Lusinan pria, berjas hitam dan topeng putih menerobos masuk kedalam apartemen, mengepung Juliet dengan 'pedang katana' dan berbagai macam senjata api seperti—M249, Glock Meyer 22, G2 COMBAT Kal. 9mm.
Bagaimana tidak. Anak buah Romeo itu langsung murka ketika Juliet menembak tuannya, bukti loyalitas tak terbatas seperti hubungan anjing dan majikan, Meh. Juliet terkekeh.
Sudah Juliet duga kalau Romeo itu pintar. Menyeleksi anggota gangsternya sampai hanya orang-orang brutal yang benar-benar berada disisinya.
Ingat. Romeo adalah seorang rentenir alias illegal moneylender yang punya cabang bank keliling dimana-mana, bisnisnya high risk. Dan 'si pintar Romeo' telah merekrut preman, residivis, bahkan komplotan perampok untuk bekerja dengannya, mengumpulkan berbagai sumber daya yang terabai untuk melindungi dirty business-nya dari ancaman kartel lain seperti BENVOLIO dan sebagainya.
Juliet mengatur napas. "Baiklah, Juliet. Tenang. Tenang dulu. Kau bisa mengatasinya." hembusan nafasnya terdengar panjang lantas mengawali rentetan adegan aksi ciamik.
Dikepung. Di sodori berbagai macam alat pencabut nyawa, digertak agar menyerah dan bersimpuh. Juliet justru mengangkat dagunya dengan angkuh, dia harus tampil kuat, tidak boleh merasa terintimidasi. Perempuan itu dengan tangkas merebut sebuah pedang katana dari salah satu pria itu, menebas apapun dihadapannya seperti, samurai.
Craaks!
DOR!—sretss brak! Juliet menghindar. Berakselerasi ke samping kanan saat sebuah peluru melesat menyasar kepalanya.
Dia juga berputar cepat. Menghalau pukulan dengan tendangan maut, menyikut perut musuh, menggeram kesal dan menembak lagi.
Srahhz! —Dor! Percikan darah muncrat keseluruh arah begitu mengerikan.
Pedang diayun tidak terima. Gemerincing gurat besi yang beradu membuat pengang telinga. Suara begaduh, suara jeritan dan umpatan mengiringi beragam aksi bela diri.
Juliet masih bisa membalas serangan orang orang bertopeng itu dengan skill mumpuni. Menarik pelatuk pistol FN miliknya lalu menghamburkan isi kepala mereka dengan hujaman peluru tajam, Dor! Craaats! Dor! Cratts!—"Argh! Argghaaa! Sial!"
Juliet menyeringai, beraksi maksimal. Memegangi pedang di tangan kanan sementara tangan satunya lagi menggenggam sebuah pistol, dengan keseimbangan itu Juliet tampak begitu mematikan, tangguh walau hanya seorang diri.
Kucuran darah mencemari keputihan wedding dressnya yang murni. Juliet mengunus pedang bermata satu itu kesegala arah, menebas apapun, menusuk apapun yang menghalanginya untuk kabur tapi—DOR!DOR!DOR!DOR!DOR! DOR! DOR! DOR!!
Juliet sigap merunduk, melindungi kepalanya dari peluru tembakan bredet yang dilepas seseorang membabi buta.
"HA HA HA"
KAMU SEDANG MEMBACA
Killing Romeo (Dark-romance) [𝐘𝐞𝐣𝐢-𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧] 𝐘𝐞𝐨𝐧𝐣𝐮𝐧]
FanfictionWarn:23+ ‼️complete story (Follow, vote, comment). Bahasa indonesia Sinopsis:Kisah cintanya dengan Romeo seperti titik lebur yang berbahaya karena dia telah disewa untuk melenyapkannya. Perempuan itu berdiri dengan prinsip se-kokoh batu karang, t...