part 26

12.6K 1.3K 29
                                    

Clara menatap mata Gabriel yang penuh dengan air mata, rasa bersalah Clara rasakan diselingi beberapa keyakinan, mau bagaimanapun Gabriel harus keluar dari kukungan trauma itu, yang bisa mengeluarkan diri Gabriel dari keterlanjutan trauma hanyalah dirinya sendiri.

"El, aku sudah menduga kau akan marah dengan permintaanku, jadi setidaknya aku ingin menerangkan kepadamu mengapa aku melakukannya."

Tetap diam, Gabriel sama sekali tidak memberikan Clara jawaban hingga Clara melanjutkan perkataannya.

"Aku mungkin tidak tau bagaimana rasanya trauma yang kau alami. Tapi satu yang hal yang aku tahu, kau sangat merindukan orang tuamu."

Lantas ketegangan yang terjadi antara Gabriel dan Clara berkurang, ketika Gabriel mendengar perkataan Clara yang benar adanya.

"Lihatlah potretnya El, kemudian rasakan bagaimana kebahagiaan ayah dan ibu pada saat mereka melakukan sesi foto itu. Raut wajah mereka penuh dengan kebahagiaan." Ucap Clara, perlahan menatap Gabriel.

"Bukankah itu tidak adil? Ketika foto semua pendiri Duke Hamahera berada di dinding memori, tetapi hanya ayah dan ibu saja tidak ada disana?"

Benar, dinding memori berada tepat ruangan pertemuan dua tangga, pergantian Duke Hamahera akan menempatkan dua potret keluarga mereka berbarengan di pertemuan tangga sebelum memasukan individualnya kedalam ruangan Memori. Begitulah yang biasa dilakukan dari tahun ke tahun, hanya kali ini saja, karna trauma besar itu potret Duke dan Duchess Hamahera terdahulu tidak dipajang.

"Kau tidak tau apa yang aku rasakan Clara, melihat wajah mereka benar benar membuatku takut." Ungkap Gabriel.

"Benar, Rasa trauma yang kau alami membuatmu menumpas kejahatan dan menjadi seorang pahlawan, kau bahkan meninggalkan semua  kenyamanan dunia ini hanya untuk membalaskan kejadian yang menimpa orang tuamu."

"Peperangan itu terjadi karna aku membalaskan dendam Clara, semata mata hal tersebut karna kemarahan!" Ucap Gabriel penuh penekanan.

"Dan kemarahan yang saat itu kau alami bisa berubah, sama seperti perasaan marah coba buat kemarahan itu menjadi kebangkitan."

"Aku tidak mengerti mengapa kau sangat bersikukuh."

"El, pernakah kamu berpikir kalau baik ayah atau ibumu mungkin akan terbebani jika kau terus seperti ini?"

Gabriel diam detik itu, ia tidak lagi bisa menjawab perkataan Clara.

"Ayah dan ibumu, melakukan semua hal tersebut dengan keikhlasan El, mereka juga pasti tau konsekuensi apa yang akan mereka terima jika menumpas sisi kejahatan."

Dan setelah pelukan pelik itu, Clara menangkup pipi Gabriel penuh kasih sayang.

"Karna mereka melakukannya dengan keikhlasan, kau juga harus mencobanya, jadikan kemarahanmu, sebagai alasan kebangkitanmu, jadikan semua yang kau lalui sebagai landasan  langkah awalmu menerima segalanya dan menjalani kehidupan tanpa beban itu."

Gabriel mendengarkan perkataan Clara dengan hikmat karna ia tau kalau perkataan itu memang benar, mau sampai kapan Gabriel memikirkan trauma yang tidak bisa ia lawan.

"Lepaskan beban itu El, biarkan hatimu merasakan kebebasan dan kelegaan."

Tanpa sadar Gabriel menggenggam tangan Clara yang ada dipipinya.

"Karna saat ini, kau bukan lagi hanya seorang Duke Hamahera, kau juga seorang ayah El."

Sempat Clara melirik kearah Emma yang sudah tidak bisa menahan air matanya, bukan hanya kepada Emma melainkan sosok kecil yang sedang ia gendong. Tak khayal ia juga melihat Raphael dan Hendry menahan air mata dipelupuk matanya.

THE EVIL MOTHER WILL CHANGE (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang