Sebenarnya Juliet sempat berpikir akan melompat ke pelukan Romeo, sayang sekali perempuan itu malah berubah pikiran karena egonya yang masih terbakar sampai akhir. Alain berhasil membawanya kabur. Meskipun begitu, tak ada satu nafas pun yang Juliet hembuskan dengan penuh kelegaan, melainkan nafas berat penuh kepasrahan.
Setelah selamat dari pembantaian di Apartemen Romeo, rasa sesak dan kengerian itu tak kunjung reda karena sekarang yang harus Juliet hadapi adalah seorang psiko sesungguhnya, King of spades. Alias Daniel friar yang tampaknya kecewa karena percobaan pembunuhan Romeo gagal total.
Sialnya. Alain malah membawa Juliet kepada Daniel bukannya kabur entah kemana. Ah, padahal ibarat rantai makanan, Romeo adalah kelinci, Juliet adalah serigala, dan Daniel merupakan seekor singa. 'Kelinci dimakan serigala , serigala dimakan singa' Mereka ini punya pola.
Dan yang paling sial adalah kenapa harus Daniel Friar sebagai predator utamanya? Cih! Lagi-Lagi Juliet harus tunduk pada kendali laki-laki. Wanita itu menggeram benci.
Lalu mereka tampak terhenti disebuah pom bensin terbengkalai di bawah underpass jalan tol Kota Verona, Italia.
"Juliet!"
Juliet menggigit bibirnya, suara itu membekukan Juliet seketika.
"Hei Juliet!"
"Iya!" Sahut Juliet kembali fokus, bergerak secepat mungkin untuk turun dari bak truck dan menemui Daniel.
Tak tanggung-tanggung Juliet dihadiahi satu set tatapan mematikan oleh Daniel, Juliet menelan ludahnya susah. Pria itu melempar Bilyet giro dan cek kosong tepat ke muka Juliet tanpa berperasaan, "Lihat!" Suara Daniel kasar.
Jantung Juliet langsung mencelos. "Seratus juta Euro, Juliet. Kita harus mengembalikan Seratus juta Euro sebagai kompensasi karena misi kita gagal total!" Daniel mengacak rambut merahnya dengan frustasi.
"Persetan misi ini." Umpat Juliet penuh kebencian, di lontar mentah-mentah hingga Daniel friar mencengkram rahang Juliet dengan beringas dan menakutkan.
"Kau pikir gampang menyudahi misi ditengah Jalan? Gagal pula!" Daniel terkekeh, "Seharusnya kau malu Juliet, Kau ini satu-satunya kesayanganku. Kau ini senjataku! Bisa-bisanya menembak saja kau meleset. Bidik kepalanya Juliet! Apa kau lupa caranya ha? Apa kau lupa?"
Klang! klak! Mulut pistol Armory diletakkan tepat di dahi Juliet.
Juliet terkesiap. Tak mampu berkutik, atau satu peluru meletus menembus kepalanya. Daniel menggeram.
"You must be punished, babygirl" Pistol itu kemudian ditarik, dimasukkan lagi kedalam holster dipinggang Daniel.
"Akh! Oh tidak!" Juliet lalu digeret, dimasukkan kedalam truck lalu bawa entah kemana-sementara Alain terdiam di sisi pom bensin. Mengamati keduanya dengan mata cemas dan khawatir. Laki-laki itu memang berniat menyelamatkan Juliet tapi dia juga baru tau jika tindakannya justru keliru.
Juliet sadar sesuatu. Ketika amarah Daniel nyaris menyamai Mount Everest, tak ada manusia di jagad raya ini yang mampu meredamnya. Terlebih lagi pengaruh narkoba yang sering dikonsumsi Daniel sebelumnya, itulah alasan mengapa kegilaan Daniel jadi semakin parah.
Dan bukankah Juliet harus dihukum karena gagal dalam misi?-Aahh, lihat muka berang laki-laki itu setelah mengikatnya dengan rantai dan juga tali merah dengan simpul mesum. Kalau begini, Juliet yang bengal pun tak bisa berkutik.
Salah satu alis Daniel lalu terangkat, "Nah, kalau begini jauh lebih enak dilihat kan?" si pemimpin Benvolio itu tertawa setan membuat Juliet seketika naik pitam.
"Memang brengsek kau, Friar!"
Juliet meronta, memberikan usaha maksimal namun gagal.
Daniel langsung mencebikan bibirnya. "Jangan kurang ajar, aku ini masih atasanmu!" lalu mengirim tatapan tajam yang menusuk jantung.
Dan Juliet masih menahan airmatanya hingga bahu kecilnya tampak berguncang, "Tapi menjadi mainan bahkan budak sex-mu tidak ada di perjanjian kan?!"
"Halah!" Tukas Daniel mengibaskan tangan, "Kau ini banyak bicara, Juliet! Seharusnya aku berhak untuk itu, lebih daripada Romeo sialanmu itu!"
"FRIAR!?!"
Srattt!-simpul yang dibuat Daniel pada tubuh Juliet mengetat, Laki-laki itu mengirim ancaman, "Makanya! Diam!"
"Fuck!" Juliet buang muka.
Tapi Daniel friar ini benar-benar eksentrik, dan apa kalian tau dimana Juliet diikat sekarang?
Dikamar?
Dikasur?
Jangan salah, melakukan permainannya disana kurang out of the box untuk ukuran Sang king of Spades, Daniel Friar.
Daniel mengikat Juliet diatas sebuah kanvas besar berukuran 3x6 meter, disebuah studio seni pribadi miliknya. Bukan cuma centimeter, tapi 'meter', yang besar dan lebar, jadi catat itu baik-baik.
Setelah melucuti pakaian Juliet sampai nyaris naked, menyisakan dalaman. Pria itu menyiram Juliet dengan berbagai warna cat yang dicampur glitter berkilauan. Juliet tergagap menggelepar, cat yang mengenai sebagian besar wajahnya membuatnya kesusahan bernafas.
Sementara Daniel ingin membuat lukisan abstrak paling indah, katanya. Dengan tubuh Juliet. bukankah psikopat? Ah. Sebut saja pablo picasso versi salah jalur.
Setelah selesai membuat mahakarya, Daniel memberikan standing applausenya cuma-cuma, tepuk tangan dan tertawa dengan gila. " Kau indah sekali, sayang!" Dan suara berisik tepuk tangan Daniel itu benar-benar mengusik kesabaran Juliet.
Juliet nyaris menjatuhkan air mata, hatinya sangat sakit. Jelas sekali apa yang dilakukan Daniel itu melukai harga dirinya. Melecehkannya. Tapi Juliet hanya bisa meratapinya dengan rasa benci. Tidak berdaya lagi. Tidak kuat menyerang si berengsek itu dan menyeretnya ke neraka.
"Hentikan saja." Kata Juliet lirih.
Daniel menyipit, mendekati mahakarya buatanya dengan senyum monalisa, "Kenapa?" Laki-laki itu tertawa, "Kau mahakarya paling indah sepanjang hidupku, Juliet."
Juliet mencicit, "Dimana hatimu, Friar?! Aku sempat menghormatimu. Lalu kau buat kepercayaan ini hancur begitu saja. Bahkan Kau tau sendiri bagaimana aku membenci laki-laki berengsek. Kenapa kau malah jadi bagian dari mereka?" Airmatanya mengalir.
Daniel menoleh. Terkekeh-kekeh dengan mulutnya yang pucat. Tangannya tremor gemetar, dia sedang sakau akibat kecanduan ganja. Laki-laki itu benar-benar kacau. "Ah-dimana hatiku? Entahlah Cara Mia."
"Kau sudah gila."
"I'am."
KAMU SEDANG MEMBACA
Killing Romeo (Dark-romance) [𝐘𝐞𝐣𝐢-𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧] 𝐘𝐞𝐨𝐧𝐣𝐮𝐧]
FanfictionWarn:23+ ‼️complete story (Follow, vote, comment). Bahasa indonesia Sinopsis:Kisah cintanya dengan Romeo seperti titik lebur yang berbahaya karena dia telah disewa untuk melenyapkannya. Perempuan itu berdiri dengan prinsip se-kokoh batu karang, t...