Ada sebuah restoran privat yang unik dipusat kota Verona. Bergaya arsitektur khas Itali dilengkapi dekorasi pajangan pedang kuno ala-ala kerajaan bernama Fiori e stelle restaurant.
Rumah makan itu biasanya tampak ramai dengan pengunjung dan turis, namun tidak untuk hari ini. Keadaan restoran itu malah lengang tidak berpenghuni. Salahkan saja Romeo Ave yang dramaking dan mau repot memesan seluruh tempat mahal itu demi mempertemukan Juliet dan keluarganya.
Ya. Pertemuan keluarga untuk membahas pernikahan dan meminta restu.
Juliet juga paham etika dan menghargai waktu. Dia sudah sampai lebih dahulu. Setelah menunggu cukup lama, Juliet mendengar suara pintu yang berderak, sekaligus membuat bahunya jadi tegang. Buru-buru Juliet menunduk hormat saat keluarga Ave termasuk Romeo memasuki ruangan.
Mata cantiknya berpendar. Rasanya aneh, rasanya dingin. Aura-aura gelap seperti mengelilingi ruangan saat keluarga Ave masuk. Mereka punya kharisma tersendiri yang mengintimidasi. Lalu tak lama kemudian Juliet dipersilahkan duduk berhadapan dengan satu orang arogan yang menatapnya galak dan juga tajam.
Orang itu adalah Benjamin Ave, kakek angkat Romeo. Mungkin ibarat kepala suku. Satu-satunya dedengkot kolot yang merupakan penguasa seluruh dinasti keluarga Ave.
Lalu di sisi lain, nyonya Lyly Ave tampil dengan hedon seperti biasa. Brand mewah tercentel dari ujung kaki hingga kepala. Senyum ramah tamah munafik tidak lepas dari wajahnya yang licin karena perawatan dan tanam benang.
Meh!
Juliet mengepalkan tangannya dibawah meja, bukankah manusia itu pada dasarnya sama? Mudah diperdaya oleh ketamakan dan dibutakan oleh keinginan. Semuanya mau hidup bermewah-mewahan bahkan sampai mengesampingkan nilai moral, ironis sekali oh sial.
Juliet lantas mengambil napas. Menata isi kepalanya yang berantakan, memasang senyum terbaik ketika Romeo bersuara, "Mom, Grandfa. Gadis ini bernama Juliet Chevroley. Dia ini calon mena..."
"Calon menantu? Siapa yang memberinya restu?" Belum apa-apa laki-laki tua itu langsung menyala dengan nada galak.
Juliet lalu menoleh melihat Romeo yang tampak melonggarkan dasinya, sesak dan was-was. Seolah akan ada perang dingin di dalam sana. Tapi tidak mau terpengaruh. Gadis itu lalu berinisiatif untuk menuangkan teh yang mengepul ke cawan Benjamin Ave dengan penuh dedikasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killing Romeo (Dark-romance) [𝐘𝐞𝐣𝐢-𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧] 𝐘𝐞𝐨𝐧𝐣𝐮𝐧]
Hayran KurguWarn:23+ ‼️complete story (Follow, vote, comment). Bahasa indonesia Sinopsis:Kisah cintanya dengan Romeo seperti titik lebur yang berbahaya karena dia telah disewa untuk melenyapkannya. Perempuan itu berdiri dengan prinsip se-kokoh batu karang, t...