𝐈𝐧𝐭𝐫𝐨: 𝐍𝐞𝐠𝐨𝐜𝐢𝐚𝐭𝐞 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝟐 (the doberman)

314 51 5
                                    

Daniel sigap buka suara,"Bukankah menghancurkan yang berengsek-berengsek itu hobimu, Juliet?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daniel sigap buka suara,"Bukankah menghancurkan yang berengsek-berengsek itu hobimu, Juliet?"

Juliet terkekeh. "Oh, ya?"

"Aku mengenalmu sejak lama. Wajar kalau aku tau."

Laki-laki tampan berambut merah itu lantas berjalan mendekat dengan gestur tangan menjelaskan, "Jadi begini, kita bakal menyebutnya dengan Killing Romeo. Ambil misinya. Aku akan siapkan surat kontrak."

"Berapa Euro?" tukas Juliet cepat. Menyilangkan kakinya lalu bersedekap.

"20 juta Dollar, Deal?"

"20 Juta? Dan maaf, Dollar?"

Juliet merasa lucu. Mengibaskan rambut yang tersangkut didepan bahu. "Itu terlalu murah. Bahkan nilai tukar Dollar saja masih jauh dibawah mata uang Euro. Lagipula, biasanya saya dapat gaji lebih. Sisanya?"

"Nanti aku tambah." Daniel  juga bersedekap.

"Kalau begitu, berapa, bos?"

"Jangan banyak minta."

"Ya ampun." Juliet terkekeh.

Realistis saja. Cuma dapat gaji segitu sementara nyawanya juga bisa hilang dalam misi? Tch! Juliet ini—keras kepala kalau sedang dalam mode negosiasi, kalaupun perlu dia akan memimpin diskusi se-alot mungkin. Gaji tinggi itu haknya by the way. Harus sepadan dengan resiko. Alasan mengapa ia vokal melontarkan kalimat rewel seperti ini, "Setidaknya, nominalnya harus pantas untuk membeli waktu liburan saya yang berharga."

Daniel marah mencemooh. "Persetan liburanmu Juliet!"

Si cantik berdecih. Malah bersender dengan santainya di punggung sofa. Perempuan itu juga tidak ngefek dibentak, mentalnya kokoh. Matanya menyipit saat senyum seringainya naik ke permukaan. Kemudian menggeleng. "Ya ampun, tidak perlu marah-marah begitu. Katanya Anda mengenal saya bukan?" Perempuan itu masih melipat tangan ke depan dada. Berpose angkuh tak bisa disentuh.

Mata Daniel menajam penasaran. "Kenapa?"

"Bos—karena saya ini memang mahal".

"Ah-sial."

Sukses besar membuat si bos mengatup rahang dengan tegang. Laki-laki itu bahkan tidak mampu membantah kelakar cerdik si cantik. Akan tetapi tidak mau kehilangan akal dan wibawa, Daniel lantas berjalan satu langkah lebih dekat, tangguh menjulang di depan Juliet seperti sebuah pilar. Laki-laki itu juga tidak bodoh.

"Jika kau tidak loyal padaku dan menolak misi ini, aku bakal memangkas namamu dari daftar anggota." Ancamnya.

Bahu Juliet berjengit.

"Tidak hanya itu. Aku akan pastikan sendiri, bahwa status jalang akan jauh lebih terhormat ketimbang dirimu saat nama Juliet ini aku coret dari daftar." Imbuh Daniel dengan nada serius, tergurat raut serta sikap mengintimidasinya yang luar biasa.

Killing Romeo (Dark-romance) [𝐘𝐞𝐣𝐢-𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧] 𝐘𝐞𝐨𝐧𝐣𝐮𝐧]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang