part 34

1.4K 145 7
                                    

Clara melihat keajaiban itu dengan mata kepalanya sendiri, seakan ia adalah Amelia dalam cerita tersebut dan Lune adalah Victoria didalamnya, barulah disana Lune berkata.

"Kemenangan Amelia dan Victoria bukanlah sebuah akhir, tapi adalah sebuah awal kemalangan Hamahera, kisah ini, tidak pernah diketahui publik manapun, karna tragis dan anak anak tidak akan menyukainya." Balas Lune.

Tatapan Clara kini berlalih dimana Pangeran Hamahera dan Amelia saat ini berhadapan dengan Victoria dan Amerthys disana Hamahera berkata pada Amerthys.

"Aku akan menyerah menjadi raja, kau bisa menjadi raja Amerthys, dan biarkanlah aku menjadi jendral mu."

"Kenapa kau menyerah Hamahera?" Tanya Amerthys.

"Aku paham kemampuan diriku, dan itu sebabnya aku memilih untuk menyerah dalam suksesi, mari kita bangun kerajaan ini dengan baik."

"Ya Hamahera, aku akan menjadikanmu Grand duke, tetaplah disisiku sebagai saudaraku kawan."

Barulah disana, Hamahera dan Amarthys saling memeluk ditengah tengah aula penuh dengan darah ini, Amelia menatap Victoria juga saling tersenyum akhirnya ini selesai.

Namun, ketika keduanya sudah menjalin hubungan kearah yang serius, Hamahera yang jatuh hati pada Amelia melangsungkan pernikahan, sejujurnya Hamahera telah menarik banyak atensi wanita pada zaman itu.

Pahatan patung yunani pun kalah dengan tampannya wajah Hamahera, tak sadar seorang penyihir dari sungai ilusi jatuh hati padanya. Ternyata seseorang yang terlalu tampan juga bisa membawa petaka yang rumit.

Ketika Hamahera menikah kehidupannya dengan Amelia berjalan dengan serius, mereka saling mencintai dan hidup damai layaknya Amerthys dan Victoria di istana mereka sendiri sendiri.

Pada suatu hari, Hamahera yang bertugas diperbatasan Kuru menolong seorang gadis, dia bukan gadis biasa karna gadis itu adalah jelmaan penyihir, Heldia adalah nama penyihir itu, karna sudah sangat cinta pada Hamahera ia menyihir Hamahera dengan ramuan cinta.

Perselingkuhan Hamahera membuat Amelia merasa sakit hati, ia tidak bisa berkata apa apa. Dan ia pun tidak bisa seenaknya menceraikan Hamahera karna ia sedang mengandung anaknya pada saat itu, Amelia adalah gadis baik, dia bahkan tidak pernah sekalipun merasa marah walau Hamahera hanya menghabiskan waktu dengan selingkuhannya.

Amelia masih menjalankan tugasnya sebagai Grand Duchess, ia pergi ke kuil dan disana ia memberikan bantuan dan hidup dengan beramal kepada anak anak yang membutuhkan. Suatu hari Amelia yang sedang mengandung membantu seorang pendeta cantik bernama Renia.

Renia diam diam adalah seorang Saint, dia memiliki kekuatan suci dewa yang selalu ia sembunyikan, dia berkata pada Amelia.

"Anakmu, akan menjadi pria yang kuat, keturunanmu adalah pahlawan disetiap generasi, dan.., aku jamin hal itu."

Amelia hanya diam dan mengangguk, ia masih memiliki kekuatan ditengah hal seperti ini terjadi padanya, hingga, ramuan cinta Heldia sudah tidak berkesan, ia memutuskan untuk menghasut suaminya sendiri.

Suatu hari, ketika putra Hamahera dan Amelia lahir, dan disitulah mantra cinta Heldia benar benar habis, terjadilah kegemparan di istana Hamahera. Disana Heldia mengamuk mengeluarkan sihirnya kepada Hamahera.

Namun Hamahera dapat menangkis semua itu, hingga Heldia hancur ditangannya. Kematian Heldia membuat para penyihir di sungai Ilusi merasa marah. Dan akhirnya terjadilah peperangan untuk kedua kalinya di istana Hamahera.

Seluruh penyihir ada disana memporak porandakan daerah dengan mendukung sesuatu yang salah, Hamahera berjuanh lagi untuk kedua kalinya. Amelia menitipkan anaknya pada Victoria ketika kekacauan ini terjadi, dan Victoria menyanggupi hal itu, ia juga sedang mengandung sehingga yang berjuang hanyalah Amerthys, Hamahera dan Amelia.

THE EVIL MOTHER WILL CHANGE (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang