part 22

15.3K 1.6K 57
                                    

Selesai dengan dansa, Clara sempat melamun sebentar sebelum akhirnya ia tersadar ketika David berteriak.

"Yaish! Dia mencuri kesempatan dalam kesempitan!" Gabriel hanya tertawa menanggapi teriakan ayah mertuanya. Dia tau Clara pasti memikirkan apa yang dia katakan.

"Ayah mertua, aku bukanlah seorang pencuri." Balas Gabriel dengan sopan, itu tidak seperti dirinya, David bahkan Raphael dan Hendry yang merupakan sahabatnya menampilkan raut wajah terkejut.

"Aku yakin teman kalian butuh obat." Ucap John, Hendry, Raphael dan David bahkan mengangguk berbarengan, dimana Gabriel yang tanpa ekspresi? Didepannya hanya seorang Gabriel dengan senyuman berseri seri layaknya seorang remaja pubertas yang baru merasakan bagaimana indahnya pacaran.

"Tarian anda sangat luar biasa nyonya, saya bahkan sampai tersihir melihat keindahan dan kelenturan kalian berdua." Trina, seorang guru dansa yang terkenal cekatan bahkan saat ini memuji bagaimana pasangan itu berdansa.

"Terimakasih, itu karna kau adalah guru yang sangat baik." Kata Clara, ia memang rendah hati tanpa tujuan apapun, bukan hanya merendah untuk meroket, bagaimanapun hati Clara memang sudah dimodifikasi menjadi seorang perempuan lembut keibuan setelah bertransmigrasi.

"Dunia sosial pasti akan terkesima dengan ini, anda akan ikut parade kemenangan Grand duke kan?"

Clara kembali terdiam mendengarnya, parade itu akan dilakukan dua hari lagi, bertepatan dengan pesta dansa kemenangan di istana kaisar, bertepatan dengan itu, Clara ragu apakah Gabriel akan mengajaknya mengingat tugas Duchess baru ia laksanakan beberapa bulan lalu.

"Tentu saja, pada parade itu, aku akan membawa Clara bersamaku." Ucap Gabriel, ia merangkul Clara, setidaknya bukan melalui ucapan saja ia menunjukan ketulusannya, melainkan dengan tindakan yang nyata, Gabriel ingin melakukan itu.

"Saya akan menantikannya." Balas Trina.

Waktu menunjukan jam dimana makan malam akan segera dilaksanakan, memang David, Agnes dan John datang di sore hari, sehingga mereka juga akan makan malam sebelum pulang.

Suasana ruang makan terlihat hangat, Clara yang tidak bisa meninggalkan Daniel masih memangku anaknya yang tertidur, karna jika diletakan ia bisa bangun jadi Gabriel membantu, ia bahkan menunjukan keharmonisan keluarganya dengan menyuapi Clara.

Jangan lupakan David yang selalu melontarkan kata kata pedasnya kepada Gabriel, ayahnya itu memang sangat posesif.

Selesai makan malam, Clara mengantarkan kedua orang tuanya pulang, sebelum akhirnya, disinilah dia berada, didepan cermin meja riasnya, telah ia tidurkan Daniel dekat dengan box diranjang dikamar itu.

Hal yang Clara lakukan saat ini adalah melamun, sembari menyisir rambutnya sebelum tidur. Ia masih memikirkan perkataan Gabriel, bahkan hatinya berdegup kencang ketika mengingat perkataan itu.

Larut dalam pikirannya, bahkan Clara tak sadar, seorang yang ia pikirkan telah membuka pintu kamar, menatap Clara yang melamun, Gabriel sudah pasti tau apa yang istrinya pikirkan.

Karna apa yang dia pikirkan terlalu panjang, Clara melepaskan antingnya, kemudian memakai beberapa lotion pelembab ketangannya, Clara membeku ketika seseorang menyendehkan kepalanya dipundaknya.

Dari cermin, Clara melihat bayangan suaminya, ia tersenyum tanpa mengatakan apapun seakan akan bahagia melakukan itu.

"Apa yang anda lakukan tuan duke?" Tanya Clara dengan terkejut.

"Menurutmu?"

Clara hanya diam mengalihkan tatapannya kearah lain, ia bahkan merasa sangat canggung kepada Gabriel sekarang.

THE EVIL MOTHER WILL CHANGE (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang