Namun yang patut disyukuri adalah Daniel tidak jadi berbuat yang iya-iya pada Juliet. Misalnya dengan melakukan BDSM gila-gilan mengingat Daniel Friar adalah seorang masokis akut, jika dikombo dengan kegilaannya sebagai psikopat, bisa-bisa nyawa Juliet juga dicekat.
Tentang BDSM, (Bondage, dominance, sadism, dan masokisme) Daniel menyukainya, of course.
Daniel itu dominan dan master yang ahli. King spade? no, he is fucking damn king spanking. The real daddy-daddy yang doyan mencekik leher perempuan atau memukul pantat saat dia mencapai klimaks.
Tapi melakukan sex penuh penyiksaan itu dengan Juliet? Ah, tidak dulu. Daniel ini tipikal pria yang tidak suka menyia-nyiakan barang bagus. Barulah jika Juliet sudah membuatnya bosan, Daniel akan melepeh-nya seperti memakan permet karet yang habis gulanya.
Ikatan Juliet selanjutnya dilepas dengan cuma-cuma, lalu Daniel menarik dagu perempuan itu perlahan-lahan, dengan enteng bicara, "Mau berkencan?"
Seperti bom yang meledak. Kalimat sialan itu membuat tawa sumbang Juliet menyembur keudara.
"Hahahaha bangsat! Kencan katamu?" Ulangnya tak percaya, "Se-enteng itu kau bicara begitu setelah melecehkanku seperti ini?" Juliet melengos. "My bad, talking with stress people like you.."
Daniel terkekeh saat dihina. "Aku bisa membawamu ke Burj Kalifa sayang, jangan menatapku rendah seperti itu" katanya manis.
Juliet merasa ironis, lalu mengusap wajahnya yang terlumur glitter dan cat, "Kalau kau punya uang sebanyak itu, urus dulu kerugian kita yang 100 juta euro itu."
"I'll do it for you, simple." Daniel meraih puncak kepala Juliet dan mengusapnya, "Setelah memakaimu sampai puas. Aku akan menjualmu. Kecantikan seperti ini langka di pasaran. Pasti mahal satu jam saja."
Juliet membuka lebar matanya saat rahangnya dicengkram. "Daniel! Kau ini-"
Daniel menghempas rahang Juliet sebelum wanita itu menyelesaikan kalimatnya. Lalu dia sendiri menyeloroh. "-bajingan ya? Aku memang bajingan sayang. Aku villain."
***
Nasib Juliet tidak dinyana malah semakin mengkhawatirkan. Dia juga menyesal. Seharusnya dia melompat saja ke pelukan Romeo tanpa pikir panjang. Sekarang berada di samping seorang 'King of Spade' si pemimpin mafia, bukan berarti Juliet adalah ratu.
Dulu,
Juliet memang tergiur oleh sampul Daniel yang tampak seperti bukan pria biasa, dia good damn hot, juga tampan. Auranya mencekam namun punya kesan 'daddy material' lalu dengan suara selembut beludru itu Daniel menyebutnya, 'Babygirl' Ah, Juliet melayang.
Dulu segala sesuatu pada Daniel membuat dopaminnya tegang. Seiring berjalannya waktu, Juliet paham jika Daniel adalah pria berbahaya yang penuh dengan racun.
Sekarang Juliet telah membuka matanya lebar-lebar, menyadari jika Daniel bukan orang yang tepat untuk menerima rasa hormatnya. Setelah di sia-siakan Ayahnya, di manipulasi Daniel Friar. Juliet benar-benar tidak lagi bisa bertahan dengan dominasi laki-laki.
***
Hari-hari pun berlalu dengan cepat. Juliet harus menuruti Daniel jika ia ingin selamat dari siksaan. Juliet tak punya pilihan lain selain menuruti laki-laki itu karena setiap kehendak yang keluar dari mulut Daniel adalah mutlak.
Daniel masih terlalu berbahaya jika dilawan. Laki-laki itu tahu betul dimana titik kelemahan tubuh Juliet. Maka menyudahi ratapan akan nasib sialnya itu, Juliet dengan tegar menaruh tali apron ke lehernya, lalu beranjak ke dapur, memotong sashimi untuk Daniel yang yang duduk manis di meja makan.
Mereka berdua tinggal sementara di sebuah vila tua, bersembunyi ala-ala, tanpa melibatkan hingar-bingar dunia luar karena mereka sekarang jadi buronan Romeo.
Dan hidangan sushi dan sashimi adalah inisiatif Juliet sendiri. Juliet kemudiam menata set pisau fillet, lalu jarinya mengabsen berbagai macam ikan segar, udang, salmon, bulu babi, dan ikan fugu. Juliet juga membelinya sendiri secara online.
Lagipula, Juliet sudah punya rencana brilian. Perempuan itu mengepalkan tangan bersemangat. Ide-ide cemerlang kemudian muncul memenuhi benak. Saatnya mengkudeta Daniel dari tahta kepemimpinan Benvolio. Saatnya bergerak menentang dominasi psikopat eror ini!
Apa kalian tau ikan fugu alias ikan buntal? Gampangnya, tokoh nyonya Puff dalam kartun spongebob. Ikan itu adalah bahan makanan mahal yang terkadang dimasukkan ke dalam hidangan jepang. Highlightnya, ikan Fugu mempunyai racun tetrodotoksin yang katanya jauh lebih mematikan dari sianida. Nah.
Itu dia yang dimaksud Juliet.
Perempuan itu memang sengaja menargetkan sistem saraf pusat Daniel untuk dilumpuhkan. Tampaknya Juliet tak memberinya ampun kali ini karena racun tersebut dikenal tidak memiliki penawar, dia harus sadis.
Juliet lalu dengan spektakuler membawa sepiring besar hidangan Jepang, termasuk ikan Fugu yang sengaja 'tidak' dibersihkan dengan benar oleh Juliet agar racun mematikan itu tidak hilang. Lalu degan telaten, Juliet menata hidangan itu secantik dirinya.
"Makanan Jepang?" Daniel mengangkat dagunya begitu hidangan asing itu disuguhkan didepan mata, Juliet mengangguk.
"Jujur saja, Juliet. Aku alergi seafood." Daniel meletakkan kembali garpunya tak berselera, Bah! Membuat Juliet seperti di setrum.
"K-Kenapa? A-aku kan sudah susah payah membuatnya." Katanya panik.
"Kau ini lucu. Sakit alergi itu diluar kehendak otakku. Kalau begitu kau saja yang makan Juliet, aku tidak perlu".
"Ah-"
Juliet diam tak mampu berkata, seolah tsunami datang menyapu ekspetasinya untuk menyajikan racun pada sang bos mafia.
"Kau saja yang makan. Silahkan."
Juliet mengatupkan rahangnya geram. 'Sial. Kenapa jadi senjata makan tuan begini sih?"
"Juliet? Kenapa diam saja?!"
"A-AKU-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Killing Romeo (Dark-romance) [𝐘𝐞𝐣𝐢-𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧] 𝐘𝐞𝐨𝐧𝐣𝐮𝐧]
FanficWarn:23+ ‼️complete story (Follow, vote, comment). Bahasa indonesia Sinopsis:Kisah cintanya dengan Romeo seperti titik lebur yang berbahaya karena dia telah disewa untuk melenyapkannya. Perempuan itu berdiri dengan prinsip se-kokoh batu karang, t...