Chapter 3 ( Living Dead - 1)

510 58 6
                                    

Time for Brain Game

Perhatikan setiap detail yang kemungkinan menjadi clue

Selamat menebak siapa pembunuh dan dalang dibalik permainan kali ini

Cw//tw blood, self harming,death character

Game start

Game start

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kun POV

Hari ketiga dan semuanya masih berjalan lancar, masih belum ada yang berani menantangku duel meskipun tatapan sinis masih aku dapatkan dari mereka

"Hyung...." Aku menoleh dan tersenyum melihat Yangyang yang melambaikan tangan padaku

Ia langsung berlari dan menabrakkan tubuhnya padaku, aku bersyukur keseimbanganku patut dibanggakan. Aku langsung merengkuh pinggang Yangyang dan ia hanya tersenyum tanpa merasa bersalah

"Kali ini apalagi yang kau lakukan Liu Yangyang"

"Schaf... Hyung terlihat menyeramkan jika memanggilki dengan nama lengkap" baiklah kita ikuti saja kemauan bayi manisku

"Jadi schaf hal buruk apalagi yang kau lakukan"

"Aku menukar ramuan di kelas ramuan"

"Aku yakin itu bukan hal terburuk yang akan kau sampaikan"

"Lebih tepatnya ramuanku membuat membuat ledakan di ruang ramuan"

"Berapa poin hukuman yang diperoleh?"

"Minus 15" ucapnya dengan suara kecil yang nyaris hilang

"Apa kau sadar dengan apa yang kau lakukan?" Aku memegang pundaknya, ia masih menunduk

"Hyung... Sungguh aku tak tau ledakannya akan separah itu"

"Aku mohon kau menjaga sikapmu Yangyang... Bersikaplah dewasa"

"Apa hyung tak mencintaiku lagi? Apa aku memalukan dan tak pantas menjadi kekasih prefect!! Hyung... Hyung berubah!!" Ucapnya menghempas tanganku

Ku menariknya dan memeluknya dari belakang mengabaikan fakta jika kami masih berada di lorong yng tak jauh dari asrama

"Tolong jangan membuatku khawatir, sudah lebih dari cukup kau membuatku khawatir karena tournament"

"Hyung benar aku terlalu kekanak-kanakan untuk hyung yang sempurna.. terlebih sekarang hyung seorang prefect"

"Liu Yangyang... Kau sendiri tau seberapa keras aku menentang untuk berada di posisi ini. Permintaanku hanya satu... Jangan membuatku khawatir akna keselamatanmu"

"Aku mengerti, biarkan aku berpikir" ucap Yangyang singkat ia melepaskan pelukkanku dan berjalan menjauhiku

Kami perlu waktu berdua, harus aku akui jika perubahan ini berdampak besar dalam hubungan kami

Sternzeichen S2 [Sacrifice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang