𝖔𝖒𝖊𝖔 ཌ☬༺༒꧂

Tak! Tak! Tak!

'Aku tidak percaya dipanggil lagi setelah sekian lama' pikirnya. Hentakan sepatu heels itu berhenti saat  gerbang besar terbuka bersuara, perempuan itu telah tiba di Markas. Spektakuler auranya, menggemparkan, tangguh seperti biasa.

Mantel hitam necis bertengger diatas bahu mulusnya. Tubuh langsing itu tampak hot & menggelora—dibungkus gaun pendek merah beludru, rambutnya juga digerai bebas tampak fatal dari ujung kaki sampi ubun. Meskipun melakukan pekerjaan yang berbahaya, itu tidak melonggari kesempurnaan apapun dalam penampilannya yang selalu up to date namun mahal.

Nah ladies and gentleman. Presenting a femmè fatale, so call her—Juliet.

 Perempuan cantik itu lantas masuk kedalam markas, mengibaskan tangannya diantara kepulan asap rokok yang menyiksa. Seperti biasa, disekelilingnya hanya ada pria bar-bar, jumlahnya kurang lebih satu lusin dan bersenjata. Mereka semua tidak berhenti bergunjing dan menatap mesum buntalan daging menggiurkan seperti Juliet yang melenggang memecah suram. 

"Sial. Lihat lekuknya. Kalau bukan eksekutor kesayangan Bos, aku akan membuatnya berlutut dan nge-blowjob penisku." Omongan lancang itu lamat-lamat menelisik ke telinga, Juliet menaikkan dagu. Berusaha tidak peduli dan berjalan tidak terganggu.

"Yeah! She so sexy isn't it?! Good figure, bad aura with clever brain. Damn. God bless you!"

Juliet cuma mendengus.

"Jangan sok cool. Bukankah cocok kalau kau melacur saja dengan body aduhai itu? Here! Come to me, Juliet. Suck this daddy's dick! Hahaha!" Yang lainnya menanggapi dengan tawa remeh, mencemoohi Juliet yang sedang berjalan diantara mereka. Tapi nyatanya,—

Juliet tangguh tidak terpengaruh. Masih memasang raut wajah 'I don't fuckin care' walau aslinya juga merasa ironis & benci. Perlu diketahui juga bahwa Juliet adalah perempuan yang bisa mengontrol emosinya dengan baik, tidak semata-mata termakan emosi hingga menapuk mulut kurang ajar begundal itu sampai menimbulkan drama yang tidak perlu.

Lagipula, menjadi 'satu-satunya anggota perempuan di organisasi mafia Italia', bukan berarti Juliet adalah seorang, ratu. Justru, sasaran empuk untuk jadi target verbal abuse (pelecehan lewat kata-kata). Bahkan yang dilakukan oleh sesama anggota sekalipun.

Itu konsekuensi.

Bukankah dunia gelap mafia memang selalu vulgar? Selalu mencekam dan negatif. Atau setidaknya tempat dimana kekacauan moral terjadi dengan bebas tanpa dilarang.

Killing Romeo (Dark-romance) [𝐘𝐞𝐣𝐢-𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧] 𝐘𝐞𝐨𝐧𝐣𝐮𝐧]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang