Chapter 11 (Land of Crux - 2)

409 48 10
                                    

Jisung POV

"Sudah waktunya" ucap Jeno hyung pada kami

Kami sudah berkumpul di tepi danau, Jaemin hyung yang akan membuka portal ke wilayah Crux

"Hyung yakin kita menggunakan pakaian ini?" Ucap Chenle, untuk anggota yang menjalankan quest rasanya memang aneh. Kami tak menggunakan atribut yang menunjukan identitas kami sebagai penyihir akademi Sternzeichen

"Kita tak tau kondisi disana" ucap Jaemin hyung

"Tapi mengapa hanya kita yang melibatkan penyamaran seperti ini?" Ucap Chenle kembali bertanya, jika bukna dalam kondisi serius aku mungkin sudah membungkam mulutnya dengan tanganku

"Karena lokasi kita special... Belum pernah ada quest yang turun ke daerah pemukiman" ucap Jeno hyung

"Semakin kau bertanya akan semakin menunda kepergian kita" ucapku pada Chenle

"Aku akan membuka portal sekarang" ucap Jaemin hyung

Rune kembali terlihat dan kami mulai masuk satu persatu, Jeno hyung memimpin dan Jaemin hyung berada di paling belakang

Cukup lama bagiku tak berkunjung kesini, aku tak mengenal dengan baik seluk beluk wilayah ini. Tapi untuk sekadar mencari informasi aku bisa

Kami sampai di dekat hutan tepi pantai, rasa dingin langsung terasa olehku. Dominasi musim gugur yang kuat membuat wilayah ini memiliki suhu yang lumayan dingin

Hatchiii.... Hatchiii...

Shotaro hyung dan Chenle bersin dan menyeka hidung mereka, ujung hidung Chenle lebih merah yang kontras dengan kulitnya yang putih

"Kau seperti Rudolf" ucapku menertawai Chenle

"Berisik!!! Menjauh dariku!!" Ucap Chenle mendorongku menjauh

"Bisa kita mulai?" Ucap Jeno hyung menatapku dan Chenle tajam

"Maaf hyung" ucap kami bersamaan

"Kita bagi tim untuk mencari informasi, cari penginapan yang cukup sepi untuk kita menginap" ucap Jeno

"Aku akan bersama Chenle dan Jisung" ucap Shotaro hyung

"Aku akan bersama Chenle dan kalian bertiga" ucap Jeno

"Aku lebih setuju dengan pembagian ini" ucap Jaemin Hyung, aku tak keberatan dengan siapapun yang menjadi patnerku nanti

"Tiga jam dan kita bertemu kembali disini" ucap Jeno hyung, kami semua mengangguk

Jaemin hyung berjalan lebih dulu, ia tak banyak berbicara. Ia terlihat berbeda dengan sikapnya diakademi yang ceria, ia terlihat tak jauh beda dengan Jeno hyung yang dingin

Kami sampai di pasar, bagaimanapun pasar jelas sumber informasi yang baik sekaligus kami mencari persediaan makan kami

Pasar begitu ramai dan mulai berdesak-desakan. Aku dan Shotaro hyung kesulitan untuk mengimbangi langkah kaki Jaemin hyung, semakin lama jarak kami semakin jauh dan Jaemin hyung hilang dari pandangan mata kami

Tanganku ditarik kuat oleh Shotaro hyung, ia menarikku untuk membelah lautan penyihir yang tak ada habisnya

"Kita menyingkir lebih dulu hyung" ucapku yang sekarang menarik tangan Jaemin

"Tapi.... Jaemin?"

"Tak ada gunanya mengejarnya, kita sudah tertinggal jauh hyung" ucapku yang berusaha menarik Shotaro hyung keluar dari kerumunan

Keramaian mulai berkurang, pergerakan kami mulai leluasa. Aku menarik Shotaro hyung kedekat tempat menjual tongkat sihir

"Kita harus mencari Jaemin" ucap Shotaro berusaha menarik tanganku untuk masuk kedalam kerumunan

Sternzeichen S2 [Sacrifice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang