Chapter 23 ( Volcano - 3 )

313 53 11
                                    

3rd Person POV

Permasalahan seakan tak berhenti begitu saja, Jaehyun dan Ten jatih tepat di pusaran air. Keduanya tak memiliki pilihan lain selain ikut terbawa hingga ujung pusaran air itu bermuara

Tubuh keduanya diputar dengan kencang mengikuti arus, memaksa mereka menahan nafas lebih lama lagi. Jaehyun berusaha mengapai tangan Ten yang memegang lengannya yang terluka

Pusaran membuat mereka seakan melewati lorong bawah tanah, keduanya tak bisa menahan nafas lebih lama lagi

Aakkhh...

Gelembung udara keluar dari mulut mereka, mereka butuh oksigen...

Keduanya berusaha mengapai apapun yang bisa mereka raih, meski nyatanya hanya kehampaan dan air yang sama sekali tak bisa mereka jadikan tumpuan

Keduanya berusaha meraih tangan satu sama lain, tapi kembali semua hanya hal sia-sia yang bisa mereka lakukan

Tangan yang semula berusaha meraih, kini tergolek lemah. Kesadaran mereka sepenuhnya hilang dan hal ini membuat tubuh mereka dengan mudah terbawa oleh arus

Laaa.....

Laaa.... Laaa...

Alunan suara merdu terdengar memabukkan, siapapun yang mendengarnya akan menyukai dan menghampiri sumber suara

Namun....

Keindahan sering kali menjadi peringatan dan itu juga berlaku disini

Nyanyian merdu itu dapat menghipnotis siapapun untuk datang, menyelam dan menyerahkan diri mereka pada pemilik suara

Sssrrrkkk.....

Tak ada kata tenang yang sepenuhnya tenang, siluet hitam dengan cepat bergerak menghampiri Ten dan Jaehyun

Gigi bertaring dengan bagian bawah bersisik membuat siapapun tau jika makhluk itu adalah

Siren.....

Dua ekor siren menyeret tubuh Jaehyun dan Ten menuju salah satu gua yang cukup besar

Kedua siren mengangkat Ten dan Jaehyun kesisi gua yang cukup datar

Tangan Siren dengan cepat membuka baju Ten dan Jaehyun, akan tetapi sebelum mereka bertindak lebih jauh Jaehyun yang tersadar langsung melempar tubuh kedua Siren hingga menghantam sisi lain gua

Ssssshhhhhh.....

"Apa maumu!!!"

"Kau menginjakkan kakimu diwilayahku!"

"Ada hal yang harus ku cari" ucap Ten

"Pergi sebelum kau membuat ia marah!"

"Siapa yang kau maksud!" Ucap Jaehyun menatap kedua siren tajam

"Aku tak bisa mengatakannya" ucapnya mencengkram lengannya yang tertutupi rambut

"Apa yang bisa kami bantu sebagai bayaran informasi darimu" ucap Ten, Jaehyun menoleh dengan cepat ke arah Ten

"Aku akan memberitau, tapi lepaskan borgol milik kami" ucap siren menunjukkan borgol dikedua tangannya

"Tak ada jaminan jika kalian menepati janji" ucap Jaehyun menatap dua Siren

"Kami akan memberitau lokasi permata yang disembunyikan!" Ucap salah satu siren

Jaehyun mengangkat alisnya, seakan menunggu salah satu siren mengatakan hal tersebut

"Lokasi permata itu ....."

Sssrraaaassstttt....

Dua belati milik Jaehyun telah menancap sempurna di jantung siren, membuat kedua siren terjatuh dan tenggelam

Sternzeichen S2 [Sacrifice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang