Tori datang dengan beberapa alat kebersihan ditangannya, kemudian dia berkata kepada Clara yang menatap sebuah mutiara ditangannya. Lagipun Clara dan Edo yang ada disana mereka berdua belum menyentuh apapun karna menunggu Tori mengambil alat kebersihannya.
"Nyonya, semua kekacauan akan saya bereskan." Balasnya.
"Tunggu, Tori, bisa kau panggilkan Sir Raphael dan Hendry kesini."
Tori dan Edo pun saling menatap seakan akan bertanya mengapa sang nyonya ingin memanggil Hendry dan Raphael kemari padahal dia sudah bertemu tadi diluar sekitar beberapa menit yang lalu.
"Apa yang kau tunggu Tori, cepatlah, panggil mereka sebelum mereka bekerja."
"Baik nyonya." Sungguh, Clara sudah dikejar waktu ini sudah jam sembilan bahkan Edo sudah menunjukkan wajah yang dipenuhi emosi marah.
"Dan Edo, apa di kastil hanya ada satu dapur?"
"Nyonya, mengapa anda meminta Tori untuk keluar? Ini sudah waktunya Tuan sarapan."
"Itu tidak menjawab pertanyaanku Edo."
"Tapi." Belum sempat Edo menjawab Clara lebih dulu memotong pembicaraannya.
"Dikastil ini pasti ada dua dapur, kau pergilah kesana dan siapkanlah beras, kau tahu, yang berasal dari padi itu?"
"Mengapa nyonya meminta saya memasak makanan rakyat jelata!?"
"Edo aku bisa saja membuatmu kehilangan pekerjaanmu hari ini, siapkan saja."
"Maafkan saya nyonya." Edo juga merasa takut sehingga dia hanya menurut dan pergi dari sana.
Yah, lagipun didunia ini juga memiliki padi, ini dunia fantasi dimana sistem kerajaannya mungkin seperti di Eropa namun padi juga diproduksi oleh rakyat disini. Para bangsawan biasanya menghindarinya karna merasa kalau padi adalah makanan untuk rakyat, walau begitu Clara merasa beruntung karna dia memesan banyak padi yang sudah menjadi beras didapur sebelah karna gak ada nasi gak makan.
Tak lama kemudian Hendry dan juga Raphael datang atas perintah Clara.
"Salam untun Nyonya Duchess Hamahera." Kata mereka.
"Tumben sekali kalian memberi salam biasanya kalian berbicara denganku sesantai itu."
"Hahahah, kami juga punya sopan santun Nyonya." Kata Raphael.
"Nyonya, apa nyonya baik baik saja!? Bukankah dia keterlaluan!? Dia benar benar memojokkan anda!?" Tentu saja Clara paham apa yang sedang dikatakan Hendry, dia hanya diam dan tersenyum kemudian dia mendekat kearah Raphael.
"Ulurkan tanganmu Sir." Kata Clara kepada Raphael membuat Hendry protes karna nyonyanya tidak menjawab pertanyaannya.
"Mengapa kau tidak menjawabku nyonya!?"
"Ulurkan saja tanganmu dulu." Raphael pun tanpa ragu mengulurkan tangannya, kemudian Clara memberikan mutiara itu ditelapak tangan Sir Raphael.
Setelah itu Clara tersenyum penuh arti, Hendry juga mulai paham apa yang terjadi.
"Aku mempercayakan semuanya pada kalian berdua." Kata Clara menepuk salah satu pundak Raphael, dia kemudian berkata kepada Tori.
"Mari Tori, kau tidak perlu membereskan kekacauan ini, lebih baik kau membantuku juga memasak." Kata Clara.
"Tapi nyonya."
"Ikut saja."
"Baik."
Disaat Clara berjalan kearah pintu, dia sempat berhenti, mumpung ini hari yang cerah akan lebih bagus kalau memanggil pendeta untuk melakukan baptis kepads Gabriel, karna Clara ingat mungkin saja dengan ini Gabriel mengubah mindsetnya dan mau menyentuh Daniel dengan tanpa rasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE EVIL MOTHER WILL CHANGE (Revisi)
FantasyAku akan berusaha untuk bertahan hidup didunia ini, dengan aku, kamu dan anak kita akan ku jaga dia sampai setidaknya dia menjadi seseorang yang begitu kuat. #1 transmigration 4/sept/22 #1 duchess 4/sept/22 #1 prince 4/sept/22