part 11

25.3K 2.9K 19
                                    

Mendengar kata kata Clara Gabriel benar benar tertegun, dia sendiri linglung seketika bahkan ketika Hendry mengguncang pundaknya dia tidak bereaksi, kata kata Raphael juga terngiang ngiang ketika itu semua menjadi kenyataan, berusaha mencari Clara satu satunya yang ada dipikirannya adalah Clara akan membawa Daniel pergi sehingga Gabriel memutuskan untuk datang ke kamar Daniel dengan berlari.

Bersamaan dengan Raphael dan Hendry yang berusaha membujuk Clara, Gabriel sampai di kamar Daniel namun disana hanya ada Emma dan juga Mary yang sedang berbincang. Kedatangan Gabriel membuat mereka berdua kebingungan namun segera saja mereka memberi salam.

"Dimana Clara?" Tanya Gabriel.

"Anda mencari nyonya? Bukankah nyonya sedang bersama dengan anda tadi?"

"Dia tidak ada disini?" Entah kenapa sekarang Gabriel merasa khawatir, dia jadi memikirkan tentang pemberontak yang mungkin datang. Masih ada kemungkinan itu, ia yakin, ini mengingatkannya dengan apa yang terjadi pada ibunya setelah sang ayah tiada.

"Clara." Gumam Gabriel meninggalkan ruangan itu, berlari kearah lorong ruangan kerjanya karna penjagaan saat itu sedang diganti maka ruangan terasa begitu sepi, hal ini membuat Gabriel semakin panik.

"Claraa!" Teriaknya, apakah ini sinetron klasik? Sepertinya Gabriel tengah mengikuti alur film, dimana sang pujaan hati menghilang maka sang pria akan lari dengan panik mencari.

"Aaaaargh!" Satu teriakan perempuan yang terlihat samar membuat Gabriel pun segera menuju kearah sumber suara, dimana sumber suara itu berasal dari arah Pavilium dekat dengan taman ruang kerjanya.

Apa yang terjadi? Mungkin kita harus melihat dari sisi Clara lagi, pada saat Gabriel kebingungan dengan panik mencari Clara ditengah itu pula Clara merasakan bingung pada 2 pilihan itu sehingga dia berpikir dengan bergumam pada dirinya sendiri.

"Anjir, kok rumit banget siih, otak gue gak nyampe." Seru Clara sembari mengacak ngacak rambutnya frustasi. Bahkan bahada kasar dari kehidupannya terdahulu ia lontarkan.

"Anak gue kan masih kecil! Ini semua gara gara Gabriel tengik ih! Mana bawa bawa cewe itu cepet banget lagi!"

Walau Clara berhasil melakukan perubahan pada alur, adanya Amber membuatnya merasa tidak tenang. Amberlah salah satu alasan kematian dirinya dan perubahan sifat pada Daniel.

"Gue gak akan biarin Daniel terluka! tapi, kalau gue biarin Gabriel terluka gue juga dalam bahaya gimana dong!?"

Teringat akan sesuatu yang dikatakan Raphael, mungkin Clara bisa melakukan itu sehingga dia bergumam kembali.

"Gak ada yang gak mungkin, ayo coba pilihan pertama, buat Gabriel ada di pihak gue." Gumam Clara, tiba tiba saja perlakuan Gabriel tadi membuat kepalanya pening saja, Gabriel menatapnya dengan begitu sengit, dapatkah ia mendapatkan hati sekeras batu itu? Mungkin satu satunya jalan adalah pilihan yang terburuk.

"Aaaaaarrggh! Tau ah pusing! Napa siiih gak yang simpel aja!"

Inilah teriakan yang sama yang membuat Gabriel panik. Clara berteriak karna dia benar benar bingung, satu menit kemudian dia mendengar namanya dipanggil oleh seseorang.

"Claraa!" Panggilan itu pun semakin dekat dan dekat, terlihat lah Gabriel yang terengah engah, ketika netranya menangkap sosok Clara dengan rambut yang acak acakkan segera saja dia berlari mendekat.

"Apa yang terjadi? Mengapa penampilanmu seperti ini?!" Paniknya sedikit mengguncang pundak Clara dengan tangannya yang tidak patah.

"Anda kenapa sih?" Tiba tiba pertanyaan itu keluar spontan dari mulut Clara membuat Gabriel sadar.

"Gak ada yang menyerang dirimu kan?"

"Gak ada kok."

"Lalu mengapa kau berteriak!? Tidak ada yang menyerangmu kan!? Katakan padaku siapa yang menyerangmu?" Raut wajah Gabriel yang menunjukan keseriusan dan ketakutan akan sesuatu membuat Clara memegang tangan Gabriel di pundaknya.

THE EVIL MOTHER WILL CHANGE (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang