27. Equivalent

133 14 0
                                    

Ada hal spektakuler yang terjadi saat Juliet berhasil dibawa pulang oleh Romeo ke Verona, bersama Riki dan Salvio tentusaja. Lalu Hal yang dimaksud itu adalah— Benjamin Ave sangat kaget, tersedak, lalu mati konyol kehabisan napas.

Mont Ave pun  berduka penuh drama.

Jajaran bunga krisan disebuah altar megah dan peti panjang juga karangan bunga bela sungkawa  memperlihatkan betapa agung sosok Benjamin dipopulasi. Mobil-mobil sedan, milik para mitra dan kerabat mulai berdatangan.

Romeo sibuk menyambut tamu, sementara Juliet belum bisa ikut campur dulu karena belum resmi menikah dengan sang Doberman. Wanita itu kini duduk di sebuah taman, bersama Sal.

Harus Juliet akui kalau Sal memang sangat lucu. Mata sal mirip bapaknya namun hidung dan bibirnya adalah turunan dari Neve. Juliet mendesah. Mengingat-ingat perempuan itu dan hadirnya Sal membuatnya tidak nyaman dan cemburu.

"Kakak tantik!" Ah. Bocah kecil itu bergelayut. Sementara Juliet masih duduk dengan wajah yang kaku. Canggung dan merasa aneh saat keadaan memaksanya "momong" seorang balita.

Untung saja,"Kakak tantik boleh cal panggil mama?" Sal, berhasil membuat Juliet tersipu ditengah keheningan. Mirip bapaknya, Sal pintar sekali berkata manis.

Juliet memutar matanya berpikir. "Anu, apa kamu mau main sesuatu? Daripada bergelayut dan menempel padaku, bukankah lebih seru kalau main di taman itu?"

Sal menggeleng, pipi gembulnya bergesekan ke lengan Juliet. "Sal ngantuk, Ma! Sal minta gendong ya, Sal mohon."

A-ah! Juliet tercekat sedikit. Merentangkan tangannya canggung. Berdiri dan mengangkat tubuh gembil Salvio. Walau masih kaku. Rasanya meleleh saat tawa riang Sal terdengar pecah dipelataran. Hanya dengan cubitan gemas di pipi, Juliet berhasil membuat Sal bahagia.

Anehnya, Juliet merasa ingin melakukan lebih. Memeluk Sal, mengelus punggungnya, dan menidurkan anak kecil itu didalam dekapannya. Menyayanginya tulus bak darah daging dan belahan jiwa. Percikan rasa keibuan itu muncul dengan perlahan. Membuat Juliet terkejut pada dirinya sendiri.

Begitu pula Romeo, betapa tersentuh pria itu yang diam-diam melihat mereka berdua dari jauh. Mengusap airmata bahagia yang jatuh dipelupuk. Bersyukur, sekalian ingin berterimakasih pada Tuhan yang Maha Esa atas segala usaha yang membuahkan hasil.  Romeo kemudian mengangkat kakinya, beranjak. Memberi ruang dan waktu untuk Juliet dan Sal sang anak.





 Memberi ruang dan waktu untuk Juliet dan Sal sang anak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Don Romeo."
(Don: panggilan untuk bos tertinggi)

Romeo menoleh. Menaikkan dagunya dengan wibawa. "Hm? Apa semuanya sudah berkumpul?"

"Giovander Ave hadir, namun kakaknya menolak. Sebagian petinggi yayasan seni dan bisnis rentenir masih marah. Tidak masalah. Rapatnya akan berjalan dengan baik selama Anda ada." Asistennya menjawab dengan nada sibuk dan positif, membalik map, berjalan tergesa menyamai langkah Romeo.

Killing Romeo (Dark-romance) [𝐘𝐞𝐣𝐢-𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧] 𝐘𝐞𝐨𝐧𝐣𝐮𝐧]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang