part 24

12.4K 1.7K 38
                                    

Clara memberikan Daniel untuk dijaga Tori dan Mary, kemudian mengikuti Emma dari belakang, Emma membawanya ke suatu tempat, pada ruangan megah yang baru Clara tau.

"Kemana kita akan pergi Emma?" Tanya Clara.

"Saya ingin menunjukan ini kepada anda."

Terbukalah ruangan megah itu, menampilkan berbagai barang yang dirawat dengan hati hati, seperti guci, pajangan pedang dan beberapa rompi besi, lantas Emma berjalan kedalamnya dan berkata.

"Mari nyonya, masuklah."

Tanpa rasa curiga, Clara masuk kedalam ruangan itu, segera Emma mencari sesuatu dibalik lemari besar yang ada disana, uniknya didalam lemari tersebut, ada sebuah pintu yang menghubungkan ruangan pajangan dengan ruangan lain.

Emma dan Clara memasuki ruangan rahasia tersebut, betapa terkejutnya Clara melihat sebuah wadrobe megah dengan bermacam macam gaun dan tuxedo.

"Waah, tempat apa ini Emma?" Tanya Clara, dia sama sekali tidak mengerti mengapa Emma membawanya kedalam sini, entah kenapa, rasanya tidak terlalu nyaman karna Emma menampilkan ekspresi sendu.

"Semua gaun dan tuxedo di wardrobe ini, adalah gaun nyonya dan tuan saya terdahulu nyonya."

Clara terdiam mendengar penjelasan Emma, sudah diterangkan di awal akan masa lalu Gabriel, pasti bukan hanya Gabriel yang merasakan trauma akan pembunuhan yang terjadi pada orang tuanya. Orang seperti Emma, yang sudah berada dilingkup Manssion selama bertahun tahun dan sudah ada pada saat Gabriel masih bayi juga merasakan kehilangan.

"Emma." Jujur, Clara tidak bisa memberikan Emma nasehat sama seperti Gabriel, masalah Gabriel dan Emma berbeda, dan kesedihan yang mereka alami juga pasti berbeda.

"Saya tau anda sudah mengetahui sejarah kelam ini."

Tiba tiba saja Clara memeluk Emma, dia memang tidak bisa memberikan kata kata manis, tetapi kehangatan mungkin bisa meredakan kesedihannya.

Emma berlinang air mata ketika Clara memperlakukannya dengan lembut, bagaimanapun sosok Clara yang sekarang mengingatkan Emma pada ibu Gabriel yang baik hati dan lemah lembut, juga penuh dengan keberanian.

Ketika pelukan berakhir, tak ragu Clara menghapus air mata Emma, dia orang tua, bagaimanapun Clara harus menghormatinya.

"Ketika nyonya datang ke kediaman kami, saya paham betul bahwa anda mengalami tekanan, karna Tuan duke harus pergi menumpas pemberontakan, tetapi melihat anda berubah karna tuan muda, saya tau bahwa anda adalah gadis yang baik." Kata Emma.

"Maaf kalau dulu aku menyusahkanmu Emma." Ucap Clara.

"Tidak sama sekali Nyonya, saat ini, kebahagian yang telah lama redup di manssion kami, kembali bersinar dengan adanya anda dan Tuan Muda Daniel." Kata Emma, dia benar benar merasa bersyukur bahwa Gabriel bahkan dapat dengan mudah tersenyum dan kembali menganggap manssion indah Duke Hamahera sebagai rumah.

"Dulu, ketika Ibu Tuan Gabriel masih hidup, beliau sangat menyukai fashion."

Emma menunjukan berbagai gaun milik ibu Gabriel disana, semua gaun itu adalah gaun yang tidak pernah Clara lihat modelnya didunia ini. Pasalnya, gaun Clarapun tidak seperti itu, gaunnya pada masa ini lebih simpel dan lebih bergaya sesuai abad 21, entah itu gaun dan pakaian formal semua mengikuti trend.

"Aku tidak pernah melihat gaun seindah ini." Ucap Clara.

"Itu sebabnya gaun ini adalah kesukaan nyonya saya." Jawab Emma.

"Apa?"

"Beliau pernah berkata kepada saya, dia ingin melihat Tuan Gabriel menikah, dan memberikan gaun ini untuk istrinya."

THE EVIL MOTHER WILL CHANGE (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang