Setelah bertemu Daniel Friar, lalu check up- kilat ke rumahsakit, malam itu juga Juliet langsung bertolak ke kediaman utama keluarga Ave, kota Verona Italia. Juliet tiba dengan pakaian necis dan terkesan, old money.
Tidak lupa seikat mawar merah premium untuk sang calon Mama mertua ia jinjing di tangan kanan. Ekslusif, dan extravaganza. Gadis itu juga membawa surat hasil pemeriksaannya dari dokter kandungan yang telah ia janjikan.
"Selamat malam!"
"Oh Julietku sayang!" Lyly Ave menghambur memeluknya.
Juliet terpaksa tersenyum manis walau sedang muak berbasa- basi. Jemari lentik berkutek hitam jelaga itu kemudian menyodorkan bunga mawar yang ia bawa khusus untuk Lyly.
"Maaf Juliet datang tiba-tiba." Kata gadis itu sopan.
"Hmm? Bunga mawar." Lyly tampak senang. Suara hembusan nafas nyonya Ave ini terdengar lembut saat membaui bunga mekar yang diberikan calon menantunya.
"Ini harum sekali, sayang. Apa kalian ada janji untuk berkencan hari ini?"
Juliet menggeleng. " Saya hanya ingin menemui Romeo sebentar dan memberikan hasil pemeriksaan ini saja."
Sang Nyonya menyipit, mengenakan kacamata yang menggantung setia di lehernya, membaca hasil itu ditempat. "Hasilnya bagus. Kamu juga tidak punya indikasi apapun, syukurlah. Oh iya, Romeo ada di kamarnya, entah apa yang dia lakukan. Naiklah keatas biar Alain yang antar ya, sayang!"
Juliet terdiam, Alain? Pikirnya.
"Mari saya antar." Pemuda yang disebut langsung peka.
"Oh jadi kau yang bernama, Alain?" ucap Juliet.
"Benar, Nona."
—Bisa dibilang ini kali pertama Juliet menemui Alain, bocah diam-diam menghanyutkan, sok cupu yang ternyata jadi mata-mata Daniel Friar. Memang gila bocah itu, mengkhianati Romeo yang peduli padanya melebihi apapun.
Juliet mencoba untuk bersikap biasa, berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa, "Maaf aku tidak menyapa dengan sopan. Selamat malam, Alain."
Pemuda itu tersenyum. "Selamat malam, Nona."
Juliet lalu diantar oleh bocah Ave itu yang sialnya punya tampang rupawan, Juliet bergumam, "Tcih! Benar-benar visual berlian."
Alain rupanya dengar dan menoleh kebelakang. "Kami?"
Juliet dengan yakin bersedekap. "Bahkan, Romeo yang anak angkat saja begitu indah. Apa keluarga ini bisa lebih manusiawi sedikit saja?"
Alain tersenyum singkat sambil menaikkan frame kacamatanya. "Keindahan hanyalah sampul. Bukankah Anda juga sama, Nona Juliet? Indah, tapi anggota mafia berbahaya."
Deg!
Juliet tercekat. "Kecilkan suaramu. Kau tahu sejauh apa tentang aku ha?"
"Tidak perlu khawatir, saya ada di pihak Anda." Alain tetap berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killing Romeo (Dark-romance) [𝐘𝐞𝐣𝐢-𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧] 𝐘𝐞𝐨𝐧𝐣𝐮𝐧]
أدب الهواةWarn:23+ ‼️complete story (Follow, vote, comment). Bahasa indonesia Sinopsis:Kisah cintanya dengan Romeo seperti titik lebur yang berbahaya karena dia telah disewa untuk melenyapkannya. Perempuan itu berdiri dengan prinsip se-kokoh batu karang, t...