Warning lit bit 18+
3rd Person POV
Malam kali ini terasa lebih damai, kericuhan akibat mayat hidup telah usai dengan ditutup oleh kematian Kwon Hyunbin. Semua sepakat ialah pelaku dari kasus itu, mengingat semejak kematiannya tak ada lagi mayat hidup yang ditemmui di akademi
Semua bisa mengira demikian tapi hal itu tak akan berlaku pada beberapa orang yang terlibat secara langsung. Tapi kembali semua demi kedamaian akademi
Seseorang telah menunggu dengan sabar, ia terlihat berusaha menyusun kata demi kata agar terlihat sempurna
Sebuah benda asing berkilau ditangannya, wajah manis namun tegas terlihat cocok dengan belati perak yang pas dalam genggaman tangannya
Bibir pucatnya masih terus berucap tanpa suara dengan tangan yang memutar belati terus menerus
Satu kata yang mengambarkan pria itu adalah gugup, dinginnya malam tak membuatnya bergerak dari balkon. Ia yang terus menatap pintu berharap seseorang segera membukannya
Clek...
Belati itu menghilang seketika...
Wajahnya terlihat lega, ia bergegas berjalan menghampiri sosok tinggi yang merentangkan tangan menyambutnya
"Lama sekali..."
"Maaf membuatmu menunggu sayang" kecupan pelan di dahi membuat keduanya tersenyum
"Ceritakan mengenai hari ini" ucap pria berbibir pucat dalam rengkuhan pria tinggi itu
"Hyung terlalu lama di balkon" pria tinggi itu mengusap bibir pucat dengan pandangan khawatir
"Kau terlalu khawatir... Aku hanya sedikit lebih lama diluar"
"Lihat bibir milikku semakin pucat! Apa aku harus menghisapnya untuk membuatnya kembali merah?"
"Jangan bertindak bodoh Seo Johnny!!"
"Hanya pada hyung aku bertingkah seperti ini" ucap Johnny mengedipkan sebelah matanya
"Mengapa aku semakin merasa kecil dalam pelukkanmu?" Ucap Taeil pada Johnny yang tertawa pelan
"Tandanya aku harus menjaga hyung"
Wajah Taeil tanpa ekspresi, namun ia dengan cepat merubahnya menjadi senyum tipis
"Janji?"
"Absolutely..." Ucap Johnny sembari mencuri ciuman dari Taeil
"Biar seperti ini... Aku merindukanmu" ucap Taeil memeluk Johnny erat
"Aku tak kemana-mana hyung..." Ucap Johnny mengusap punggung Taeil pelan berusaha menenangkan kekasihnya itu
"Tak ada yang tau sampai kapan kita bersama" ucap Taeil pelan dan tak bisa didengar siapapun
"Hyung... Kita pindah ke ranjang?" Hanya anggukan kecil sebagai jawaban atas pertanyaan Johnny
Keduannya berpindah ke ranjang, kepala Taeil yang bersandar pada dada bidang Johnny dan tangan Johnny yang mengusap jemari Taeil
"Apa yang menganggu pikiranmu Hyung?"
"Bagaimana akademi?" Balas Taeil dengan pertanyaan
"Akademi? Sampai kapan pembicaraan kita seputar akademi! Apa tak bisa kita membahas tentang kita?"
"Kau prefect... Dan aku sebagai mantan prefect..."
"Aku ingin menjadi seorang Seo Johnny dihadapan Hyung, bukan Leo ataupun Prefect Griffin. Apa begitu sulit untuk hyung memahaminya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sternzeichen S2 [Sacrifice]
FantasíaPetualangan anggota The Cruinne terus berlanjut, menguak misteri yang terjadi di Akademi Sternzeichen. Sedikit demi sedikit rahasia yang terbongkar membuat setiap penyihir mengalami dilema akan posisinya Mereka yang bertahan dihadapkan akan kenyataa...