Clara tersenyum sembari melepaskan baju Daniel perlahan lahan, karna pertengkaran itu hari yang sudah mulai sore membuat Clara mengubah niatnya memandikan Daniel, dia memutuskan untuk membasuhnya dengan handuk mengingat Daniel juga baru di imunisasi.
"Nyonya." Panggilan itu membuat Clara berhenti melakukan itu, disana Emma tampak ingin mengatakan sesuatu.
"Ada apa Emma?" Tanya Clara.
"Saya hanya ingin bertanya, apa anda membenci duke?"
Pertanyaan itu membuat Clara tertegun, ia benar benar tidak tau harus menjawab apa, apakah pernikahan yang dia jalani dengan Duke benar benar karna ia jatuh cinta atau karna ambisinya yang gagal sehingga dia mengincar posisi itu.
Di detik kebingungan itu Clara menjawab dengan ragu ragu apa yang ada didalam hatinya.
"Aku tidak membencinya, kalau aku benci aku tidak akan menikahinya." Ucap Clara sembari melanjutkan apa yang dia lakukan, memberikan minyak penhangat dan lain sebagainya untuk Daniel.
"Saya mengenal tuan Duke bahkan ketika beliau masih kecil, dia adalah anak yang ceria, dan banyak dengan tingkah, suatu hari Duchess dan Duke terdahulu meninggalkannya sehingga dia tidak memiliki satu orangpun keluarga serta mewarisi kekayaan ayah dan ibunya di usia muda dan remaja. Itu sebabnya sifat Duke menjadi dingin dan keras, tetapi didalam hati yang keras itu ada sebuah celah yang tidak mudah digapai, saya harap nona juga memberi kasih sayang yang sama dengan apa yang nona lakukan kepada Tuan Muda Daniel."
Mendengar perkataan Emma, Clara hanya diam, dia kemudian tersenyum ketika Daniel telah selesai berpakaian.
Emma memang kepala pelayan yang sudah lama bekerja di kediaman Duke, dia sendiri yang mengurus dan membantu Duke keluar dari zona itu, ketika Emma tau Duke menikah dengan Clara dan memiliki anak dia juga ikut bahagia, walau dia tidak suka dengan sifat Clara, tetapi melihat bagaimana Clara menangis menggendong anaknya, sama sama seorang ibu Emma paham bagaimana penyesalan Clara membuatnya berubah.
"Aku akan memikirkannya nanti." Jawab Clara.
Sementara itu, sepertinya Gabriel tak bisa menahan amarahnya, dia yang memakai jubah mandinya saat ini termenung, dia duduk dembari memijat pelipisnya yang terasa pening.
"Sejak kapan? Sejak kapan dia seperti itu?" Gumam Gabriel.
Saat ia memutuskan menikah dengan Clara, ia hanya memikirkan satu hal, yaitu dia butuh penerus, apalagi tekanan dari banyak bangsawan yang menawarkan putrinya seperti barang membuat Gabriel muak.
Pernikahannya dengan Clara memang keputusan terakhir, tetapi ketika Daniel lahir tak pernah sekalipun Gabriel merasa menyesal, dia menyayangi anak itu, sudah berulang kali dia menekankannya, tetapi hari ini dia bahkan meragukan kasih sayangnya.
Kata kata Clara masih terngiang ngiang dibenaknya, akankah dia menjadi ayah yang baik seperti ayahnya.
"Apa yang harus aku lakukan ayah? Aku bahkan tidak tau bagaimana aku bisa menjadi sepertimu." Gumam Gabriel menatap potret keluarganya yang ada dikamar utama.
Gabriel tau, dari mata Clara terlihat suatu hal yang berbeda dari orang lain, lagipun keluarga Clara juga kaya tidak seperti keluarga bangsawan lain, Daniel mempertimbangkan keputusan itu dengan baik.
Sayangnya, ternyata Clara pun juga merupakan pembuat onar, Gabriel menganggap semua yang Clara lakukan adalah cara untuk menarik perhatiannya. Ini semua salahnya karna dia berbuat onar.
Tok tok
"Oii, ini Raphael, boleh aku masuk." Tanya Raphael dari luar sana, kemudian dari dalam Gabriel berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE EVIL MOTHER WILL CHANGE (Revisi)
FantasyAku akan berusaha untuk bertahan hidup didunia ini, dengan aku, kamu dan anak kita akan ku jaga dia sampai setidaknya dia menjadi seseorang yang begitu kuat. #1 transmigration 4/sept/22 #1 duchess 4/sept/22 #1 prince 4/sept/22